Minggu, 29 November 2015

Insipirasi Kepemimpinan Berkarakter ala Rosulullah. “Resep Sukses Hadapi Krisis”.


Rosulullah Bersabda: “ Hendaklah kamu sekalian menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan mungkar. Jika engkau saksikan kekikiran ditaati , hawa nafsu diikuti, harta dunia dikejar dan tiap tiap orang membanggakan pikirannya, sedangkan kamu tidak melihat kekuatan pada dirimu melawannya, hendaklah kamu mengurus dirimu sendiri, karena di belakang kamu nanti akan muncul masa masa kepahitan. Orang sabar pada saat  menghadapi kepahitan itu ibarat menggenggam bara api. Orang yang mengamalkan Islam pada itu mendapat pahala sama dengan  50 orang (sahabat) yang mengamalkan seperti itu”. (HR. Ibnu Majah, Hadis no 4014).  Hadis ini saya cuplik sebagai penutup acara siraman rohani untuk karyawan dan staff perusahan eletronik.

Kamis, 26 November 2015

Mengenali Penyebab PNS Tidak Bersemangat Kerja dan Solusinya


“Saya berharap kedatangan Kank Hari akan membantu kita untuk segera memperbaiki kinerja para pegawai disini” demikian kalimat pembuka yang disampaikan pejabat eselon dua di  salah satu  SKPD  kabupaten di Jawa Barat. Saya pun tersenyum sambil berpikir semoga saya benar banar dapat memenuhi harapan beliau.

Sebagai materi pembuka workshop  saya sajikan alasan mengapa pegawai itu mengalami demotivasi,saya bersyukur seluruh peserta termasuk Top Manajemen beserta jajarannya tidak beranjak dari tempat duduk mengikuti presentasi saya hingga selesai sampai waktu break untuk lunch. Apa saja penyebab pegawai demotivasi , berikut penjelasannya...?

Rabu, 25 November 2015

Alasan Mengapa Atasan itu (Bisa) Arogan


“Semua itu ada waktunya, saya sih berdo’a semoga badai ini segera berlalu”. Keluhan seorang bawahan yang mendapatkan pimpinan sangat arogan.  Saya sengaja menggugah ingatan  beliau dengan cerita bagaimana Nabi Allah Daud As mengalahkan raja Jalut siraksasa yang jahat hanya dengan beberapa batu kerikil yang kecil. Semua tahu bahwa kesombongan, keangkuhan dan sikap arogan itu  yang ditandai dengan merasa diri paling benar dan unggul serta meremehkan atau merendahkan orang lain itu tidak akan bertahan lama di masa lalu , demikian juga dimasa sekarang. Bukan hanya dizaman Nabi dizaman modern inipun kesombongan tidak akan mendapatkan tempat dalam pergaulan sosial dan  profesional , mengapa..?

Senin, 23 November 2015

Integration and synergy with related institutions for SMART School in Bojonegoro



Departing from a variety of conditions faced by the people of Indonesia, the Government of Bojonegoro, build synergy, integration, coordination and synchronization between the education department SKPD related agencies together undertake human resource development as a whole person in a sustainable manner. Through the development of education in the schools that perform integration and synergy with the institutions related to to apply a vision of Bojonegoro "Realization Foundation Bojonegoro as Food Barn and Energy Affairs Productive, Competitive, Fair, Happy, Prosperous and Sustainable", through the movement of "Smart School" , As stated Dra Hj. Mahfudho Suyoto, MSi (Bojonegoro Regent's wife), told me in an exclusive interview (excluding manuscripts) at the time of filming Rapendik On TVRI.

Sabtu, 21 November 2015

Manajemen PPID: Kiat Hadapi Demo



“ Menurut  saya lebih baik terbuka, bukan  karena ada Undang Undang Keterbukaan Publik, tapi tak ada gunanya menutup nutupi, sebab masyarakat  menutut kita untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan saya pikir semain cepat persoalan kita atasi semakin cepat proses netralisir citra lembaga “. Disampaikan Pak Slamet salah satu skeretaris SKPD lembaga aparautr negara saat diskusi kasus yang saya pimpin dalam workshop kehumasan SKPD.

FASILITATOR HARUS JADI “PROVOKATOR” , (Case Discussion Method)


Setelah hampir satu setengah hari  para peserta diklat mendapatkan materi  pelatihan yang disampaikan para akademisi, kini giliran saya untuk menjadi fasilitator diskusi kelompok , setelah sebelumnya saya berikan pengantar bagaimana “aturan main” yang harus dijalani oleh peserta Workshop “Pelayanan Prima Pendidikan”   dalam diskusi kelompok.

Jumat, 06 November 2015

Mengerti, Belum Tentu Pelaksana yang Baik ..!


Keset (bukan nama sebenarnya)  dalam bahasa jawa memiliki arti banyak, keset sebagai alas lantai yang biasa diletakan didepan pintu, keset juga berarti rapet dan seret, keset(kesait) berarti cekatan dan mungkin masih banyak lagi arti lainya. Sesuai namanya beliau memang banyak pengetahuan kalau tidak boleh dibilang cerdas.!. Sebagai  pimpinan sebuah lembaga yang cukup disegani baik oleh mitra dan maupun oleh lawan tentu harus banyak pengetahuan dan mengerti tentang apa yang diketahuinya.

The Power Of Satu Telunjuk ..!



Devil  sebut saja begitu pimpinan unit ‘drop –drop’an menyadari bahwa  kompetensi yang dimilikinya tidak cukup mumpuni untuk memimpin sebuah unit kerja yang memiliki anggota yang menyebut para dirinya senior dan merasa sangat pintar pada bidang pekerjaan masing masing, meskipun kadang kadang kelihatan keminter. Sebab tidak ada kepintaran mereka yang dapat memberikan kontribusi hasil yang yang optimal pada organisasi.

PR Management : Bagian Humas Bukan “Cost Center”


Humas atau public relation (PR) sering dianggap sebagai departemen yang menghambur hamburkan uang intansi dikeranakan pembiayaan dari seluruh aktivitas pubilkasi dan kehumasan seperti: “entertaint” dengan wartawan,  biaya publikasi /penyiaran / pemberitaan , pembuatan spanduk baliho dan  pembuatan berbagai macam aktivitas komunikasi publik . Aktivitas tersebut digunakan untuk mendapatkan citra positif alias pencitraan publik.  Namun bagi seorang public relation manager atau kepala bagian humas yang melaksanakan tugas dengan learning by doing akan mendapatkan banyak kiat untuk membangun trust dan ekuitas citra lembaganya.