Jumat, 31 Desember 2010

Karakter Profesional 2 Pelatihan Efektif



Karakter Profesional 2


Pelatihan Efektif

“Dan penuhilah janji ,karena sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabanya.QS Al Isra :34

Kank, Bagaimana sih mengukur mutu dari sebuah pelatihan ,karena selama ini efektifitasnya belum optimal. Paling paling hanya menghabiskan dana proyek ..?Kata seorang “senior” Personalia dari Instansi Pemerintahan.


Saya pun tersenyum ,mengingat saya juga HRD consultan.M aka, tentu tidak elok kalau saya mengatakan bahwa efektifitas pelatihan tergantung dari kebutuhan lengkap dengan laporan pra pelatihan , rekomondasi ,monev serta result value pasca pelatihan.Yang pada saat beliau bertanya, laporan tentang “Pelatihan Pengembangan SDM “baru saja ,saya sampaikan laporan sesuai ukuran efektifitas pelatihan seperti yang saya tulis diatas.Pada departemen atau bidang unit kerja pada instansi yang sama.


Beliau tetap mengejar saya sampai akhirnya saya pun diajak oleh beliau bertemu . dengan senior –senior personalia di instansi itu pada departeman yang lain.”Kank ayo dong mohon dijawab pertanyaan saya tadi ?”

Saya mencoba berdiskusi dan mengurai kebutuhan departemen tersebut:

Pertama ,Tentukan tujuan dari pelatihan:

1. Apakah dalam rangka meningkatkan efektifitas kerja ? Biasanya meliputi kebijakan,tindakan ukuran ,prosedur & tehnik pengoperasian.Lebih pada penguasaan knowledge dan knowhow pada bidang pekerjaan yang dijalani.


2. Apakah dalam rangka meningkatkan kulitas out come? Biasanya meliputi etos ,moral dan sikap dalam bekerja. Yakni agar setiap pegawai mempunyai Personal Quality Control yang memiliki kecakapan menentukan mutu kinerjanya sendiri,menganalisa,memecahkan masalah,serta perbaikan berkesinambungandengan tehnik pengendalian.

Kedua ,Tentukan ukuran efektifitas bagi manajemen.

1. Betulkah pelatihan peningkatan “kreatifitas “kerja itu dibutuhkan untuk menghadapi competition,competitor,change and challenge ? Digunakan untuk menentukan budaya kualitas yang di mulai dari keteraturan program dengan susunan penilaian dan penghargaan bagi pegawai.Dilakukan secara fairness ,transparence ,accountable and credible .

2. Betulkah pelatihan peningkatan moral pegawai dapat meningkatkan mutu kerja ?. Digunakan untuk membangkitkan ‘insight “ pegawai saat selesai mengikuti pelatihan. Guna mendorong motivasi internal dalam proses pembentukan persepsi ,motivasi,sikap etos /budaya ,proses perilaku pembelajaran.Sehingga peserta pelatihan dapat memberikan sumbangan ide bagi perbaikan unit kerjanya,adanya perbaikan yang harmonis antar pegawai,adanya komitmen antar pegawai menuju sasaran organisasi.



Ketiga :Tentukan team yang menjaga Motivisi Pegawai setelah pelatihan.

1. Tentukan strukturnya,siapa koordinatornya dan buatlah standart perubahan perilaku di unit kerja masing masing.

2. Menyusun rencana strtegis program masing masing bidang & melaksanakannya .

3. Susunlah komitmen semacam MOU guna tebentuknya partsipasi yang jelas sekaligus kesungguhan konsistensi pelaksanaan terutama Manajemen.

4. Buat kesepakatan untuk menentukan program intern & system penghargaan bagi pegawai.


Keempat. Kriteria hasil pelatihan .


1. pegawai dapat mengerahkan segenap potensinya untuk memecahkan problem organisasinya.

2. Terciptanya iklim kerja kondusif dan positif karyawan dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

3. Adanya team yang solid dan kesetiakawanan antar depertemen /unit kerja

4. Karyawan memiliki tingkat kredibilitas dan responsive yang optimal

5. Semangat dan kepuasaan kerja dari bawahan dan atasan dapat terlihat secra kasat mata.

6. Setiap elemen anggota orginisasi dari bawahan sampai atasan memiliki kepedulian dan perhatian terhadap keberhasilan departemennya/unit kerjanya terlebih Citra Instansinya.

Dan saya pun akhirnya mohon pamit kepada para senior personalia tersebut. Guna melanjutkan perjalanan berkelana dari instansi ke instansi lain untuk “belajar” perilaku organisasi secara nyata. Nampaknya mereka melanjutkan dengan diskusi internal.

Rabu, 15 Desember 2010

Karakter Profesional (1) Costumer Service,Garda Terdepan Citra Perusahaan


Karakter Profesional (1)
Costumer Service,Garda Terdepan Citra Perusahaan



Namanya Vina ,sarjana sastra Inggris dengan IPK 3,54 baru saja diterima bekerja pada perusahaan hospitality tepatnya perhotelan . Pada saat melamar pekerjaan tersebut dulu ia sempat ragu apakah sanggup dia bekerja sebagai Costumer Service .Mengingat ia termasuk sosok yang introvert..
Sebagai Motivator tentu saya tak boleh mematikan “masa depannya”,,saya melihat potensi luar biasa dari inner beauty nya,Sosok yang ramah ,tangguh dan smart.

Kank ,apakah saya bisa berhasil menjadi CS …?

“Mengapa tidak !,

“Ya, tapi saya ini kan pemalu…jangankan berbicara panjang menawarkan produk,menyapa orang saja saya sering gagap …?”

Profesi itu, yang dibutuhkan Knowledge ,Knowhow & Attitude ,artinya kamu sudah punya modal itu !,Bukankah setiap perusahaan memiliki program pelatihan yang mumpuni sebelum diterjunkan ke lapangan…?

Setelah dialog itu, saya memang tidak bertemu agak lama,Sampai secara tidak sengaja pada saat jam istirahat siang, ,saya bertemu di kantin gedung perkantoran dimana Vina sudah diterima bekerja sebagai CS…

Setelah berbasa basi sebentar Vina mulai semangat bercerita

“Vin,kayaknya sekarang kamu jadi sangat luar biasa …!”

“ Maksud kank Hari …?

“ Kamu jauh dari saat bertemu dengan saya dulu .Sekarang kamu menjadi pribadi yang kuat pengaruhnya..,betulkah !”

“ Ya ,,Kank,….hari ini saya akan dapat bonus penjualan semester pertama,langsung masuk rekening.”

‘Emang kamu juga menjadi tenaga penjualan, ?

“Ya enggak kank ,kalau tenaga penjualan diartikan sebagai sales keliling,Tapi tugas saya memang menawarkan produk menggunakan telemarketing. ,Dimana tenaga door to door tidak dapat masuk ke wilayah perumahan mewah atau para top management yang tak bisa ditembus sales keliling.Bukan sekedar menjual Kank..! Tapi bagaimana membangun kedekatan emosi dengan calon buyer…Apa yang Kank Hari katakan dulu benar ini soal inner beauty dan Communication skill. Jadi bukan persoalan kepribadian tertutup”

“Hebat,saya juga mulai deg degan melihat kamu berbicara seperti ini…!”.

“Ah ,Kank Hari paling bisa membuat saya melambung….”

“Ok, selanjutnya apa tugas mu,masak cuma jualan..?”

‘”Kami garda paling depan dari pembangunan brand image perusahaan,Oleh karena itu perusahaan kami menempatkan excellent service sebagai dasar utama pelayanan. Sehingga custumer tidak hanya menerima janji janji dari iklan yang kami tawarkan. Tapi costumer bisa merasakan secara langsung pelayanan pari purna diatas ekspektasi mereka,Sampai persepsi atas perusahaan kami menjadii positip.sehingga terjadi repeat purchase dan costumer loyalty”

Excellent ,kamu Vina bagaimana kamu bisa banyak memahami “marketing “ padahal seingat saya kamu belum genap satu tahun bekerja…..’

Seperti kata kank Hari,tidak boleh berhenti belajar….!”

Dan saya pun berpisah dengannya karena punya kepentingan masing masing.

Minggu, 28 November 2010

Right Man in the Wrong Corporate

Right Man in the Wrong Corporate
This problem are not you need challenge but why are you stay in here…?Itulah jawab saya.
.


Saya teringat kejadian beberapa tahun yang lalu saat saya melakukan Management consulting pada beberapa beberapa perusahaan keluarga. Seorang sales manager pak Harsono namanya bekerja pada perusahaan. Home appliance ,“curhat “kepada saya tentang betapa kacaunya sistem management ditempatnya bekerja.

