Humas atau public relation (PR) sering dianggap sebagai departemen yang
menghambur hamburkan uang intansi dikeranakan pembiayaan dari seluruh aktivitas
pubilkasi dan kehumasan seperti: “entertaint” dengan wartawan, biaya publikasi /penyiaran / pemberitaan ,
pembuatan spanduk baliho dan pembuatan
berbagai macam aktivitas komunikasi publik . Aktivitas tersebut digunakan untuk
mendapatkan citra positif alias pencitraan publik. Namun bagi seorang public relation manager atau kepala bagian humas yang melaksanakan
tugas dengan learning by doing akan
mendapatkan banyak kiat untuk membangun trust
dan ekuitas citra lembaganya.
Pengalaman beragam jenis entitas
masyarakat mulai “konsumen”, klien, wartawan , LSM/NGO, Dunia Usaha Industri,
instansi sejenis lintas sektoral dsb. Hal ini
semestinya merupakan kesempatan untuk mengasah knowledge dibidang kehumasan. Oleh karena itu perlunya passion bagi professional PR, sehingga
semakin optimal dalam menjalani profesi.
Kreatifitas merupakan kompetensi
wajib yang harus dimiliki bagi seorang professional PR, agar tumbuh kreatifitas
seorang pejabat kehumasan harus selalu knowledge-up
date sehingga lebih mudah untuk menyusun program program yang menjadi
solusi bagi kepentingan pembangunan citra lembaga. Seorang pejabat humas harus
berani keluar dari rutinitas dan zona nyaman dengan menggunakan kemampuan think out the box.
Optimis merupakan kata kunci
berikutnya agar peran humas dapat menciptakan setiap “project” yang dikembangkan menjadi sebuah peluang istimewa dalam program ‘marketing
communication’, dengan demikian setiap aktivitas kehumasan adalah investasi
masadepan (long term investment),
Pada akhirnya “departemen”
kehumasan sebuah lembaga harus
menjalankan fungsi sosialisasi, informasi dan edukasi khalayak sasarannya serta
terus selalu membangu hunbungan yang harmonis dengan media massa (media relation) sebagai saluran
komunikasi, program program kegiatan luar ruang seperti pameran, aktivitas
kegiatan yang mendatangkan massa adalah
momen yang harus diperhitungkan untuk lebih mendekatkan lembaga dan program
pada khalayak sasaran. Disamping tentunya terus memiliki pandangan jauh kedepan
tentang apa dan bagaimana lembaga tersebut ingin berkembang di masa depan. (bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar