Sabtu, 22 Agustus 2009

Pebisnis dihari Kiamat dijuluki Penjahat ,kecuali...




Dari Rifa’ah bin Rafi’ bin Malik bin ‘Azian Az-zarqi al –Anshari ra.Ia berkata ; aku berjalan bersama Rosulullah saw menuju mushala.Kemudian Rosullah melihat oarang ramai berjual beli,kemudian beliau bersabda :

“Wahai para pedagang ! Mereka pun memenuhi panggilan Rosulullah dan menghadap kearah Rosulullah. Kemudian rosulullah bersabda:”Sesungguhnya para pedagang kelak akan dibangkitkan dihari kiamat sebagai orang jahat kecuali yang bertakwa,berbuat baik dan jujur .HR at –Tirmidzi


Dalam dunia usaha prinsip profit selalu menjadi pilar utama.Namun dalam proses memperoleh keuntungan pebisnis sering menggunakan cara –cara tidak etis.Yang penting usaha nya lancar selama tidak kriminal menurut prisipnya,

Mulai dari proses produksi pemilihan bahan tidak serta merta pertimbangan dampak pemakaian jangka panjang bagi kesehatan konsumen. Prinsip ekonomi dipakai yaitu membeli bahan baku semurah –murahnya ,ongkos produksi yang tak mahal termasuk tenaga kerja dan produk dikemas semenarik mungkin. Laporan keuangan menggunakan pembukuan ganda untuk menghindari pajak progresif.Serta pembuangan limbah yang tak lagi menghiraukan dampak lingkungan.


Jika diruntut siapa saja yang dirugikan sangat banyak;

1. Penghasil bahan baku harus rela menjual murah hasil produksinya dikarenakan tak punya bargaianing power terhadap sektor produksinya .

2. Buruh dalam bargaianing position yang lemah dikarenakan menjadi penggangguran adalah momok yang mengerikan.Kendati upah minimum regional diperlakukan namun pada peningkatan profit perusahaan tidak secara otomatis meningkatkan kesejahteraan nya.

3.Konsumen jelas sangat dirugikan baik secara langsung atupun tidak, terhadap prudok yang dikonsumsinya atas ketidak jelasan dampak bagi kesehatan dimasa mendatang.

4. Negara dirugikan karena penerimaan sektor pajak tidak sebagaimana mestinya.

5.Masyarakat dan generasi penerus menangung resiko dampak kerusakan lingkunagan dikarenakan limbah tidak ramah alam.

Makanya tidak salah jika kelak dihari kiamat pedagang dijuluki sebagai orang jahat.

Namun pedagang memiliki kemuliaan jika mengikuti perkecualian yang disampaikan Rosulullah.

Bertakwa

Secara implementatif wujud takwa dapat diterjemahkan sebagai keramahan.yakni proses win –win solution(keridoan ) semua pihak yang memberikan kepuasaan , keuntungan dan keberlanjutan kelestarian alam.

Sekailpun belum tentu ini yang dimaksud kita patut belajar pada kepemimpinan bisnis Konosuke Matsushita (alm) yang selalu mengingatkan pentingnya pelayanan berkualitas kepada konsumen termasuk karyawannya sendiri. Karena karyawan adalah internal costumer, Matsushita mendorong perusahaan untuk selalu memperhatikan karyawannya .They work not for bread alone ! Karyawan tidak cuma butuh kenyang perutnya tapi juga hatinya.

Pebisnis yang bertakwa terwujud dalam orientasinya tidak sekedar profit tapi juga people dan save our planet.Jika ini terjadi maka ketakwaan pebisnis menciptakan ,everybody will be happy.


Berbuat baik.

Perbuatan baik pebisnis terukur dari kepedulian terhadap kesejahteraan people dan kelestarian alam. Pebisinis memiliki keseimbangan dalam pengembangan pribadinya. Perbuatan baik adalah wujud dari winning personility yakni melayani sebaik baiknya kepentingan karyawan dan costumer dengan tulus dan iklash.

Value system yang dikembangkan senantiasa mengarahkan pada ketentraman dalam menjalankan usaha.Nilai ketabahan ,kejuuran ,taat azas, kerja keras dsb.

Berpikir memberikan added value bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Sedekah amal dan pendidikan sosial dilakukan dalam rangka membangun kelestarian alam dan kesinambungan usaha.


Kejujuran


Dalam situasi persaingan yang complicated, banyak para pebisnis menggunakan cara instan tanpa menghiraukan lagi aspek kejujuran Yang penting untung besar . Padahal ,jika penegendalian kualiatas tidak boleh diabaikan karena komplain pelanggan dapat menghancurkan citra perusahaan.

Wujud dari kejujuran adalah R& D guna menunjang semua lini manajemen ,keuangan ,produksi ,marketing dan sumberdaya manusia,serta pencitraan publik.

Pengendalian kualitas harus mengarah pada QA atau quality assurance,kontrol kualitas tidak hanya dilakukan bagian produksi saja tetapi semua pihak.artinya sumberdata dan informasi harus dianalisis ,koreksi dan ditindak lanjuti.

Kejujuran harus dapat dirasakan semua pihak ,pemegang saham ,karyawan konsumen ,pemerintah dan tentu saja diri sendiri yang senantiasa merasakan dalam pengawasanNya.


Bagaimana strategi bisnis anada , agar kelak dihari kiamat kita berkumpul dengan “penjahat “.?

Kamis, 06 Agustus 2009

Parlemen dan panggilan kewajiban reperentasi kolektif (fardu kifayah)



“Bila seorang muslim memenuhi tugas legeslatif , ini tidak lain karena menyambut panggilan dakawah suci tanpa pamrih duniawi “ Al Mawardi dalam Al Ahkam As Sulthainah.

Ketika legeslatif menjadi incaran dari banyak orang mulai rakyat biasa sampai artis. Maka semestinya mereka menyadari konsekuensi dari kedudukannya. Karena mereka menjadi anggota legeslatif mewakili suara rakyat yang ,mengharapkan perbaikan nasib kearah kehidupan yang lebih meningkat.Bukan sebaliknya kursi parlemen sebagai prestise dan sekaligus ladang yang menggiurkan.

Kedaulatan memang ditangan rakyat, namun kebijakan adalah hasil kolaborasi pemerintah .yang didalamnya juga parlemen.Jika kebijakan tidak mensejahterakan rakyat banyak,rakyat tetep tidak bisa berbuat apa –apa.

Konsekuensi menjadi anggota dewan adalah to be sensitif the reality,memiliki kepekaan terhadap realitas kehidupan rakyat dengan hati nurani.Menghindarkan penderitaaan mereka akibat keputusan kebijakan yang ditetapkan.proaktif ,jemput bola menyelesaikan persoalan rakyat.

Kredibilitas anggota dewan semestinya memiliki keberanian menyuarakan kebenaran secara mandiri.Karena itu selayaknya anggota dewan dituntut memiliki kejujuran , integritas,sosial moral,tulus responsibility ,komunikator handal dan menguasai tehnologi infomasi dan komunikasi.

Menjadi parlemen,bukan Cuma duduk,diam dan duit. Apalagi absen berjamaah untuk membahas persoalan genting bangsa saat sidang.Serta selalu menuntut berbagai tunjangan untuk kesejahteraan pribadi. Naudzubillah...!