“Semua itu ada
waktunya, saya sih berdo’a semoga badai ini segera berlalu”. Keluhan seorang
bawahan yang mendapatkan pimpinan sangat arogan. Saya sengaja menggugah ingatan beliau dengan cerita bagaimana Nabi Allah
Daud As mengalahkan raja Jalut siraksasa yang jahat hanya dengan beberapa batu
kerikil yang kecil. Semua tahu bahwa kesombongan, keangkuhan dan sikap arogan
itu yang ditandai dengan merasa diri
paling benar dan unggul serta meremehkan atau merendahkan orang lain itu tidak
akan bertahan lama di masa lalu , demikian juga dimasa sekarang. Bukan hanya
dizaman Nabi dizaman modern inipun kesombongan tidak akan mendapatkan tempat
dalam pergaulan sosial dan profesional ,
mengapa..?
Biasanya , perilaku sombong seorang atasan timbul
karena merasa mendapatkan tempat oleh top manajemen atau merasa tidak ada rival dalam menjalankan amanat
jabatannya, atau bisa juga manifestasi dari kecemasan dari ketidak mampuannya
dalam mempin sehingga arogan digunakan sebagai mekanisme mempertahankan ego.
Mereka yang arogan mengganggap dirinya punya kuasa ketimbang seluruh staff yang
dipimpinnya. Perilaku ini menguat setelah sekian lama mereka mendapatkan angin
segar baik dari top manajemen atau owner.
Seiring dengan perjalanan waktu kesombongan yang telah
mengakar akan membuat pada diri seseorang akan membuat mereka menjadi tidak
lagi kreatif, kompeten dan sulit diingatkan mirip seperti berdiri diatas puncak
gunung salju yang tanpa disadari akan mencair karene suhu yang kian memanas ,
ironisnya mereka tidak menyadari dan tetap bersikukuh dengan kesombongannya
persis seperti peristiwa Fir’aun yang tenggelam pada saat laut terbelah ketika berhadapan dengan Nabi Musa As .Seluruh
dukungan kepadanya hilang bukan saja dari bawahan yang telah dianggap loyal
seumur hidup naumn juga dari rekan sesama atasan , karena tidak ada orang yang suka
pada orang yang sombong kecuali orang itu sendiri. Oleh karena itu setiap orang harus menyadari
bahwa kesombongan itu tak perlu dilakukan karena masa jabatan ada akhirnya, secara internal segera bertaubat dengan berupaya menjadi orang
yang bisa menghargai dan berterima kasih kepada orang lain termasuk staff. Jangan
bangga dengan penghormatan orang lain karena menjabat karena pada saat tidak menjabat maka orang tak lagi respek
bahkan akan mengacuhkan kehadirannya, teringat akan kesombongan saat menjabat.
Lantas bagaimana jika bercokolnya lama
kank...? sepertinya saya harus menjawab pada forum lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar