Minggu, 29 November 2009

Semangat Melayani


Meningkatkan Kualitas Semangat Pelayanan Aparatur Pemerintahan di Dinas Pendidikan JawaTimur.

Oleh : Kank Hari Santoso , Smart Parenting Insight Management

Dari waktu kewaktu pelayanan kepada masyarakat mengalami perubahan seiring dengan tuntutan dan tantangan zaman.Dari sekedar menjalankan kewajiban hingga menumbuhkan spirit pelayanan dalam diri setiap karyawan.

Terutama dalam instansi yang berkaitan dengan Pendidikan maka semangat pelayanan mutlak menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam setiap pegawai Dinas Pendidikan Jatim.
Setiap pegawai harus merasa terlibat proses pemuasaan klien (masyarakat ),baik secara langsung maupun tidak ,bukan sekedar hanya sebagai pelaksana melainkan dapat menjalankan fungsi perannya , sebagaimana harapan klien .

Mengingat Citra Pendidikan adalah percieved value dan percieved quality di mata klien dan masyarakat umum. Citra bermartabat dan citra berkualitas, sehingga aparaturnya diharapkan dapat mencerminkan citra yang dimaksud.
Maka pelatihan ini dapat menjembatani citra tersebut.

Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk diakui dan hasrat berprestasi. Karena itu meningkatkan spirit of service dimulai dari dalam pegawai itu sendiri. Pegawai diharapkan akan mempunyai sense of ownership dan sense of responsibility pada profesinya. Sehingga ia akan memberikan pelayanan total untuk memuaskan klien.

Agar hal tersebut dapat terjadi,maka pelatihan tentang Meningkatkan Semangat Pelayanan diharapkan dapat menjadi sarana “ Public Service” Di Dinas Pendidikan Propinsi Jatim dapat berjalan secara optimal.

Menghadapi tantangan yang makin besar dan beraneka ragam dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka setiap pegawai Dinas Pendidikan perlu memiliki Pengetahuan tentang arti pelayanan itu sendiri.

Pengetahuan tentang layanan itu menyangkut tentang arti kualitas layanan yang meliputi:

• Tangibles : tampilan dari fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan sampai media yang digunakan dalam sebuah proses pelayanan. Tangibles di lingkungan Dinas Pendidikan bisa dilihat dari ketersediaan fasilitas yang memadai, pegawai yang siap membantu dan standar informasi yang ditetapkan.Ini bisa kita lihat apakah pegawai dinas dapat menyelesaakan tugas yang telah dijanjikan tepat waktu.

• Responsiveness: kecepat tanggapan pegawai dalam menangani setiap keluhan atau persoalan yang dihadapi klien.

• Assurance : reputasi pelayanan yang diberikan pegawai dinas dapat menjadi jaminan rasa percaya ,trust sekaligus rasa percaya diri klien.

• Emphati ; kepekaaan dan kepedulian pegawai dinas atas persoalan yang dihadapi klien. Sehingga emphati adalah panggilan jiwa pegawai bukan sekedar menggugurkan kewajiban atas tugas saja.

Diharapkan setelah tercapainya kesadaran tentang pentingnya Pengetahuan Kualitas Layanan dalam menjalakan profesi. Pegawai Dinas Pendidikan memiliki semangat pelayanan yang tinggi.

Selanjutnya budaya melayani klien harus dihayati setiap pegawai dinas.Sehingga setiap klien dari lapisan apapun harus diterima sebagai input yang menyempurnakan program pelayanan yang dicanangkan.Apapun pendapat klien dianggap sebagai masukan yang sangat berharga dikarenakan mereka mewakliki suara masyarakat.

Dilihat dari sudut padang strategis maka pelayanan terhadap klien seharusnya merupakan upaya menciptakan kemudahan dan memberikan kepuasaan sekaligus meraih hati klien . Karena itu semangat pelayanan harus menjadi bagian tak terpisahkan didalam :Visi ,misi,budaya dan strategi Instansi Dinas Pendidikan Propinsi Jatim.


Tujuan umum dari program pelatihan ini:

1. Mendidik Pegawai Dinas Pendidikan Jatim menjadi bagian dari proses upaya Public Service dengan penekanan pada disiplin pribadi dan perubahan gaya hidup pegawai ke gaya hidup pelayan masyarakat .

2. Mengajarkan profesionalisme ,etika profesi dan etos pelayanan serta penghayatan atas diri dan hakikat kerja.

3. Menanamkan semangat kebersamaan diantara para pegawai.

4. Memberikan informasi kasus nyata pelayanan di pemerintahan dan dunia usaha.

5. Membiasakan pegawai memiliki komitmen pada prosedur dan peraturan yang berlaku dalam Dinas Pendidikan Jatim.


Pada akhirnya program pelatihan ini dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam rangka mensukseskan program “Public Servise” di Jatim sekaligus meningkatkan mutu SDM di lingkungan Dinas Pendidikan Jatim .