Saat itu belum ada sebutan Kank pada diri saya..

“Mas Hari, apa betul bekerja pada perusahaan keluarga itu hanya masalah saja yang saya terima..?

Saya pun tersenyum

Kemudian dia melanjutkan ceritanya

“Pada saat saya membenahi perusahaan ini diawal saya bekerja ,complain dari custumer begitu hebatnya ,itu dikarenakan saya belum tahu bahwa custumer bersangkutan termasuk daftar haram yang harus saya jauhi..!”.

Kok bapak bisa tidak tahu..?”

“Feeling saya ,saya tidak diberi tahu..karena pada saat saya di hiring saya hanya mendapat kesan positip dari perusahaan ini..Maklum saya yang lulusan MBA di zaman selalu I need to challenge…!

“Saya tersenyum…

Sorri mas hari nggak bermaksud gelar oriented ..!

“Ya Sudah teruskan…!

Saya kayaknya salah masuk perusahaan,ternyata ,costumer yang marah marah cukup banyak akibat perilaku manager dan sales sebelumnya yang menilap uang perusahaan ditambah service dan delivery yang jauh dari janji serta perilaku pegawai yang kacau balau..!, Sekarang sudah agak mendingan …

“Alhamdulliah …”jawab saya

“Belum selesai mas Hari…., setelah semuanya sudah mulai berjalan normal setelah saya bekerja selama dua tahun disini. Sekarang perilaku owner ganti yang membuat saya tidak bisa me ménage perusahan ini berjalan lebih optimal..”

“Kenapa lagi dengan Owner…”

Posisi saya sebagai Sales manager tak lagi dihargai sering execution kebijakan tanpa meminta pertimbangan saya,padahal saya yang menangung resiko dari kebijakan itu. Banyak anggota keluarganya yang meng obok obok wilayah kewenangan saya ,belum lagi wakil saya adalah adik kesayanagan dari pemilik yang sama sekali nggak ngerti Management…Kayaknya saya nggak bisa bernafas lagi..Lantas saya harus bagaimana ..?”

This problem are not you need challenge but why are you stay in here…?Itulah jawab saya.
.

Jumat, 17 September 2010

Sekretaris Profesiku sebagai Istri Kedua Bukan Impianku.


Sekretaris Profesiku sebagai Istri Kedua Bukan Impianku.


Sisca ,mengawali profesinya sebagai costumer service sebuah perusaahaan telepon seluler. Seusia lulus S1 komunikasi ,ia mengadu nasib dengan melamar di berbagai perusahaan. Namun sampai sekian banyak lamaran tak satupun perusahaan menerimanya sebagai karyawan.

Sampai suatu saat Sisca ditawari oleh seorang direktur sekaligus owner dari perusahaan supplier untuk mengisi lowongan sekretaris yang baru saja kosong karena alasan menikah.

Sebagai sekretaris baru tentu Sisca sangat hati hati hati dalam membina hubungan dengan bosnya.Apalagi bosnya memang banyak dikagumi setiap karyawati yang ada disana meskipun usianya 45 tahun,namun berwibawa dan sangat tampan.Pria yang sudah beristri cantik ini mempunyai dua orang anak.


Menjalankan tugasnya sebagai sekretaris Sisca tidak hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari bangku kuliahnya saja . Melainkan melahap berbagi buku dan informasi tentang profesinya.Berbagai seminar tentang bisnis pun dia ikuti bersama bos ataupun inisiatif sendiri pada malam hari selesai bertugas. Intellectual curiosity ,sangat bagus.!


Dalam waktu satu setengah tahun Sisca memiliki ketrampilan yang luar biasa dalam kesekretariatan,manjemen strategis termasuk rahasia perusahaan yang tidak semua orang boleh mengetahuinya. Dia berada digarda terdepan bagi siapa pun yang ingin bertemu bosnya,termasuk karyawan /karyawati diperusahaan itu,sehingga tidak jarang membuat karyawan banyak yang iri dengan posisinya..

Fungsi sekretaris bukan saja membuat perencanaan bagi agenda kegiatan bos,namun juga diharapakan mampu memberikan enlighten bagi bos disaat pikiran suntuk karena mengahadapi beban kerja.membantu mengatasi kesulitan kesibukan ,memberi semangat, menyederhanakan cara dan membuat pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan target yang ditentukan , adalah tugas keseharian Sisca. Sehingga secara tidak langsung SIsca mengenali “luar dalam “pribadi bosnya demikian juga sebaliknya.



“Entah mengapa menginjak usia 25 tahun ,saya masih belum tertarik mencari pacar…” begitu dia menuturkan kepada saya.

Kemudian dia melanjutkan kalimatnya:” Belakangan ini Saya sering berdebar debar bila berdekatan dengan bos , padahal saya sudah menganggapnya seperti ayah sendiri…”

“Apa yang yang menyebabkan kamu berdebar debar?”coba saya tanya balik.

Dia terdiam sejenak dan menjawab “perhatian ,kepedulian dan tentu saja pesona penampilannya…’. Saya pun cuma terdiam.

Baru ,Satu Setengah Tahun saya tidak bertemu dengan Sisca ,namun saya dikejutkan deringan HP di sore hari oleh nomor yang dimiliki Sisca.

“Kank Hari, saya tidak bisa mengambil keputusan , bos mengajak menikah dibawah tangan,karena alasan ketidak cocokan dengan istrinya dan dengan dalih bahwa poligami itu halal…”setengah menagis.” saya sih memang memimpikan bos adalah suami idola bagi saya tapi tentu tidak begini jadinya…apalagi saya dan Ibu (istri )bos sudah sangat baik dan akrab. Saya tidak mau menjadi pagar makan tanaman ….tapi kenapa saya jadi bingung mengambil keputusan…?”Sambil saya masih mendengar isakan tangisnya tiba tiba telepon ditutup dari ujung sana.

Sayapun hanya mengucap “innalilahi wainnailaihi rojiun…!”

Rabu, 08 September 2010

Ulet ,datangkan Sukses !


Ulet ,datangkan Sukses !

“Alhamdulillah,saya merasa bersyukur karena setiap tahun mampu menembus target yang ditetapkan perusahaan”,kata Jesica,Agen sebuah perusahaan asuransi di kota Surabaya.Disela sela rehat kopi acara ‘pengajian tashauf” ,dimana saya menjadi moderator acara itu.

Jesica ,tujuh tahun yang lalu adalah karyawati sebuah bank swasta nasional yang bersinergi dengan perbankan di luar negeri.Sebelumnya sarjana hukum,yang mahasiswi pasca sarjana ini bekerja sebagai staf personalia perusahaan sepatu dikawasan industri ,Sidoarjo Jawa Timur.

Jesica menceritakan ,awal ketertarikannya menjadi agen asuransi karena ditawari oleh seorang sales yang belakangan diketahui dari alumni perguruan tinggi yang sama,hanya beda fakultas.Awalnya dia menolak,karena menawarkan assuransi bukan pekerjaan mudah dan masayarakat belum” assurance minded”. Disamping alasan yang lainnya adalah belum siap dan pada posisi sebagai teller ,cukup nyaman dan tak terlalu beresikoSekalipun demikian tawaran itupun tetap mengganggu pikirannya.Sampai akhirnya setelah lebih tiga bulan berpikir,jesica memutuskan untuk menerima tantangan yang menarik untuk ditakhlukkan. Dengan resiko dia harus hengkang dari posisi yang favorit dikalangan pelamar pada perusahaan perbankan.Motivasinya “Saat itu,saya berfikir kalau cuma mengandalkan gaji kapan saya bisa ,’merdeka” secara finance,saya harus bisa meraih sukses dan menikmati hidup di usia muda ,paling tidak 27 tahun”.


Dari pengalaman saya sebagai salesman beberapa tahun lalu tiga bulan pertama adalah “kawah candra dimuka” untuk “survive”. Jika dimasa itu tidak berhasil dapat dipastikan resign karena diteruskan akan menimbulkan frustasi berkepanjangan.Demikian juga Jesica ,baru mendapatkan pelanggan pertama nya justru saat memasuki awal triwulan kedua ,alias setelah empat bulan menjalani profesi sales Assuransi, berkat keuletan dan “keimanan”nya.

Dalam menjalankan tugas pada hari hari berikutnya keyakinannya bertambah kuat bahwa “ dibalik kesulitan dijamin pasti ada kemudahan “.Selanjutnya belajar berkesinambungan adalah “fardu ‘ain” yang dilaksnakan dengan ikhkas sebagaimana menjalankan peritah sholat,puasa dan zakat.Sambil berbicara agak pelan Jesica mengatakan “kalau berjilbab kayaknya saya belum bisa,gak apa apa kan ,Kank?” Saya hanya tersenyum.

