Jumat, 24 Juli 2009

Demotivasi



Awalnya begitu sangat menantang target dari perusahaan yang dibebankan padaku.setiap hari aku kejar target harianku. Sampai terakumulasi satu bulan. Kian tercapai targetku tiap bulan selalu tambah naik,angka yang harus aku lewati. Tentu saja reward yang kudapat juga demikian pula.

Namun setelah dua tahun hsl itu aku lewati lama kelamaan. Aku pun mengalami kelelahan bahwa apaun yang sudah aku raih .tidak menarik sama sekali.Entah mengapa semuanya menjadi begitu hambar.Sampai aku betul betul jenuh dan buntu. Ogah mengerjakan apa –apa.Hari demi aku lalui hanya tunaikan kewajban tanpa soul.Jika ini kubiarkan wah jangan jagan akubisa gila..

Kuputuskan aku ambil cuti lupakan sekejap semua beban pekerjaan .Empat hari kugunakan pulang kedesa tempat kelahiranku,karena cutiku bertempatan denagn libur nasional dua hari . Kunikmati sawah udara sejuk sekaligus mengenag masa masa susah dulu.

Bercengkrama dengan teman teman kecilku dulu amat meneyenangkan.Dan yang tidak ku mengerti mereka membanggakanku sebagai anak kota yang berhasil. Padahal sama sekali tidak benar...

Setelah mendekati waktu untuk pulang banyak teman temanku berharap agar aku tidak melupakan mereka.

Segera kutancap gas Avanzaku,sambil berjanji aku tak boleh sia siakan karirku..

Sabtu, 18 Juli 2009

Open Mind



Suatu saat pemilik dari perusahaaan besar ,ingin menyamar sidak kepasar untuk mendaptkan kondisi real dilapangan tentang penjulan produknya. Sebagai orang yang merintis usaha dari nol hingga menjadi konglomerat. Tahu persisi bagaimana laporan yang disampaikan bawahannya. Mulai dari Abs sampai laporan omset semu.

“Saya ndak ngerti apa maunya pemilik perusahaaan, sudah produknya sulit laku dipasaran,nggak ada iklan pendukung , kemasannya nggak matching kami disuruh banyak”. Begitulah keluhan pengecer.

Setelah mendapatkan data kondisi lapangan yang dianggap cukup , bos besar ini kemudian , mengklarifikasi kepada masing masing distric manejer Pada akhirnya dengan mempertimbangkan suara para pengecer itulah , kebijakan perusahaan itu dibuat.Sehingga perusahaan yang mendekati decline itu kembali bangkit.

“Kadang kita suka meremehkan suara orang yang kita anggap tidak level, namun justru merekalah yang menyelamatkan kita”. Kank Hari

Kamis, 16 Juli 2009

Kualitas



Setiap enam bulan sekali saya selaku koorditor lapangan,mengundang pakar yang berkaitan dengan dunia yang dihadapi karyawan diperusaahaan kami.Acaranya bukan cuma seminar, dialog inter aktif tetapi termasuk demo kompetensi pakar yang bersangkutan.

“Orang itu sangat berkualitas” kata karyawan peserta pelatihan. Dari latar belakang perjalanan sang pakar sampai sangat professional itu. Dimulai dari kondisi nol. un credible. Namun dengan semangat belajar yang tinggi sampai akhirnya dia menjadi sangat ahli dibidang itu.

“Tidak ada jalan pintas ,menciptakan sebuah kualitas, karena kualitas merupakan perbaikan perbaikan kearah kemajuan . Jadi , jika ingin berkulitas tuluslah untuk belajar berkesinaambungan dan putuskan berikan yang terbaik dari yang anda bisa. Kualitas pribadi anda juga dapat dinilai dari kualitas kerja anda.”Kank hari

Dampratlah !,Kau kuraih ?



Dua puluh tahun yang lalu aku bekerja di devisi penjulan di sebuah perusahaan media. Pada saat aku stand by di call center ,tiba tiba telephon bordering.Dari pembicaraan petugas call senter wajahnya merah padam. “Gawat aku diamuk pelanggan !” Katanya,’ Mas hari bisa bantu handle petugasnya keluar semua’.petugas tersebut meminta tolong . tanpa pikir panjang ku jawab” OK”

Sesampainya aku dirumahnya,belum sempat aku dipersilahkan duduk sudah dikomplain pelanggan nyerocospanjang denagn caci maki yang bila ditanggapi bisa , perang barata yudha.

Aku biarkan dia terus berbicara , karena jika akupun berdebat pasti tak ada gunanya .Sampai kemudian dia menyadari bahwa aku memilih diam dan pasrah . Setelah reda, aku diberikan kesempatan duduk dan bicara.

“Begini, bu , saya tahu ibu sangat kecewa dengan pelayanan kami. Jadi wajar jika ibu sedemikian marahnya. Kami atas nama perusahaan mohon maaf. Ini ganti dari produk kami yang tidak sesuai harapan ibu . terima Kasih ibu sudah hubugi kami sehingga kami bisa koreksi diri.Saya hanya menggantikan tugas mitra devisi distribusi kami yang hari ini sedang tidak bertugas. Ini kartu nama saya dari devisi penjualan” . Begitu penjelasan saya .

Oh kalo begitu saya salah marahin orang dong”. Kelihatan bahwa ibu ini menyesal.
Nggak apa apa bu ini sudah biasa,jangan lupa jika ibu ingin menyampaikan sesuatu ,saya pun bersedia membantu!”. Itu jawab saya.

Sejak saat itu setiap pemasanan barang dia selalu menghubungi aku dan tidak mau dilayani orang lain.Orderku kian besar.

Selasa, 14 Juli 2009

Kecakapan Bergaul




Miliki keberanian untuk bisa bergaul dengan siapapun dan dimana pun . dengan mengembangkan kecakapan ini anda dapat beradptasi dimana pun anda berada.

Cara melatihnya mulai dengan berani memperkenalkan diri dilingkungan sekitar. Tujuan memperkenalkandiri bukan sekedar membangun kesan pribadi. Tetapi memperkenalkan diri untuk mengenal lebih dekat lingkunan dimana anda tinggal. Sehingga and dapat menempatkan diri agar diterima dan ditunggu kehadirannya.

Syukur jika anda mempersiapkan diri dengan bahasa setempat jika tidak bisa, gunakan bahasa nasional atau bahasa Inggris apabilaanda tinggal di luar negeri. Seandainya anda belum mengusai betul bahasa mereka ,gunakan bahasa tubuh , mulai dengan senyum , ramah , hasrat bersahabat dan tidak sombong.Dengan demikian anda sudah menempatkan diri untuk tidak ditolak.

Bergaulah dengan orang –orang saleh agar dan dapat menduplikasi sifat dan sikap mereka. Namun bukan berarti anda harus selalu menghindar jika bertemu orang orang yang berkepribadian sulit. Karena kesabaran anda bukti dari keimanan.Bukankah orang beriman damai dengan imannya dan memiliiki kemampuan menciptakan rasa damai dimana pun mereka berada?

Dengan rasa damai yang anda miliki orang yang ‘difficult people” akan lebih dami bersama anda . selanjutnya belajar damai dengan dirinya dan mencoba memahami keimanan yang anda yakini. Kadang ajaran yang kita bawa diterima bukan karena kebenarannya tapi pribadi kita.

Apakah anda juga demikian?