Terima kasih

Jumat, 20 November 2009

Self Assessment bagi Pemimpin ,Rumusan Rosulullah SAW


Self Assessment bagi Pemimpin ,Rumusan Rosulullah SAW

“Bagaimana perasaan Anda dengan menjadi amir(pemimpin), wahai Miqdad bin Amr ‘: Tanya Rosul SAW.

“Anda telah menjadikan saya merasa diri diatas . ya Rosulullah !”. Sementara mereka semua berada dibawah saya. Maka demi Dzat yang telah mengutus Anda dengan membawa kebenaran, semenjak saat ini saya tidak lagi berkeinginan untuk menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang!”.

Selanjutnya Rosul SAW bersabda :” sungguh , Allah telah memerintahkan kepada saya agar mencintai anda dan menyampaikan pesan Nya kepada anda Dia mencintai anda !”. dikutip dari kitab Shuwaruhum min Hayatis Shahabah.

Jika semua pemimpin memiliki self assessment seperti Miqad bin Amir , tentu tidak butuh cost yang besar untuk mendongkel kekuasaan. Namun karena memang sifat dasar manusia ingin diakui,maka bentuk pengakuan adalah mencoba menonjolkan citra positip dari kepemimpinannya tanpa mau menyadari cukup banyak kesalahan yang diperbuat.Meskipun kesalahan yang diperbuat sudah banyak memakan korban.

Apalagi masyarakat kita saat ini adalah masyarakat berpengetahuan, knowledge society”menurut Peter Drucker, Post Capitalis Society .

Sehingga sangat sulit membungkam peran masyarakat dalam melalukan sosial kontrol . Apalagi menipunya !

Demikian juga dalam dunia kerja ,untuk saat ini seorang pemimpin perusahaan tidak bisa lagi membodohi karyawannya.Bukan saja hak karyawan yang terkurangi melainkan kredibilitas pemimpin pun menjadi persoalan.

Makna “amanah” bagi seorang pemimpin adalah kecakapan untuk membuktikan profesionalitas, bahkan jauh sebelum wewenang tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.Akan sulit goal setting terlaksana jika team atau karyawan tidak mempercayai atasannya. Dibutuhkan “trust’ timbal balik agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Karena itu seorang pemimpin yang Amanah adalah yang memiliki the sensitivity of psychologist karyawanya dan orang dilingkungan yang dilayani.

Karena itu seorang pemimpin yang baik harus berani melakukan self assessment ,melalui kemampuan mempertanyakan kembali keberhasilan amanah yang telah diembannya.Keberanian rendah hati untuk menerima kritik dan koreksi kekurangan serta kesalahan.Dan kebesaran hati untuk mengundurkan diri serta menangung konsekuensi logis dari kesalahan yang telah dilakukan.

Sekarang tugas anda merumuskan kembali kriteria pemimpin yang memiliki self assessment skill(tahu diri), demi kemajuan perusahaan ( Negara )anda !

Rabu, 18 November 2009

Megenali Core Competence” karyawan” ala Rosul SAW



Megenali Core Competence” karyawan” ala Rosul SAW

Rosulullah SAW :” Sekasih kasih ummatku diantara umatkau adalah Abu Bakar, sekeras keras umatku pada hokum Allah adalah Umar, sebenar benar umatku yang pemalu adalah Ustman , sefasih fasih yang membaca kitab Allah adalah Ubay bin Ka’ab, sepintar –pintar orang dalam ilmu faraidl adlah Zaid bin Tsabit dan sepandai pandai orang dalam masalah halal dan haram adalah Mu’adz bin Jabal’.( HR At –Thurmudzi dari Anas )

Dimasa penuh ketidakpastian ini maka setiap karyawan didalam perusahaan harus memiliki kompetensi inti dalam melaksanakan tugasnya. Mengapa ? Jika pekerjaan tidak diserahkan kepada ahlinya maka yang terjadi tidak efektif dan tidak effesiens bahkan tidak produktif. Sebagai biang kehancuran perusahaan .

Sementara tantangan masa depan menuntut manjemen strategis untuk melakukan perubahan yang signifikan guna peningkatan produktivitas dan kinerja .Pola yang tepat dalam mengkomunikasikan perubahan tidak boleh grusa –grusu.Dikarenakan perubahan mendadak dapat menimbulkan penolakan besar besaran.

Terutama tugas Human Resource Development dituntut lebih handal dalam memetakan kompetensi setiap karyawan.

Setiap pekerjaan menjadi sangat ‘sempurna” jika dikerjakan oleh “ahlinya”, maka pendekatan Talent Based Competency Management. Menjadi prioritas utama menempatkan orang ahli pada tempatnya disaat yang tepat.