Belajar berkesinambungan yang dimaksud adalah ,silaturrahmi ,mempelajari personal approach kepada calon kien.Beruntunglah nasabah baru yang diraihnya sebagaian besar dari kota Surabaya dan Sidoarjo.Setelah itu jumlah kliennya terus meningkat hingga mencapai 750 nasabah. Mereka umumnya para pengusaha yang berlokasi,Surabaya ,Gresik,Sidoarjo ,Mojekerto dan Jombang selebihnya mereka tersebar di sebagian Indonesia Timur.

Kemahiran kian diperoleh diakibatkan dari kegiatan nya melakukan akitivitas penjualan,intuisinya pun kian terasah dalam menentukan pelanggan potensial,bahkan saat pertemuan pertamanya dengan pelanggan.

Gadis muda kandidat Magister Manejemen ini benar benar nyaris mewujudkan mimpinya ber penghasilan sangat besar saat berusai 26 tahun .Citra positip yang melekat pada Jesica bukan terletak pada “good looking” ,tetapi karena peformancenya dalam melayani klien dapat mendatangkan” TRUST,sehingga klien bersedia menyerahkan “amanah” kepadanya.

Saya tanya “Apa kiatmu ?”

“Profesionnal , jujur dan tulus, dalam menyampaikan produk yang ditawarkan. Termasuk,menjelaskan system dan mekanisme proses klaim yang diajukan nasabah,nasabahnya puas . Apalagi perusahaan kami tidak pernah main main kalau sudah urusan klaim !“

Tanpa terasa obralan saya dan Jesica sudah mendekati waktu rehat selasai,ituartinya saya harus kembali naik mimbar.Sebelum kami mengakhiri pembicaraan. Jesica berkata,” Tapi Kank ,sampai usia saya nyaris 27 tahun ini belum ada yang naksir ,soalnya ibu sama bapak dikampung udah tanya,siapa calon pendamping…! “pernyataan yang satu ini,ditelinga saya terasa begitu lugu dan polos. Setengah berlari dia kembali ketempat duduk semula.

Belajar dari Keuletan Jesica mencapai Sukses ,dapat saya “summary “ sebagai berikut

1. Keuletan tidak cukup ,tangguh dan sabar tapi harus memiliki spirit keyakinan. Yakin bahwa pekerjaan yang kita tekuni dapat mengantarkan pada harapan dan impian.
2. Iman bahwa dibalik kalimat “sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan”QS Al Insyirah 5-6.akan diwjudkan dalam semangat mengatasi kesulitan harus didahulukan daripada menghindari ataupun menyerah.

3. Belajar berkesinambungan tidak boleh berhenti ,inilah alsan mengapa” belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim”.

4. Bersilaturahmi ,interpersonal skiil adalah kecakapan mutlak yang harus dimiliki siapapun terlebih para entrepreneur .Karena” bersilaturrahmi dapat mendatangkan rezeki dan panjang umur”.

5. Jujur,professional dan tulus adalah bukti keimanan seseorang . Karena dengan 'iman orang lain akan memiliki trust yang dapat mendatangkan amanah bagi seseorang.

6. Berusaha adalah kewajiban,karena” Tuhan tidak merubah nasib seseorang sebelum orang itu pun merubahnya sendiri”.

Jika falsafah jawa mengatakan” sopo temen tinemu”,Jesica adalah salah satu contohnya. Bagiamana dengan keuletan (iman ) anda ?

Selasa, 31 Agustus 2010

Pegawai Negeri , “Pangkatnya” dan Keadilan Gaji.


Pegawai Negeri , “Pangkatnya” dan Keadilan Gaji.

“ Barangsiapa mengerjakan amal amal shaleh dan ia dalam keadaan beriman ,maka tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adail (terhadapnya ) dan tidak pula pengurangan haknya”. QS Thaha /20 :112.



Ketika saya akan berbicara mengenai”Pribadi yang Melayani “di sebuah pelatihan untuk peningkatan kualitas aparatur pemerintahan di salah satu daerah di Jawa Timur. Seperti biasa saya di “isolasi” di ruangan yang terdapat panitia didalamnya.Disamping saya menjadi pendengar pasif menyaksikan obrolan panitia. Tidak jarang saya pun diminta menanggapi beberapa kesulitan menerapkan “Talent Management ‘ di tempat itu.

Inilah beberapa keluhan dari mereka ;

“Begini kank hari.bapak yang baru lewat mengambil berkas tadi sebenarnya pangkatnya tinggi ,gaji yang diterima hampir 3 juta….tapi pekerjaannya ya cuma itu itu saja,,.!’ Kata Pak Djono.

‘Ya ,beliau memang bekerja sejak lama . dari dulu dia memang begitu gak bisa bekerja lain . tapi lantaran kenaikan pangkat /golongan secara otomatis …ya ngikut juga. Gajinya naik berkali lipat beban tugasnya masih tetap…!,tapi dia bangga loh pangkatnya tinggi “.Didukung Ibu Sri.

Saya lebih senang diam ,karena ingin menyaksikan dan mendengarkan komentar beberapa orang disana. Tidak lama kemudian pak Ario ikut berbicara:

“Betul,kank disini untuk penyelia atau middle management jumlah SDM nya cukup banyak sedang jumlah job yang sesuai dengan golongan mereka tidak memadai.Kami juga binggung harus bagaimana ?”

Sepertinya komentar mereka lebih tepatnya curhat makin hangat. Saya tidak komentar sedikitpun kecuali menyimak baik baik curhat yang mereka sampaikan.

“Yang lebih parah proyek dengan dana segar itu hanya jatuh keorang tertentu saja,sedangkan kami jarang dipakai…ya lantas kank hari bisa lihat bagaimana teman teman akhirnya hanya absen lalu ngobrol di berbagai tempat..!.",Pak Djono berbicara berapi api.

Pak Tikno yang memiliki bidang kerja operasional juga ikut ikutan komentar:’ Inilah kank hari yang membuat kami mengalami demotivasi,tugas operasional yang kami lakukan cukup berat,tapi gaji kami tidak sebanding dengan yang golongannya dan gaji nya bagus kerjanya tidak jelas . sebagian kami kerja ya sekedarnya..prinsipnya buat apa kerja susah waong meraka yang hanya kerja begitu saja gajinya besar…/. Kami sudah disekolahkan diikutkan pelatihan berbulan bulan dijawa barat. Ya itu tadi tidak pernah bisa kami praktekkan…..!

Kalau saja waktu untuk saya tidak mepet saya memang akan senang hati mendengar keluhan beliau sobat-sobat saya yang PNS tadi . namun Panitia member tanda giliran saya member pelatihan.

Berangkat dari keluhan para PNS tadi saya berkesimpulan ,bahwa tidak semua PNS menikmati kondisi digaji tanpa jelas pekerjaan nya itu sebagai kebahagiaan bekerja ,job meaning , melainkan mereka malah resah…

Kondisi seperti ini dari perjalanan “road show “saya dibeberapa instansi hampir merata mmemiliki kesamaan persoalan.Apakah bisa memunculkan prinsip keadilan dalam bekerja di PNS ?.Saya dan beberapa teman middle dan top management sepakat jika sitemnya mendukung dan tiap instansi diberi kewenangan menentukan KPI, key performance indicator plus kenaikan tunjangan dan pangkat. Dengan kata lain bukan sekedar system administrasi tersentral.Selama ini belum terlaksana jangan berharap !!.

Lantas bagaimana kami harus melangkah ? itu pertanyaan hampir sermpak pada saat ssi diskusi pada pelatihan “Pribadi yang Melayani “


Saya terdiam sejenak ….karena pada akhirnya perubahan perilaku kearah kebaikan dan kemajuan bekerja itu menjadi lebih subjektif.Jadi tips yang tepat adalah perubahan diri .niat dalam hati.Yaitu berniat sungguh dalam bekerja setiap tugas yang diamanatkan tanpa pamrih.


Yang kedua prinsip keadilan diri atau emphatic skill. Saya mencoba menterjemahkan kata adil ,karena adil itu masih dalam tataran abstrak .Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti kata “adil”.:1. Tidak berat sebelah/tidak memihak 2.berpihak pada kebenaran dan 3. Sepatutnya tidak sewenang wenang.

Sedangkan dalam QS Ali Imran /3 :18 Alah berfirman :”Allah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia,para malaikat dan orang orang berilmu. Dia Yang menegakan keadilan. Tiada tuhan melainkan Dia ,Yang Maha Perkasa lagi Maha bijak sana.

