Minggu, 27 September 2009

Loyalitas


Loyalitas

Memperdebatkan loyal pada perusahaan bisa mengahabiskan waktu. Golongan konvensional, loyal dimaknai sebagai kesetiaan, dimana mengabdi dan bekerja seumur hidup pada perusahaan adalah bagian hidupnya.

Sementara golongan pragmatis menganggap loyal itu jika masih tetap menghasilkan dan tidak berpaling pada perusahaan lain.

Supaya tidak membingungkan saya ajak anda menikmati kisah seorang agen koran yang sangat gigih menjual. Sebagai upaya mendekati makna loyal itu sendiri.

Sebut cak Kor namanya, hampir diseluruh jalan diwilayahnya selalu kita bisa temui . Keliling naik motor mengusung satu merk koran dari pengasong kepengasong, dari kios ke kios dan tak ada gaji baginya kecuali keuntungan dari selisih harga setor dan harga distributor. Tidak ada bonus tambahan untuk over timenya dari penerbit.
Bekerja mulai koran didrop di tempat mangkalnya pk.03.00 hingga malam. Sementara para agen lain minimal pk 07.00 sudah pulang mengerjakan pekerjaan utamanya sendiri. Atau tidur mendengkur mengukur kasur.

Sebagian agen mengeluh dengan tingkat harga eceran dan hal ini dijadikan alasan untuk tidak mengembangkan pasar, pasar lesu harganya kemahalan.Padahal tidak semuanya benar.

Cak Kor, beda koran konsinyasi baginya adalah berkah dengan nya koran bisa disebar diseluruh tempat. Prinsipnya sebelum kios tutup tak boleh ada koran merk ini kosong.Seluruh wilayah kerjanya dalam pantauan.Spreading , disebar sebanyak mungkin supaya berkemungkinan terjual lebih banyak !,itu prinsipnya.

Agen lain boro –boro diedarkan , “ditumpuk saja kan udah untung itu kan cuma titipan daripada susah –susah!”. Toh perusahaan ndak tahu.

Cak Kor dilirik penerbit lain ,pasti!, diming-imingi untuk pindah dengan imbalan lumayan sudah berkali kali. Tahu apa prinsipnya,” mati saya ,sudah cinta sama merk ini dan dari produk ini saya yakin bisa besar. Keuntungan nya gede dan saya yakin gak ada matinya..... karena itu supaya saya banyak untung jual sebanyak banyak. Persoalan bonus dan lain –lain itu cuma rezeki tambahan!”.

Cak Kor tidak hanya mengembangkan jumlah omzet penjualannya tapi juga jaringannya...

Pernah, penulis usulkan pada direktur pemasaran merk ini .Saat menjadi nara sumber “Agen Berprestasi” agen sepert inii perlu dibina . Bonusnya bukan kenaikan oplah saja tapi juga bonus pengembangan jaringan dan juga pelatihan manajerial lainnya..

Mudah –mudahan kita sekarang jadi mempunyai gambaran tentang arti loyal. j

Sabtu, 26 September 2009

Bagaimana meningkatkan semangat kerja karyawan ?


Semangat Kerja yang Tinggi

SMS 031 702 88 ***dari ibu Nelly, Bagaimana caranya agar karyawan memiliki semangat kerja tinggi ?


Kank Hari : Semangat kerja adalah merupakan komponen hasil dari motivasi seseorang dalam melakukan tugas. Bukan saja persoalan kebutuhan dasar, kepantasan gaji dan tunjangan yang dicari tetapi juga kepuasan kerja.

Kepusaan kerja seorang karyawan juga bergantung dari perlakuan perusahaaan terhadap kebutuhan psikologisnya. Kebutuhan untuk diakui ,need for recognation diwujudkan dengan mengkondisikan karyawan sebagai orang yang memiliki arti sebagai orang yang merasa dipentingkan. Buatlah setiap upaya karyawan memiliki arti penting bagi perusahaan.

Hargai kemampuan karyawan dengan pelatihan yang mengembangkan skill yang dimiliki. Dengan demikian mereka merasa kecakapan dalam menjalankan tugas telah diperhitungkan. Selanjutnya upayakan setiap promosi jabatan dengan indikator hasil yang memihak skillnya.Karena pada prinsipnya karyawan menyukai belajar berkesinambungan.

