Jumat, 31 Desember 2010

Karakter Profesional 2 Pelatihan Efektif



Karakter Profesional 2


Pelatihan Efektif

“Dan penuhilah janji ,karena sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabanya.QS Al Isra :34

Kank, Bagaimana sih mengukur mutu dari sebuah pelatihan ,karena selama ini efektifitasnya belum optimal. Paling paling hanya menghabiskan dana proyek ..?Kata seorang “senior” Personalia dari Instansi Pemerintahan.


Saya pun tersenyum ,mengingat saya juga HRD consultan.M aka, tentu tidak elok kalau saya mengatakan bahwa efektifitas pelatihan tergantung dari kebutuhan lengkap dengan laporan pra pelatihan , rekomondasi ,monev serta result value pasca pelatihan.Yang pada saat beliau bertanya, laporan tentang “Pelatihan Pengembangan SDM “baru saja ,saya sampaikan laporan sesuai ukuran efektifitas pelatihan seperti yang saya tulis diatas.Pada departemen atau bidang unit kerja pada instansi yang sama.


Beliau tetap mengejar saya sampai akhirnya saya pun diajak oleh beliau bertemu . dengan senior –senior personalia di instansi itu pada departeman yang lain.”Kank ayo dong mohon dijawab pertanyaan saya tadi ?”

Saya mencoba berdiskusi dan mengurai kebutuhan departemen tersebut:

Pertama ,Tentukan tujuan dari pelatihan:

1. Apakah dalam rangka meningkatkan efektifitas kerja ? Biasanya meliputi kebijakan,tindakan ukuran ,prosedur & tehnik pengoperasian.Lebih pada penguasaan knowledge dan knowhow pada bidang pekerjaan yang dijalani.


2. Apakah dalam rangka meningkatkan kulitas out come? Biasanya meliputi etos ,moral dan sikap dalam bekerja. Yakni agar setiap pegawai mempunyai Personal Quality Control yang memiliki kecakapan menentukan mutu kinerjanya sendiri,menganalisa,memecahkan masalah,serta perbaikan berkesinambungandengan tehnik pengendalian.

Kedua ,Tentukan ukuran efektifitas bagi manajemen.

1. Betulkah pelatihan peningkatan “kreatifitas “kerja itu dibutuhkan untuk menghadapi competition,competitor,change and challenge ? Digunakan untuk menentukan budaya kualitas yang di mulai dari keteraturan program dengan susunan penilaian dan penghargaan bagi pegawai.Dilakukan secara fairness ,transparence ,accountable and credible .

2. Betulkah pelatihan peningkatan moral pegawai dapat meningkatkan mutu kerja ?. Digunakan untuk membangkitkan ‘insight “ pegawai saat selesai mengikuti pelatihan. Guna mendorong motivasi internal dalam proses pembentukan persepsi ,motivasi,sikap etos /budaya ,proses perilaku pembelajaran.Sehingga peserta pelatihan dapat memberikan sumbangan ide bagi perbaikan unit kerjanya,adanya perbaikan yang harmonis antar pegawai,adanya komitmen antar pegawai menuju sasaran organisasi.



Ketiga :Tentukan team yang menjaga Motivisi Pegawai setelah pelatihan.

1. Tentukan strukturnya,siapa koordinatornya dan buatlah standart perubahan perilaku di unit kerja masing masing.

2. Menyusun rencana strtegis program masing masing bidang & melaksanakannya .

3. Susunlah komitmen semacam MOU guna tebentuknya partsipasi yang jelas sekaligus kesungguhan konsistensi pelaksanaan terutama Manajemen.

4. Buat kesepakatan untuk menentukan program intern & system penghargaan bagi pegawai.


Keempat. Kriteria hasil pelatihan .


1. pegawai dapat mengerahkan segenap potensinya untuk memecahkan problem organisasinya.

2. Terciptanya iklim kerja kondusif dan positif karyawan dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

3. Adanya team yang solid dan kesetiakawanan antar depertemen /unit kerja

4. Karyawan memiliki tingkat kredibilitas dan responsive yang optimal

5. Semangat dan kepuasaan kerja dari bawahan dan atasan dapat terlihat secra kasat mata.

6. Setiap elemen anggota orginisasi dari bawahan sampai atasan memiliki kepedulian dan perhatian terhadap keberhasilan departemennya/unit kerjanya terlebih Citra Instansinya.