Jika diterjemahkan dalam perilaku maka seorang pegawai negeri dari golongan manapun.

1. Mengerjakan tugas rutin yang semestinya dikerjakan secara optimal . memberikan yang terbaik dari yang dia bisa. Tanpa membandingkan denagan pendapatan orang lain karena kelak yang bakal “dipertanggung jawabkan “. Adalah kewajiban nya sebagai seorang “kahlifah “ dan bukan haknya.

2. Tidak sombong . m,enolak kenyataan dan merendahkan orang lain.Serta tidak egois mementingkan diri dan “kelompoknya”.

3. Tidak sok kuasa ,menguasai orang lain dan proyek.

4. Tidak semena mena mengorbankan orang lain untuk kepentingan pribadi/kelompoknya. Siap menerima kritik serta evaluasi dan dapat menyelesikan complain.

5. Bijak memiliki kerendahan hati dan berani memperjuangkan hak orang lain.

Mungkin sebagian teman akan mengatakan mulai dari mana saya melakukan ? mulai dari yang anda anggap paling mudah dikerjakan selajutnya lakukan satu satu. Ingat setiap amal shaleh anda bakal mendapatkan Pahala dari Nya !

“ Barangsiapa mengerjakan amal amal shaleh dan ia dalam keadaan beriman ,maka tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adail (terhadapnya ) dan tidak pula pengurangan haknya”. QS Thaha /20 :112.Amin

Sabtu, 28 Agustus 2010

Gajiku dari Uang Haram


Gajiku dari Uang Haram



Dedi adalah sarjana akutansi yang baru saja diteima bekerja pada perusahaan cosumer good.menjadi i tenaga pembukuan keuangan. Sebagai seorang trainee atau uji coba kerja selama tiga bulan . ,Suka tidak suka mau tidak mau dia harus sami’na watho’na alias pokoknya sekedar menjalankan tugas sebaik baiknya. Agar dedikasi dan loyalitasnya dapat dijadikan pertimbangan untuk lolos masa uji coba bekerja.

Dedi yatim piatu ,hidup bersama adik nya yang masih sekolah di sebuah MTsn dan seorang nenek yang membesarkan nya sejak dia ditinggal oleh kedua orang tuanya.Dedi di didik denagan nilai nilai religiulitas yang solid. Sehingga personal value Dedi sangat kuat dalam internalisasai nilai nilai tersebut. Nyaris tanpa cela dalam menjalankan perintah dan menjauhkan diri dari larangan Tuhan. Dedi juga dikaruniai otak yang cerdas sehingga sejak SD hingga PT selalu mendapatkan bea siswa.cum laude diraihnya saat S1 nya telah diselesaikannya.


Dalam suatu kesemapatan Dedi bertemu saya dan mengungkapkan kegelisahan hati> karena setelah di sadarinya pekerjaan yang dilakukannya itu banyak melanggar norma yang telah diyakini.Pembukuan ganda , omset semu ,pendanaan fiktif dan biaya biaya siluman lainnya menjadi “makanan” sehari hari.Sebagai seorang yang sangat” alim” yang sangat faham etika moral dan sebagai lulusan terbaik dibidang akuntansi. Tentu saja keadaan yang demkian itu sangat menyiksa hati dan pikirannya.

Saya iseng mencoba menggoda nya .”wah kan enak posisi yang saat ini anda pegang”.

“Enak apanya kank hari ?”Jawabnya

Dia mulai menarik tangan saya untuk menunjukkan bahwa persoalan yang dihadapi sangat serius !!

“ Sesungguhnya pekerjaan yang saya hadapi merusak semua keyakinan yang selama ini saya pegang teguh . Bisnis semacam ini sebenarnya dapat menggrogoti keimanan saya. Percuma saya shalat kalau saya justru pelaku dari .kekejian dan kemunkaran….Saya kadang merasa justru tersiksa….”

“ Kenapa tidak resign…?”

“Itulah kank ,saya pun dimarahi ustadz dan beberapa ulama di kampong saya ,katanya saya tidak yakin kepada Allah selama saya bekerja ditempat ini.Pada saat menceritakan kondisi yang terjadi. Tapi saya juga ragu….!”

“Apa yang kamu ragukan ?”

“ Pertama:Saya bekerja belum genap setahun,. Kedua gaji yang saya terima lumayan besar untuk posisi yang saya terima disbanding perusahaan lain. Ketiga dengan gaji sebesar ini saya bisa membiayai nenek dan sekolah adik. Apalagi saat ini nenek saya butuh biaya besar karena penyakit paru paru .”

“Mengapa tidak berpikir ngelamar ditempat lain…?

“Itulah, saya juga binggung karena sudah puluhan lamaran saya kirim . Tidak ada perusahaan satupun bersedia menerima saya . kalaupun ada gaji dan bidang pekerjaannnya tidak sesuai…?”

Kenapa tidak mengadu kepada Allah?

“ Sudah kank setiap malam saya selalu menagis dihadapanNYA, mungkin karena yang saya makan haram jadi doa saya diabaikan ya Kank…?

Saya pun tersenyum…dan melanjutkan pertanyaan.” Seandainya kamu memaksa keluar dari perusahaan itu resiko apa yang bakal kamu hadapi !”.

“Pasti kacau balau Kank, nenek saya tidak lagi mendapatkan pengobatan yang layak dan adk saya pasti kesulitan beaya sekolah…..saya gak bisa bayangkan Kank !” Sambil menunduk lesu.

Saya menjadi faham bahwa didalam diri orang beriman pasti akan gelisah hatinya jika melakukan pekerjaan yang melanggar “ norma “.

“OK,ketika kamu membuat pembukuan ganda itu apakah sepengetahuan atasan anda ?

“ BUKAN hanya diketahui !! justru menjadi sIstem di perusahaan itu …”jawabnya setengah berteriak.

“Aha ,saya punya jawaban yang pas buat anda…”

Ya , bagaiamana kank ?

“Karena kamu saat ini sedang tidak mempunyai pilihan,maka lakukan saja perintah atasanmu itu… dengan baik…”Lansung kalimat saya dipotong !!

“ Loh Kank….”

“ sebentar, kalimat saya belum selesai. Lakukan perintah atasan mu dengan baik biarkan atasan mu yang menangung dosanya . Namun berupaya dan berdoalah agar secepatnya mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan…ingat Tuhan Maha Tahu kondisi yang anda hadapi ini bukan karena keinginan anda..!

Kira kira jika anda sebagai Dedi adakah solusi yang lebih baik ….!

Kamis, 19 Agustus 2010

Buktikan ,bukan Mental “Pegawai”….!


Buktikan ,bukan Mental “Pegawai”….!


“ Berangkatlah baik dalam keadaan ringan (be motivated) maupun merasa berat (demotivation) dan berjihadlah (powerfull effort) dengan harta dan dirimu dijalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui…”. QS At –Taubat :41.

Suatu saat saya ditanya tentang kualitas kinerja pegawai negeri di salah satu instansi pemerintah. Maka saya menjawab ayo kita lihat saja….! Perlu di ingat selama belum terwujud ukuran kinerja yang jelas sulit untuk menentukan kualitasnya.Namun secara umum setiap pegawai bisa mengalami penurunan produktifitas dan demotivasi apalagi jika internal competition system tidak terbangun dan kepribadian pegawai itu memang lemah ..!

Inilah beberapa ciri mental “pegawai “:

Pertama,Orang bekerja disebabkan motivasi,hanya saja mental “pegawai” lebih termotivasi oleh factor terpenuhinya berbagai kebutuhannya sendiri dari pada hasrat berprestasi .Kebutuhan itu mulai dari kebutuhan dasar seperti kecukupan gaji dan tunjangan,bahkan tidak jarang mereka harus mempertanyakan nilai rupiah jika mengerjakan sesuatu ,”….ada uangnya nggak untuk pekerjaan ini..?”.Sampai pada kebutuhan akan pengakuan “…jika tidak ada pengaruhnya pada kenaikan pangkat ,mengapa susah susah mengerjakannya bikin repot saja.!”.

Maka pastikan diri anda untuk sanggup memberikan kinerja yang terbaik dari yang anda bisa jika anda memang mengaku professional.

Kedua,Pegawai/karyawan hanya terjebak pada SOP sampai melupakan pelayanan pari purna bagi “costumernya”,serta enggan belajar dari instansi lain yang menuntut pelayanan handal bagi segenap aparatnya.”……yang kita lakukan ini kan sudah benar sesuai dengan ketentuan yang harus kita kerjakan kalau tuntutan masyarakat lebih dari itu memang masyarakatnya yang kebablasan,reformasi tanpa batas ya seperti ini hasilnya…” Padahal makin maju peradaban tututan akan pelayanan tidak statis.

