Rabu, 25 November 2015

Alasan Mengapa Atasan itu (Bisa) Arogan


“Semua itu ada waktunya, saya sih berdo’a semoga badai ini segera berlalu”. Keluhan seorang bawahan yang mendapatkan pimpinan sangat arogan.  Saya sengaja menggugah ingatan  beliau dengan cerita bagaimana Nabi Allah Daud As mengalahkan raja Jalut siraksasa yang jahat hanya dengan beberapa batu kerikil yang kecil. Semua tahu bahwa kesombongan, keangkuhan dan sikap arogan itu  yang ditandai dengan merasa diri paling benar dan unggul serta meremehkan atau merendahkan orang lain itu tidak akan bertahan lama di masa lalu , demikian juga dimasa sekarang. Bukan hanya dizaman Nabi dizaman modern inipun kesombongan tidak akan mendapatkan tempat dalam pergaulan sosial dan  profesional , mengapa..?


Biasanya , perilaku sombong seorang atasan timbul karena merasa mendapatkan tempat oleh top manajemen atau merasa  tidak ada rival dalam menjalankan amanat jabatannya, atau bisa juga manifestasi dari kecemasan dari ketidak mampuannya dalam mempin sehingga arogan digunakan sebagai mekanisme mempertahankan ego. Mereka yang arogan mengganggap dirinya punya kuasa ketimbang seluruh staff yang dipimpinnya. Perilaku ini menguat setelah sekian lama mereka mendapatkan angin segar baik dari top manajemen atau owner.   


Seiring dengan perjalanan waktu kesombongan yang telah mengakar akan membuat pada diri seseorang akan membuat mereka menjadi tidak lagi kreatif, kompeten dan sulit diingatkan mirip seperti berdiri diatas puncak gunung salju yang tanpa disadari akan mencair karene suhu yang kian memanas , ironisnya mereka tidak menyadari dan tetap bersikukuh dengan kesombongannya persis seperti peristiwa Fir’aun yang tenggelam pada saat laut terbelah ketika  berhadapan dengan Nabi Musa As .Seluruh dukungan kepadanya hilang bukan saja dari bawahan yang telah dianggap loyal seumur hidup naumn juga dari rekan sesama atasan , karena tidak ada orang yang suka pada orang yang sombong kecuali orang itu sendiri.  Oleh karena itu setiap orang harus menyadari bahwa kesombongan itu tak perlu dilakukan karena masa jabatan ada akhirnya,  secara internal  segera bertaubat dengan berupaya menjadi orang yang bisa menghargai dan berterima kasih kepada orang lain termasuk staff. Jangan bangga dengan penghormatan orang lain karena menjabat karena pada saat  tidak menjabat maka orang tak lagi respek bahkan akan mengacuhkan kehadirannya, teringat akan kesombongan saat menjabat. Lantas bagaimana jika bercokolnya lama kank...? sepertinya saya harus menjawab pada forum lainnya.  

0 komentar:

Posting Komentar