Jumat, 06 November 2015

The Power Of Satu Telunjuk ..!



Devil  sebut saja begitu pimpinan unit ‘drop –drop’an menyadari bahwa  kompetensi yang dimilikinya tidak cukup mumpuni untuk memimpin sebuah unit kerja yang memiliki anggota yang menyebut para dirinya senior dan merasa sangat pintar pada bidang pekerjaan masing masing, meskipun kadang kadang kelihatan keminter. Sebab tidak ada kepintaran mereka yang dapat memberikan kontribusi hasil yang yang optimal pada organisasi.


Guna memaksa anak buahnya mengerti   sekaligus menutupi ketidak mampuan atas pengetahuan terhadap unit kerja yang dipimpinnya  Devil selalu mengatakan, “Bapak  Pimpinan sangat senang atas saran saya kemarin untuk kegiatan kita  ....., Atas petunjuk bapak  seluruh karyawan  harus begini-begitu.., Maka saudara saudara dituntut untuk....!”
Tak dapat dipungkiri akhirnya hampir seluruh bawahannya sering menggosip dan mengolok olok pimpinannya, terlebih dipimpin oleh provakator yang bernama Mbelgedes , maka gosip , berbagai bahan anekdot  olok olok tentang atasan menjadi bahan diskusi sehari hari ketika atasan sedang tidak berada ditempat, sang atasan beraninya mengandalkan petunjuk pimpinan puncak (top management) penguasa boneka, dsb untuk memberikan asosiasi pemimpin yang tak berdaya 
Namun tidak disadari bahwa dinding dindinding pun bermata dan bertelinga, untuk mengcounter berbagai gosip tentang ketidakmampuan memimpin dan sekaligus ingin menunjukkan need of power nya , maka  Devil  dengan kewenangannya, seluruh projek, peluang dan tugas tugas “basah’ diambil alih untuk diserahkan kepada kroninya. Selanjutnya hanya satu telunjuk Devil memberikan petunjuk untuk tidak menggunakan Mbelgedes dalam setiap kegiatan penting  terutama projek “basah” dengan   menganut prinsip (ABM-PJM)  , siapapun boleh, “Asal Bukan Mbelgedes-Pokoknya Jangan Mbelgedes ..! “ .
Menyadari bahwa meskipun atasan dianggap tidak berkompeten namun mempunyai kesaktian yang bisa membuat Mbelgedes menjadi bungkam seribu bahasa dan tertunduk. Sementara rekan rekan Mbelgedes yang dikenal vokal dan sok pintar akhirnya menjadi “kadal” – ramai ramai mencari kesempatan agar bisa menjilat , hanya dikarenakan “The Power of Satu  Telunjuk”  atasan.   






0 komentar:

Posting Komentar