Sebagai seorang professional apakah anda sudah meng up grade diri dengan menambah wawasan tentang “service quality” dari berbagai instansi atau perusahaan ?
Selanjutnya menggunakan nya sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan di instansi anda ?


Ketiga,Pelayanan kepada masyarakat sering dilakukan secara umum /massal dan tidak dilakukan secara personal sehingga masyarakat cendrung merasa tidak dilayani secra manusiawi. Simak keluhan masyarakat jika dilayani secara missal”…….kita ini bayar.. diperlakukan seperti ini apa sih maunya mereka apa harus pakai uang pelicin supaya cepet selesai….”

Jika anda tidak suka di perlakukan tidak manusiawi dalam mendapatkan pelayananan jangan pernah perlakukan itu kepada “costumer “ anda . karena bukan saja perlakuan anda masuk dalam bad memory mereka tapi citra instansi anda dipertaruhkan ,apalagi pengaduan lewat berbagai media saat ini, demikian mudahnya..!

.
Sudah siapkah anda menjadi profesional yang bukan cuma "pegawai"?

Sabtu, 29 Mei 2010

Seni Mengelola Karyawan Berbasis Kompetensi (KBK).



Seni mengelola Karyawan Berbasis Kompetensi (KBK).

“..bisa nggak ya ini diterapkan disekolah…?”


Beberapa tahun yang lalu saya diundang oleh Bpk Anthony pemilik perusahaan besar di bidang jasa konstruksi baja yang karyawannya hampir 2000 orang.Tersebar diseluruh Indonesia.Pertemuan itu metting triwulan untuk para distrik manajer bersama staff adminitrasi.

Dihadapan para undangan beliau menyampaikan sambutannya. Ada sebuah kalimat yang sampai saat ini selalu saya copy paste ketika saya memberikan pelatihan leadership dan management.Kalimat itu adalah;…..Para mitra bisnis saya ,seluruh manajer wilayah . Jadikan perusahaan ini untuk meningkatkan kualitas makna hidup kalian bersama keluarga.Jangan sakiti para pekerja ,merekalah ujung tombak perusahaan ini. Mereka punya keluarga,jika mereka tersakiti oleh tindakan kalian.Saya khawatir itu menghilangkan keberkahan upaya yang sudah kita lakukan. Ingat kita tidak pernah tahu dari mulut siapa do’a itu dikabulkan Tuhan. Bahkan doa orang yang terdzalimi doanya lebih cepat sampai dan lebih cepat terkabul….camkan itu semua…!”
Saya yakin jika kalian memperlakukan pekerja dengan baik mereka akan menjadi Insan Mulia dan perusahaan kita akan mendapatkan keuntungan besar dunia dan akhirat……” Dan tepuk tangan pun bergemuruh.


Kita bisa berkaca pada negeri tetangga Australia misalnya 75% dari GDP Australia berasal dari sector jasa.Wajar jika disana tuntutan akan pelayananan menjadi tinggi.Para karyawan / pekerja disana sudah semakin sadar arti kualitas pelayanan bagi seorang pelanggan.

Karena itu tidak salah Bpk Anthoni tadi berpesan kepada seluruh distrik menejer untuk memperhatikan para pekerjanya.Dikarenakan kunci sukses sebuah usaha tergantung dari para pekerjanya.Mereka bisa bekerja secara optimal jika hati mereka senang. Mereka juga dapat menangani complain atau melakukan service recovery dengan baik jika merasa dihargai perusahaan. Para pekerja sesungguhnya emotional labour…!

Jadi upaya terbesar dari setiap perusahaaan semestinya membangun kualitas sumber daya manusianya melalui pelatihan dan motivasi kepada para pekerja agar menjalankan tugas secra optimal.

Para pemimpin organisasi, dunia usaha dan instansi semestinya juga memberikan kepuasan secara psikologis kepada para pekerja “Sesungguhnya Allah menyukai sikap murah hati dalam menjual , membeli dan membayar’. Shahih Sunan at Tirmidzi.

Sering kita terpaku pada kebutuhan fisik ekonomi saja dari karyawan/pekerja.Padahal manusia juga memiliki kebutuhan social emosional,kesempatan belajar dan berkembang secara mental intelektual,serta rasa bangga atas makna pekerjaaan mereka ,spiritual meaning. Ini menurut pendapat saya termasuk kemurahan hati seperti terungkap dalam hadist tersebut.


Sedanagkan kaitan perusahaan denagan pembentukan Insan Mulia dapat terurai dari kata insan itu sendiri.Kata insan dalam Lisan al ‘Arab terambil dari akar kata Anasa-Anisa dan Nasia.

Anasa artinya ‘abshara(melihat dan daya nalar),’alima (berilmu ) dan istadzana (beradab).Jika dikaitkan dengan manjemen SDM maka seorang karyawan harus memiliki kompetensi yang meliputi :

Pertama: watak . seorang pemimpin semestinya dapat mengenali trait karyawannya dan mengakomodasinya sesuai sifat tugas yang diembannya.

Kedua : konsep diri…dengan konsep diri postitip semestinya karyawan dapat menemukan kepuasaan dalam pekerjaannya.

Ketiga :daya pikir… situasi pekerjaan harus terkondisikan para pekerja bukan robot yang tidak memiliki inisiatip.


Keempat: knowledge pelatihan secara berkesinambungan kepada karyawan semestinya dapat meningkatkan peforma mereka.

Kelima ;motive….pengenalan motivasi para pekerja memudahkan dalam pemberian system reward kepada mereka.

Makna Anisa atau kelemah lembutan harus diterjemahkan dalam bentuk system manjemen terpadu yang menjunjung tinggi asas transparency, fairness dan accountability.Sehingga setiap karyawan merasa diperlakukan secara adil.


Mengingat sifat manusia mudah lupa “Nasai” pemimpin perusahaan harus dapat mendesain job characteristic model yang mencakup ;sense autonomy,feedback ,task variety, task identity dan task significance.

Setalah saya selesai mengurai ini dlm “Studi Kasus :Pengelolaan SDM Berbasis Kompetensi “….Seorang peserta yang Kepala Sekolah nyeletuk “..bisa nggak ya ini diterapkan disekolah…?”

Saya pun tersenyum penuh arti..!

Kamis, 22 April 2010

Personal Public Relation,Pribadi mempesona dalam profesi.

Personal Public Relation,Pribadi mempesona dalam profesi.

Ternyata membangun Personal Public Relation bukan retorika apalagi kosmetika , tapi reputasi kualitas perilaku !.

“Barang siapa memulai membuat contoh yang baik (role model ) didalam islam maka ia mendapat pahala dan pahalanya orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya “. HR Muslim.

Kadang kita bisa terpesona terhadap keberhasilan karir seseorang. Secara tidak sadar bukan hanya mengakui kecemerlangan profesinya melainkan juga pribadinya.Namun dalam membentuk pribadi yang mempesona dalam profesi bukan hal sederhana.Sering orang terjebak dalam kerumitan beban tugas sampai melupakan keramahan. Apalagi pelayanan yang terbaik !

Solusi bukan Janji

“Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad ) kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta (QS . Al Anbiya :107 )

Seorang konsumen mengeluh ,karena dalam pengurusan komplain atas pembelian produk yang dibelinya.Sering diombang –ambingkan perusahaan bersangkutan. Lebih parah lagi tidak satupun karyawan ditempat itu memiliki kecakapan handling complain. Jangan kan sadar service tersenyum saja tidak !

Setiap bagian saling lempar tanggung jawab dan bila sudah ditangani bagian yang bersangkutan . Tidak mendapat kepastian solusi ,melainkan janji yang sulit ditagih ketepatannya.Jika sudah demikian ,bukan hanya counter yang tidak dapat dipercaya melainkan brand dan sekaligus nama baik perusahaan . Apalagi jika mereka menulis surat pembaca . melakukan komplain via media bisa makin rumit !

Lantas, apa yang bisa dilakukan karyawan jika mendapatkan komplain. Pertama, perlu disadari custumer membeli produk/jasa adalah meninginkan manfaat dari proses transaksinya. Kedua, dikarenakan produk dan layanan tidak sesuai harapan pasti mempertanyakan komitmen awalnya. Ketiga ,mereka butuh harapan awalnya untuk memanfaatkan produk /jasa segera terpenuhi. Maka karyawan harus bisa menempatkan posisi pada diri costumer,sebagaimana jika hal itu menimpanya, emphaty.