Ciptakan suasana bekerja yang setiap orang merupakan satu kesatuan dari upaya keberhasilan. Suasana keterikatan emosi satu sama lain adalah perekat yang tidak mudah hilang.Sehingga pekerjaan dan bekerja adalah hal yang menyenangkan, memuaskan ,menantang dan dirindukan.

Selamat mencoba !

Manajer yang Memimpin



Manajer yang memimpin

Pak Dirwan mendatangi saya, sebelum saya memulai ceramah,” Membangkitkan Semangat Melayani” di sebuah Restaurant dikawasan jl. Basuki Rahmad.

“Kankhari,saya ini bukan dari pemasaran tapi saat ini saya harus menajadi manajer pemasaran. Bukan persoalan pemasaran yang tidak saya kuasai tapi bagaimana cara memimpin orang pemasaran yang dikenal sulit dikendalikan ?”.

Saya pun tersenyum , sambil mencari posisi tempat duduk yang nyaman.Pak Dirwan saya tepuk pundaknya supaya lebih tenang.Selanjutnya ini penjelasan saya.

“Tidak ada karyawan yang tidak bisa diatur, jika kita bisa lebih tegas dalam menegakkan komitmen “job disc/ SOP”.Atau apapun yang menyangkut ukuran performance dari mereka.

Karena itu tugas manajer bukan hanya mengatur,mengelola sebuah sistem yang telah disepakati melainkan harus memiliki keberanian melakukan terobosan ,inovasi. Sehingga karyawan memiliki gairah mengejar target tidak sebatas menggugurkan rutinitas . Melainkan memiliki tantangan baru yang yang layak dikejar.Sehingga terhindar dari kebosanan.

Seorang pemimpin membangun pengaruh untuk saling percaya antar team bukan sekedar mengawasi proses kegiatan pekerjaan.Karena itu miliki kredibiltas sebagai ukuran kepantasan agar anda dapat dipercaya. Bahwa anda memang layak memimpin mereka.

Bangun komunikasi yang membantu keberhasilan mereka ,sehingga kehadiran anda sebagai sosok yang dapat diandalkan.Jangan lupa keraguan itu hanya soal perasaan.

Yakinlah pada kemampuan diri,dan tampilkan kemampuan yang meyakinkan !”.

Rabu, 23 September 2009

Mengalahkan Keraguan


Mengalahkan Keraguan

Sms,0818783****,Daniar,: Kank hari , saya baru saja dipercaya sebagai distrik manajer. Dan ditempatkan pada salah cabang yang selama ini profit marginnya nyaris minus. Banyak manjer yang menyerah ....., apakah saya juga korban berikutnya....?

Kankhari :Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada Ibu Daniar dengan diangkat sebagai manajer wilayah. Yakinlah ibu bahwa amanat yang diberikan kepada anda oleh perusahaan adalah karena kompetensi kepimipinan yang ibu miliki. Selanjutnya inilah beberapa tips yang anda bisa lakukan:

1.Satukan hati dan pikiran bersama karyawan , bahwa kegagalan selama ini bukan aib. Melainkan kondisi yang mengharuskan team untuk “menemukan “ cara –cara baru untuk mentahlukkan pasar dan berkompetisi.

2. Jadilah konselor untuk membantu anak buah mengatasi keraguan dan kendala dilapangan . selanjutnya dampingi unuk berani menghadapi tantangan . Biarkan menjalankan sendiri ketika dia sudah sanggup melakukannya.

3.Kuasai data terutama data customer exsperience dari persepektif yang berbeda –beda,selanjutnya ajak karyawan menemukan solusinya.

4.Kembangkan sistem reward yang dapat membangun inovasi semua individu untuk melakukan eksplorasi. Sekaligus kembangkan pengukuran untuk upaya tehnis dalam mengenali keberbakatan yang berguna buat kemajuan perusahaan.

Syukuri atas amanat yang diberikan kepada Anda mudah –mudahan ini jalan Allah untuk mengangkat anda pada kepantasan sebagai pemimpin besar.

“Tidak akan ada perubahan jika kita memang tak menginginkannya”.Kankhari