Dan saya pun akhirnya mohon pamit kepada para senior personalia tersebut. Guna melanjutkan perjalanan berkelana dari instansi ke instansi lain untuk “belajar” perilaku organisasi secara nyata. Nampaknya mereka melanjutkan dengan diskusi internal.

Rabu, 15 Desember 2010

Karakter Profesional (1) Costumer Service,Garda Terdepan Citra Perusahaan


Karakter Profesional (1)
Costumer Service,Garda Terdepan Citra Perusahaan



Namanya Vina ,sarjana sastra Inggris dengan IPK 3,54 baru saja diterima bekerja pada perusahaan hospitality tepatnya perhotelan . Pada saat melamar pekerjaan tersebut dulu ia sempat ragu apakah sanggup dia bekerja sebagai Costumer Service .Mengingat ia termasuk sosok yang introvert..
Sebagai Motivator tentu saya tak boleh mematikan “masa depannya”,,saya melihat potensi luar biasa dari inner beauty nya,Sosok yang ramah ,tangguh dan smart.

Kank ,apakah saya bisa berhasil menjadi CS …?

“Mengapa tidak !,

“Ya, tapi saya ini kan pemalu…jangankan berbicara panjang menawarkan produk,menyapa orang saja saya sering gagap …?”

Profesi itu, yang dibutuhkan Knowledge ,Knowhow & Attitude ,artinya kamu sudah punya modal itu !,Bukankah setiap perusahaan memiliki program pelatihan yang mumpuni sebelum diterjunkan ke lapangan…?

Setelah dialog itu, saya memang tidak bertemu agak lama,Sampai secara tidak sengaja pada saat jam istirahat siang, ,saya bertemu di kantin gedung perkantoran dimana Vina sudah diterima bekerja sebagai CS…

Setelah berbasa basi sebentar Vina mulai semangat bercerita

“Vin,kayaknya sekarang kamu jadi sangat luar biasa …!”

“ Maksud kank Hari …?

“ Kamu jauh dari saat bertemu dengan saya dulu .Sekarang kamu menjadi pribadi yang kuat pengaruhnya..,betulkah !”

“ Ya ,,Kank,….hari ini saya akan dapat bonus penjualan semester pertama,langsung masuk rekening.”

‘Emang kamu juga menjadi tenaga penjualan, ?

“Ya enggak kank ,kalau tenaga penjualan diartikan sebagai sales keliling,Tapi tugas saya memang menawarkan produk menggunakan telemarketing. ,Dimana tenaga door to door tidak dapat masuk ke wilayah perumahan mewah atau para top management yang tak bisa ditembus sales keliling.Bukan sekedar menjual Kank..! Tapi bagaimana membangun kedekatan emosi dengan calon buyer…Apa yang Kank Hari katakan dulu benar ini soal inner beauty dan Communication skill. Jadi bukan persoalan kepribadian tertutup”

“Hebat,saya juga mulai deg degan melihat kamu berbicara seperti ini…!”.

“Ah ,Kank Hari paling bisa membuat saya melambung….”

“Ok, selanjutnya apa tugas mu,masak cuma jualan..?”

‘”Kami garda paling depan dari pembangunan brand image perusahaan,Oleh karena itu perusahaan kami menempatkan excellent service sebagai dasar utama pelayanan. Sehingga custumer tidak hanya menerima janji janji dari iklan yang kami tawarkan. Tapi costumer bisa merasakan secara langsung pelayanan pari purna diatas ekspektasi mereka,Sampai persepsi atas perusahaan kami menjadii positip.sehingga terjadi repeat purchase dan costumer loyalty”

Excellent ,kamu Vina bagaimana kamu bisa banyak memahami “marketing “ padahal seingat saya kamu belum genap satu tahun bekerja…..’

Seperti kata kank Hari,tidak boleh berhenti belajar….!”

Dan saya pun berpisah dengannya karena punya kepentingan masing masing.