Tindak lanjut dari emphaty adalah membantu costumer mengatasi problemnya.Secara normal costumer membutuhkan solusi. Namun dalam proses penyelesaian proses complain,coestumer akanmempertimbangkan faktor sikap dan perlakuan karyawan di perusahaan itu terhadapnya. Jika anda memiliki kualitas layanan yang menentramkan hati mereka. Maka anda akan dingatnya seumur hidup dalam memorinya bahkan tidaksegan segan segan mereka akan “mempromosikan” kenangan manisnya karena pelayanan anda. Secara pribadi anda akan diingatnya, suatu saat pasti banyak berguna !.


Kearifan Lokal

“Orang yang bermurah hati dekat kepada Allah,dekat kepada manusia dan dekat kepada surga……….” HR Tirmidzi .

Kesantunan, kecepatan dan kemudahan akan lebih bermanfaat jika dilakukan sesuai antropologi masyarakat didaerah itu. Pagelaran wayang kulit didaerah masyarakat yang menjunjung tinggi falsafah jawa akan lebih mengena dibanding menyelenggarakan pagelaran musik yang menyajikan penyanyi seronok.

Ditengah –tengah pagelaran diperkenakan misi &visi pelayanan produk dari instansi terkait. Pagelaran bukan cuma mengumpulkan banyak orang yang dalam event marketing dihitung cost per head nya. Melainkan sebagai wadah mediasi membangun keterdekatan hati dengan calon dan costumernya. Oleh karena itu perlu analisis terlebih dahulu aturan atau norma yang berlaku didaerah itu. Selanjutnya ditetapkan sebagai mekanisme proses pelayanan . Meskipun demikian instansi bersangkutan harus tetap menjunjung tinggi “value ‘ misi dan mis instansinya.Jangan sampai kehilangan “brand identity”.

Bagi pribadi wujud kearifan lokal adalah kemampuan beradaptasi dengan masyarakt sekitar sekaligus meng adopsi nilai nilai yang berlaku ditempat itu. Jika perlu menguasai bahasa daerah setempat akan memudahkan masyarakat/costumer dapat anda raih hatinya.Winning the heart.

Kasih dan Ketulusan

“Sesungguhnya Allah sangat lemah lembut dan suka sifat lemah lembut dalam segala hal”. HR Bukhari & Muslim .

Sekalipun Polri tengah menghadapi ujian “Citra “ secara nasional. Namun ketulusan dan kasih dari aparat daerah dalam melayani warga dari hari kehari mengalami peningkatan. Contoh Program Execelent Police Servise yang dilakukan di Polwiltabes Surabaya. Sebagai wadah “curhat” bagi warga kota Surabaya. Dengan jaringan yang sangat solid program tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan polisi secara regional hingga nasional.

Program EPS itu bukan sekedar pencintraan tapi terobosan baru dalam pelayanan. Agar masyarakat mendapatkan perlindungan secara optimal.Setdaknya itu penagamatan saya.dan konsitensi progaram akan berjalan berkesinambungan jika ada ketulusan dan kasih. Patut dicontoh lembaga atau perusahaan lain dalam membangun customer experiential marketing.


Kasih dan ketulusan dalam melayani masyarakat adalah bentuk ekspresi diri. Sedangkan ekspresi diri menurut David A aaker merupakan nilai dari emosi.Sedangkan Value ekspresi diri kebanyakan diarahkan kepada kemanfaatan buat orang lain, berpusat pada publik .


Ternyata Personal Public Relation bukan sekedar kepiawaian retorika apalagi “kosmetika”. Melainkan reputasi kualitas perilaku. Bagaimana dengan team anda ?

Sabtu, 17 April 2010

Beauty in Your Professionalism ,Cantik dalam Profesi menurut Tutunan Islam


Beauty in Your Professionalism ,Cantik dalam Profesi menurut Tutunan Islam

Sesungguhnya Allah menyukai sikap murah hati dalam menjual membeli dan membayar “. Shahih At Tarmidzi

Ketika semua temannya sibuk dengan perawatan wajah dan aneka kosmetika ,Berinda justru tampil hanya dengan bedak dasar dan polesan liptik tipis.namun disitulah daya tariknya. Dengan kesederhanaan, keanggunan pribadinya dapat terlihat jelas.

Memang tidak berbalut polesan kosmetik mahal,tetapi senyumnya mengembang membuat siapa saja yang memandangnya, merasa nyaman.Kesediaan menolong dan membantu siapa saja, membuat banyak orang menyukainya. Semua klien dan rekan kerjanya betah berlama –lama bersama Berinda. Bukan hanya lantaran dia cantik melainkan pesona Berinda memancarkan aura persaudaraaan.

Sebagai staff marketing perusahaan iklan,Berinda harus memiliki Value for her Customer. Kecantikan bukan saja tampilan pada kecantikan fisik melainkan tercermin dari ketulusan melayani.Ketulusan melayani harus dapat dirasakan oleh costumer sebelum transaksi penjualan.An”in tangible service is being considered.

Setiap perbuatan baik anak adam akan dilipat gandakan sepuluh kalilipat sampai tujuh ratus kali lipat”. HRMuslim ,Kitab Ash Shiyam.

Loyalitas karir bagi Berinda,bukan cuma kesetiaan menjalankan tugas dan setia pada satu perusahaan saja . Loyalitas karir adalah kontribusi hasil yang berkembang dari waktu kewaktu.Tidak sekedar jumlah penjualan ,melainkan juga efesiensi serta memiliki keunggulan bersaing.

Value for her company adalah kecantikan Berinda yang kedua. Perusahaan seperti kehidupan, mereka juga butuh tumbuh dan berkembang .Karena itu every company has organizational goals it is striving to achieve ; to increase efficiencies ,cut cost ,improve profitability and gain competitive advantage.


Barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka dia mempersiapkan bagi dirinya sendiri. QS Ar Rum :44.


Kecantikan ketiga ,adalah value for her self. Berinda selalu berupaya untuk meningkatkan wawasan pengetahuan baik ikut seminar dan pelatihan pemasaran. Maupun koleksi buku buku terlaris tentang pemasaran . Sampai bergabung dengan komunitas marketing . Sehingga Berinda” makin cantik luar dalam “ Mengingat “some prospect may recognize only of aproblem.Profesional adalah belajar seumur hidup !

Maka profesi apapun harus tampil” cantik” dalam menjalankan profesionalitasnya.Tampil cantik berarti harus memiliki value. Value bagi costumer, company dan dirinya sendiri. Bagaimana dengan profesionalitas anda ?

Kamis, 15 April 2010

Soft Skill resep Rosulullah SAW.


Soft Skill resep Rosulullah SAW.


Responsibility,accountability and shared success.

Ibnu Mas’ud menceritkan sebuah hadist riwayat At tirmidzi,Rosulullah bersabda:” tahukah anda semua ,siapakah yang diharamkan neraka kepadanya ?

Para sahabat menjawab :”hanya Allah dan RosulNya yang lebih mngetahui !”.

Maka nabi pun bersabda lagi : Neraka itu diharamkan bagi orang yang lemah lembut,mudah dalam pergaulan,menyenangkan dan bersemangat kekeluargaan.”

Sekelumit perjalanan Kasih merintis karir dengan Soft Skill.

Namanya Kasih, merintis karir sebagai SPG di perusahaan parfum terkenal.Bukan lantaran pernah mengikuti training salesmanship Kasih menjadi pribadi yang disukai banyak orang. Mulai dari costumer ,rekan kerja sampai seluruh tetangga.


Kasih, seperti namaya selalu sabar dan telaten dalam menjelaskan product knowledge . Sehingga konsumen merasa puas bahkan sebelum membeli pruduknya. Pertanyaan yang serius sampai yang menggoda ditanggapi tanpa menyakiti hati costumernya.Sudah tetntu omset penjualannya meningkat. Sepak terjangnya tidak selalu mendapat dukungan dari atasan maupun rekan kerja. Maklum rasa iri bisa menggelayuti siapa saja . Namun kasih hanya menjawab nya dengan senyum dan kerja keras. Sehingga ia lebih banyak berbicara dengan hasil.


Sembari menjadi SPG iapun telah menyelesaikan skripsinya. Wisuda dengan IPK 3,45 kasih bukan saja memimiliki good attitude namun juga otak encer.Kedekatannya dengan para dosen senior membuat dirinya kebanjiran proyek penelitian . Bekerja membantu dosen senior yang praktisi. Walaupun ini berarti Kasih memang harus meninggalkan dunia SPGnya.Sampai akhirnya Kasih menerima penawaran menjadi ass dosen di almamaternya.S2 atas beya siswa kampus pun diraih denagan gemilang.


