“Percuma gonta ganti
atasan tetap saja semuanya mata duitan..dan nasib kita tak pernah berubah…!’
inilah ucapan yang seringkali diucapkan karyawan pesimis.Padahal dengan pesimis
orang bisa menurun kekebalan tubuhnya serta mudah stres dan depresi.
Kenali gejala pesimis yang anda miliki sebagai karyawan/staf.
1.
1.Jika anda menganggap semua atasan sama
“jeleknya”.
Maka
anda harus mengenali “leadership- style” atasan anda agar bisa beradaptasi dengannya.
2. 2.
Anda berpikir agar semua orang selalu menyetujui
ide anda, jika tidak ,anda sangat
kecewa..!
Maka
semestinya anda sadari tidak semua ide walaupun dari “orang penting”
sekalipun bisa secara otomatis langsung diterima dan diterapkan mengingat ada
segala macam keterbatasan /aturan yang harus dilewati. Bersyukurlah anda sudah
berani menyampaikan ide secara langsung.
3.Anda berpikir benar dan salah,dengan
hanya memandang persoalan dari dua sisi membuat anda tidak bisa men toleransi
kebijakan yang" kondisional."Biasanya cenderung mengkritisi tindakan orang lain
tanpa memberikan solusi.
Benar dan salah memang harus ditegakkan
namun jika sifatnya sangat "kondisional" menjadi rumit mempertahankan kebenaran
tidak pada tempatnya. Contoh :jika seorang klien komplain atas pelayanan salah
satu bidang dan kebetulan hanya anda satu satunya staf yang ditemui. Mempertahankan
kebenaran bahwa bukan anda yang melakukan hanya akan membuat klien semakin
marah karena merasa keluhannya tidak ditanggapi.
4.Membesar –besarkan persoalan yang tidak
ada dengan hasil kerja,seringkali karyawan pesimis membesar besarkan persoalan
kecil.”seperti ketidaktahuan seseorang akan aturan baru membawa gelas minum
keruangan.Membesar besarkan persoalan kecil pertanda orang bersangkutan
pertanda orang bersangkutan memang tidak
pantas menjadi orang besar.
Maka yang bisa anda lakukan apabila ada kesalahan
teman yang tidak sengaja ,maafkan selanjutnya ingatkan akan peraturan baru
tersebut dengan tanpa menyalahkan niscaya orang bersangkutan menjadi hormat
kepada anda.
bersambung