Kamis, 31 Maret 2016
Rabu, 30 Maret 2016
KECEMASAN MASYARAKAT TERHADAP UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2014 DALAM PERSPEKTIF AWAM ADALAH KELEMAHAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
Beberapa
kali mengikuti perdebatan tentang Undang Undang No 23 tahun 2014 di TV lokal, sepertinya beberapa kali (juga)
tidak dihadiri pihak lembaga yang berwenang yang terkait dan terikat dengan pelaksanaan undang
undang tersebut.
Akibatnya sebagai orang awam saya berpendapat sangat masuk akal kecemasan para orang tua dan siswa terhadap perberlakuan Undang Undang tersebut dengan segala kecemasan terhadap konsekuensi logis yang diperkirakan akan diterima warga Surabaya khususnya Siswa SMA. Karena tidak ada “Jaminan Kapastian” dalam bentuk payung hukum yang memberikan guarantee kepada warga Surabaya, sehingga pelayanan pendidikan di Surabaya menjadi lebih baik pasca pemberlakuan Undang undang tersebut yang tinggal menghitung bulan. Baik jaminan yang sudah dinikmati berupa biaya sekolah yang selama ini ditanggung APBD kota Surabaya dengan BOPDAnya sehingga biaya SMA gratis maupun segala macam fasilitas pelayanan optimal yang sudah dilakukan di Surabaya.
Salah satu kecemasan nya adalah angka putus sekolah tinggi karena sudah tidak gratis lagi..!
Akibatnya sebagai orang awam saya berpendapat sangat masuk akal kecemasan para orang tua dan siswa terhadap perberlakuan Undang Undang tersebut dengan segala kecemasan terhadap konsekuensi logis yang diperkirakan akan diterima warga Surabaya khususnya Siswa SMA. Karena tidak ada “Jaminan Kapastian” dalam bentuk payung hukum yang memberikan guarantee kepada warga Surabaya, sehingga pelayanan pendidikan di Surabaya menjadi lebih baik pasca pemberlakuan Undang undang tersebut yang tinggal menghitung bulan. Baik jaminan yang sudah dinikmati berupa biaya sekolah yang selama ini ditanggung APBD kota Surabaya dengan BOPDAnya sehingga biaya SMA gratis maupun segala macam fasilitas pelayanan optimal yang sudah dilakukan di Surabaya.
Salah satu kecemasan nya adalah angka putus sekolah tinggi karena sudah tidak gratis lagi..!
Kamis, 24 Maret 2016
Prophet Leadership : Rasulullah Said, Repair Your Self
Dalam suatu perjalanan bersama rombongan para sahabat,
rosulullah berencana untuk memotong seekor kambing buat makan bersama.
Salah seorang diantara mereka mengatakan: “aku yang menyembelih”, yang lain mengatakan
pula “aku yang memasak” masing maing
ingin terlibat untuk bekerja sama menyiapkan sebuah hidangan makan bersama.
Rosulullah sendiri tidak tinggal diam beliau pun berkata: “Lantas tugasku adalah mengumpulkan kayu
bakar “ .
Para sahabat serentak mengatakan :” Jumlah kami cukup banyak untuk mengerjakan semua urusan , wahai rosulullah,
jadi biarkan kami saja yang mengerjakannya”.
Rosulullah pun menjawab: “Aku tahu hal itu. Namun, aku tidak senang mengistimewakan diriku atas
kalian. Sesunnguhnya Allah membenci hambanya yang mengistimewakan dirinya
sendiri terhadap saudara saudaranya”. Selanjutnya Rosulullah mengumpulkan
kayu bakar dan membawa dengan tengannya sendiri. (Kahl –al – Bashar)
“Every one is tested
by life, but only a few extract strenght and wisdom from their most trying
experiences. They’re the ones we call leaders”. Warren G bennis and Robert
J Thomas
Langganan:
Postingan (Atom)