Walaupun,sudah naik status sosialnya Kasih tidak berubah sikap dan perilakunya. Banyak mitra usaha ,mahasiswa dan masyrakatnya senang berhubungan dengannya. Termasuk semua mantan rekan SPG dimina dia bekerja dulu.Kasih telah sukses membangun karirnya. Namun dia lebih sukses mambangun kabahagiaan ,menemukan surge dalam hatinya .



Banyak orang meraih puncak karir dengan “hard Effort” melalui keahliaan dan kepintaran.tetapi juga sangat banyak orang pintar dan para ahli yang tidak suskses dalam karirnya.Hard effort saja tidak cukup. Sabda rosulullah agar kita lembah lembut,mudah dalam pergaulan ,menyenangkan,bersemangat kekeluargaan merupan soft skill yang harus dimiliki setiap orang.

“Mobilize your people around a common goal. Help them to feel apart of some thing genuine, special and important and you ‘ll inspire real passion & loyalty”.

Lemah lembut harus diterjemahkan sebagai perilaku credible;yakni menepati janji.bertanggung jawab dan berani menangung konsekuensi logis tindakannya. Sehingga kelemah lembutan adalah solusi dari trust ,kliennya.


Mudah dalam pergaulan adalah respect yakni,memiliki emphatic ,handling complain skill dan tidak mudah sakit hati jika dikritik.

Menyenangkan merupakan perwujudan dari accessibility yakni memberikan kemudahan kepada klien dalam pelayanan optimal. Sehingga klien senag berhubungan kemabli denagan anda.

Semangat kekeluargaan adalah mutual support ,apapun upaya yang dilakukan adalah membantu memberikan kebahagian dan solusi bagi orang lain. Sehingga klien merasa diperlakukan sebagai keluarga sendiri. Sehingga mememiliki rasa nyaman selama berhubungan dengan anda. Ini sangat berguna bagi kelancaran usaha dan kemajuan karir anda. Bahkan para klien berupaya mengadvocacy ketika anda dalam persoalan

Kalau sudah begini bagaimana anda bisa bertemu “neraka “ walaupun di dunia karir anda…!

Minggu, 11 April 2010

Hasud dalam Karir


Hasud dalam karir

“ Dengki dan hasud keduanya dapat menghapus amal kebaikan seperti api membakar kayu “. HR Hasan ra.


Pada saat saya berkunjung ke sebuah perusahaan home appliance . Saya sempat bertemu dengan beberapa sales girl yang sedang bercengkarema. Sebelum saya bertemu pak Anthony Marketing Manager perusahaan itu,saya diajak “mojok “ oleh Erina dan Vita. Di ruang an lobby yang didesain face to face untuk custumer.

“Sorry, kank saya minta waktu sebentar…. Lagi pula bos lagi meeting kata Erina.

“Bentar ,aja”. Kata Vita.

Mereka akrab dengan saya karena saya juga sering diminta memberi motivasi kerja kepada team SPG di tempat itu.

OK,Apa yang bias saya bantu…?


“Begini, kank. Kami nggak rela kalau Devina itu menjadi supervisor kami.Karena disamping bekerja baru satu tahun setengah dia juga karyawan titipan. Lagi pula paling paling di ada apa apanya sama pak Anthony….! Kata Vita

“Loh apa role playing kompetisi kandidat prospect karir supervisor tidak fair …?

“Fair kank,….”.

“Cuma kami nggak rela saja,kalau dia menerima jabtan itu ….?kata Erina



Ini sekelumit konflik internal dalam perusahaan yang mungkin juga terjadi di kantor anda.Hambatan mental dapat menimbulkan demotivasi jika di biarkan berkembang begitu saja. Namun yang paling berbahaya jika perasaan hasud dibiarkan bersemayam didalam diri sendiri. Bukan saja dapat menurunkan produktifitas melainkan juga merusak kebahagiaan diri sendiri.

Dengan membenci keberkahan yang diterima temannya .Maka sejak itu muncul dalam hati mereka kesulitan memendam api kemarahan dan sakit hati kepada orang lain. Hal ini pasti merusak kegembiraan menikmati hari hari yang semestinya dilewati dengan produktivitas. Yang notabene uang dan karir.Padahal bekerja terus harus berlangsung dan bertemu dengan orang yang dibenci setiap hari. Apalagi jika yang dibenci adalah kelak menjadi atasan. Bukankah kelak bekerja pasti sangat menjadi beban dan melelahkan..!


Meskipun perusahaan sudah menerapkan asas keadilan, ttetap sulit untuk dimengerti oleh karyawan yang telah tertutup oleh hasud. Most organizations put all their new employees through an orientation program. The purpose of orientation is to help employees learn about and fit into company. Oreintation can do also teach worker about the corporate culture and provide valuable insight into how to succeed.


Denial terhadap kemajuan karir orang lain hanya akan melemahkan diri sendiri. Maka tidak ada jalan lain kecuali mnghilangkan hasud dalam hati. Rosulullah memberi resep agar manusia slemat dari rasa hasud. Disanadkan Ibrahim bin ‘illyah bin Ubbad bin ishak dari Abdurrahman bin Muawiyah:

1. Ketika rasa hasud menyelinap di hatimu , jangan kau turuti berlanjut.

2. Ketika kau berperasangka buruk kepada seseorang, jangan kau selidiki sampai terbukti.

3. Ketika kau khawatir tidak dapat memperoleh kebaikan (sukses), maka berusahalah hingga tercapai.

Karyawan ,mau tidak mau harus berani focus pada pengembangan diri melalui mengendalikan rasa marah terhadap keberhasilan orang lain .Dengan meningkatkan produktivitas kerja tanpa menyerah .Menambah daya juang, tidak berhenti belajar, berjuang bersunguh sungguh dan pantang menyerah. Dengan berorientasi kepada keberhasilan. Sukses itu bakal tercapai. Hasud tidak ada untungnya…..!

Dan yang paling penting Discuss different managerial leadership style and their role in human relation.!

Kamis, 01 April 2010

Minus Margin ,Kok jalan terus ?


Kank hari Insight Management


Minus Margin ,kok jalan terus ?


Beberapa sales agen penjualan pasip dari produk media cetak sedang berkumpul untuk acara meeting triwulan. Maklum mereka adalah agen tunggal yang tidak boleh menjual produk dari competitor.Saya sebut agen penjualan pasip karena mereka hanya menunggu konsumen datang.mengingat porsi kue pasar media sudah crowded ,penuh sesak. Agen dengan sejumlah aturan mengikat harus bersaing dengan se sama agen tunggal disamping juga harus bersaing dengan competitor product lain.Jadilah para agen tersebut kian terjepit…!

Saya sendiri didaulat untuk mengatur jalannya acara.sekaligus menganalisa.

Inilah beberapa keluhan para agen :

Pertama , se sama agen tunggal ribut soal harga pokok penjualan.Lantaran pengecer bisa mendapatkan harga lebih murah dari HPP.Akibat yang terjadi agen banting bantingan harga agar bisa bertahan. Keuntungan yang didapat tentu saja sangat mepet bahkan mereka berani minus margin berharap mendapat penghasilan dari bonus bulanan dan triwulan.

‘Apakah ada pengkhianat diantara kita ?”,itulah pertayaan cak Dipo dari Surabaya Utara.

Semua agen sedikit tegang dan saling pandang.”Gak mungkin mereka serempak menjawab!”.
Dengan harga jauh lebih murah dari profit margin dapat dipastikan tidak ada agen yang tahan berlama lama. Karena membutuhkan dana yang banyak untuk menutup selisih harga. Mengingat rupiah yang harus dibayar kekasir adalah HPP. Sedangkan keadaan semacam ini sudah bertahun tahun.Jadi..!

Ada kemungkinan ,sumber dari dalam sedang mempertahankan Market Share. Dikarenakan memang ada distric manager sebagai penguasa wilayah .Jika masing masing wilayah mendapat target penjualan sementara tidak dapat tercover oleh agennya . Maka yang terjadi bisa menggunakan segala macam cara. Yang begini sudah lazim didunia bisnis…bukan cuma di media. Hampir disemua produk kategori.
Lantas bagaimana sikap agen ,”tetaplah mengawasi wilayah kekuasaan , lebih dekat dengan konsumen dan bersatu !,itu jawaban saya. Bargaining power agen itu sangat lemah terhadap perusahaan…

Kedua ,Agen tidak bisa menjual sendiri.Apalagi untuk produk media cetak itu punya waktu edar disamping kalah cepat dengan informasi televisi . Masih ditambah lagi kebiasaan membaca masyarakt kita masih parah. Bahkan mereka lebih mengutamakan membeli rokok dibanding Koran. Masih ada lagi baca koran bukan lagi prioritas selagi ekonomi sulit.Maka semakin tipislah harapan agen meningkatkan penjualan.

Saya pada suatu kesempatan memang sempat bertemu Direktur produk media tersebut. Dan sudah saya sampaikan bahwa guna mendorong kebiasaan membaca perlu conditioning . Spanduk ,running text di televisi , penggunaan SMS untuk meng informasikan berita hari itu .Sebagai Above The Line akan banyak membantu agen dalam penjualannya. Mengingat banyak agen tidak diijinkan masuk keperumahan elite. Setidaknya calon konsumen telah ter disonasi kognitif oleh informasi tersebut sehingga melanjutkan dengan membeli koran bersangkutan.

Nah saya bilang kepada para agen untuk berani melakukan pemasaran media unconvensional dengan menggunakan tele marketing…ya mereka bilang :”yang ini agak susah!. Bukan cuma persoalan biaya pulsa tapi jika dilakukan sendiri pasti sulit strategi komunikasinya. Jika bayar telemarketer wah abis dong keuntungannya….!”itulah alasan yang disampaikan.


Ketiga , berkaitan dengan media lain. Banyak pembelaan dari devisi pemasran bahwa harga itu membentuk segmentasi psikografis sendiri. Artinya pada tingkat harga tertentu akan menentukan segmen pembaca sendiri. Bisa betul… tapi kenyataannnya dengan harga tiga kali lebih murah suka tidak suka ,pembaca tidak terlau loyal jjika bukan pembaca fanatik. Mengingat koran bukan satu satunya media informasi yang tercepat. Maka membaca koran tidak lagi kebutuhan utama untuk suatu produk informasi.

Harus diakui brand switching telah terjadi. Terbukti peningkatan oplah pesaing meningkat pesat. Dan juga harus berani diakui bahwa penurunan omset tak dapat diingkari. Hal ini tidak cuma ter jadi di Indonesia , media Hongkong dan Amerika sudah tumbang terlebih dulu karena kesulitan likuiditas.Saya masih ingat tulisan pak Hermawan Kertajaya dua puluh tahun yang lalu,” banting bantingan harga tidak ada yang menang,semua kalah !” Kalau penerbit bangkrut agen tutup meskipun hal itu, sangat tidak mungkin untuk saat ini !


Para agen tunggal tersebut binggung mengapa ada perusahaan berani minus margin sampai puluhan tahun ? Saya pun tersenyum. Perlu dicermati siapa pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Jika pemodal besar maka bisa dimengerti , strategi menahan laju percepatan meraih market share adalah upaya pertamanya. Agar produk tersebut tidak menjadi pemain tunggal. Mengingat Koran itu memiliki cash flow ganda dari penjualan produk dan iklan . s aat ini masih ditambah dengan pendapat event marketing berbasis komunitas pembaca . Jadi menjadi pemaian tunggal pasti keuntungan besar. Dan hal ini tentu tidak dibiarkan!. Maka menahan laju percepatan pasar dengan minus margin harus dilakukan oleh competitor.

Strategi pembiayaan produksi Koran murah tentu harus cerdik dalam siasat subsidi. Karena sama juga jika nanti Tiras nya menggelembung. Dapat dipastikan kepercayaan pemasang iklan pun meningkat. Karena iklan selalu dikaitkan dengan kecepatan barang laku. Dan porsi iklan media cetak masuk pada urutan kedua setelah televise yang omzetnya bisa triliunan rupiah. Angka yang fantastis..
Saya juga bilang kepada para agen tunggal analisa saya juga bisa salah…
“Jadi apakah kami harus selingkuh….’ Kata mereka serempak , Saran saya “ jangan !”

Pertama jika ketahuan fasilitas bisa dicabut. Kedua terlalu banyak item penjualan juga memusingkan. Dan ketiga suatu saat mungkin semua agen harus tunggal agar focus strategi marketingnya ,termasuk para agennya.

Dan para agen pun bubar dengan harap harap cemas mudah-mudahan umur Koran masih panjang..ditengah kecanggihan Information Technology and Communication ! Amin

Karena jika penerbit sampai mati ,ada ribuan dari mata rantai pekerja media yang harus menanggung resikonya.

Senin, 29 Maret 2010

Presentation Nervous


Kank Hari Insight Management Series

Presentation Nervous

Selesai On Air saya ingin segera bergegas pulang,Begitu keluar dari studio saya bertemu seorang gadis yang baru saja di Wisuda dan diterima kerja pada sebuah perusahaan media bagian marketing communication.Sebut saya namanya Diana. Meminta waktu kepada saya untuk “curhat “.

Ditempat nya bekerja, seluruh seniornya sudah kebagian tugas,dan suka tidak suka ,Diana harus bertugas..

“kank ,kok saya jadi grogi ya,padahal sudah ditraining. Untuk presentasi lusa ,please.. beri tip singkat agar presentasi saya berhasil ..?

“Diana ,kan tidak punya persoalan dalam presentasi,(saya tahu sering dia saya daulat untuk menjadi moderator seminar remaja).

“itu kan beda…teman sendiri..,Ini persoalan masa depan ,saya nggak ingin tugas pertama ini akhirnya gagal’.

“kalau gagal ya coba lagi…”sengaja saya goda

‘ah ,ini pekerjaan yang saya sukai ..katanya.

“Ok,sekarang yang paling penting atasi grogimu dulu. Makin dipikirin makin grogi,catat itu tip pertama…!”cepat cepat dia ambil bollpoint.

‘Ya tapii…caranya ?

“Diana ditugaskan ini apa sudah paham product knowledge ?

“Insya Allah ,80 % ,kank.”

“Bagus lantas apa yang ditakutkan?.”

“Takut mereka nggak ngerti dan akhirnya ditolak .!

“Mengapa kamu merasa begitu.?.”

“Saya sering ditawari oleh para sales yang menerangkan produknya . sering saya tolak”

“Nah ketahuan sekarang ,takut Hukum Karma”.

“Nggak kank ,ini serius!”.

“Ok,mengapa kamu menolak.”.

“Yah habis mereka tamu nggak diundang sih..”

“Sekarang pada hari itu kamu sudah janji ,dan menyampaikan kepentingan kedatanganmu”.

“Ya sudah ,malah disiapkan sarana presentasinya.”.

“Bagus, berarti kemungkinan kamu diusir tidak bakalan terjadi.Artinya kamu memang requested oleh mereka.mengapa mesti masih grogi..!Apa memang kamu ingin mereka menjadi tak simpati gara gara kamu grogi dan dianggap tak serius, meraka sudah korban waktu. Waktu kan penting bagi mereka .Jadi camkan dalam hatimu, kamu sedang ditunggu… ! Daripada cemas, kan lebih baik membayangkan bagaimana menampilkan diri yang pas pada komunitas mereka’.

“Saya paham tehnik persentasi apa harus saya menerangkan product knowledge,seluruhnya ?


‘Yang dibutuhkan mereka bukan produkmu,tapi manfaat apa yang bisa mereka dapat bila menggunakan produk yang kamu tawarkan.Karena mereka orang mahir berhitung cost effectiveness.Jadi perhatikan tingkat relevant antara produk yang kamu tawarkan dengan keuntungan yang didapat. Sudahkah ,Diana memiliki bukti dan data tentang keefektifan produk anda ?”

“Ya kank saya sudah siapkan ,data dan “testimoni’ para konsumen yang telah puas dengan produk kami.”.

“Ok..apalagi…”


“Anu kank ,apa yang membuat mereka nanti mau order untuk produk kami.?.”

“Sebenarnya idenya sama apa yang membuat kamu membeli produk yang ditawarkan sales saat selesai presentasi ?’

“Membuat manfaat bagi saya.”.


“Sebenarnya logika nya sama, miliki emphatic agar dalam presentasi Diana dapat memberikan kesan yang dapat membuat mereka respectful kepada mu dan janji produk .Karena itu berbicara solusi kepada mereka menggunakan produk yang ditawarkan dapat membawa kemajuan dan perbaikan dari upaya nya selama ini sudah dilakukan. Jangan takut gagal …!Kalau tahapan yang saya sampaikan ini kamu lakukan dengan baik, Insya Allah kegagalan itu bukan urusanmu.”.

“OK,sudah lega rasanya,doain ya kank..”

“Baik ,kabarin saya ya jika sudah selesai presentasi…”

‘Oke kank.”

Diana seperti berlari cepat diapun menuruni anak tangga.