Kaderisasi dimulai dari menyiapkan karyawan menjadi center of excellent sebagai strategi jangka panjang.Sementara strategi jangka pendek adalah mengenali keberbakatan dan sifat kepribadian karyawan dalam menjalankan tugas melalui atasan masing masing disetiap unit kerja.

Pendekatan persuasive pengakuan dan penghargaan akan lebih akomodatif dibanding sekadar intimidasi dan ancaman.

Jika anda atasan yang peduli karyawan pasti anda akan temukan orang orang handal dengan core competence…. Bisakah ?

Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia versi Rosul SAW


Membangun Kualitas sumber daya Manusia versi Rosul SAW

“Kemuliaan orang beriman ialah agamanya. Kebangsawanannya ialah kebagusan ahlaknya dan kepribadiannya adalah akalnya HR. IBnu Majah

Pada era globalisasi key result are kesuksesan SDM terletak pada quality, competition dan competitiveness. Dengan kata lain setiap individu harus memiliki kecakapan IQ , EQ dan SQ seperti yang diajurkan Oleh Rosul SAW.

Spiritual Questions menghasilkan sosok manusia yang memiliki semangat menjunjung tinggi nilai kebenaran ,kebaikan ,keadilan dan tanggung jawab. Meskipun banyak orang berkilah bahwa agama bukan SQ .Namun menurut hemat saya jika orang “istiqomah” dengan dinnyamaka nilai nilai dalam SQ sudah pasti dapat di laluinya dengan optimal.Dikarenakan setiap manusia yang istiqomah tidak saja bangga menjalankan ajaran agamanya melainkan lebih dari itu menjadikan din sebagai ruh (spirit ) kehidupannya.

Jika SQ ini diterapkan dalam perusahaan maka perlu dirumuskan dengan jelas,strategi organisasi , corporate strategi dan bisnis strateginya lengkap denag measurement. Evaluasi dilakukan guna menjabarkan beberapa factor yang harus dipenuhi dalam mengawal jalannya spirit karyawan dalam bekerja.

Dengan kata lain jika karyawan diharapkan bekerja secara optimal tanpa didukung system manejemen yang sejalan dapat dipastikan lama lama turun spiritnya….

Yang lainnya bagaimana EQ dan IQ dalam berusaha , saya pikir giliran anda menjabarkan dalam strategi manajemen anda ?

Minggu, 08 November 2009

Lmaran Kerja selalu diTolak !


Lamaran Kerja Ditolak

Nur K, 24 th. “Sudah dua tahun ini sejak saya lulus S1 saya belum bekerja, lamaran kerja saya selalu ditolak..Apa yang salah dari saya kank Hari …?

Kank Hari:” anda tidak sendirian mas, jumlah pengangguran sarjana cukup banyak…bahkan ada yang lebih lama tidak bekerja dari anda. Jadi jangan keburu pesimis dulu ..
Jika setiap lamaran anda selalu tidak ada jawaban sama sekali maka saatnya anda koreksi diri. Mulai teliti dari penulisan surat lamaran possi yang dilamar sampai kesan kompetensi yang anda miliki. Jadikan kegagalan itu sebagai proses pembelajaran dan pembentukan karakter.

Jika kegagalan pada saat wawancara .perhatikan penampilan awal, kesan kompetensi dan kelancaran dalam menjawab pertanyaan.Serta kesesuaian posisi yang ditawarkan dengan pengetahuan dan potensi akademis yang anda miliki.

Miliki optimisme lamaran kerja anda ditolak bukan lantaran anda tidak mampu bekerja diperusahaan itu. Melainkan karena anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan potensi terpendam anda . Coba dan terus mencoba gali informasi sebanyak mungkin .

Sumber informasi bisa dari ; iklan Koran, internet, teman , pejabat didalam, keluarga,praktik kerja /magang, job expo,head hunter dsb.

Anda akan menemukan jika anada terus mencoba dan belajar dari kesalahan .

Semoga sukses!

Mampukah Saya...?


Mampukah saya….

Ibu Ririn ,26 tahun : “Saya lulusan S2 dari PTN ternama saya diterima bekerja sebegai Ass Direktur HRD di perusahaan Multi Nasional. Tugas saya diantaranya menyusun strategi iklim kompetitif di perusahaan itu.

Apakah saya mampu dan mulai dari mana ,?, bantu saya mikir kank hari …!

Kank Hari : yang pertama saya ucapkan selamat menduduki jabatan baru. Tetap percaya diri karena anda menduduki jabatan itu karena dianggap anda memang pantas.Jadi tinggal tugas anda membuktikannya .

Mulai lah dari membangun employee engagement melalui menciptakan atmosfir lingkungan kerja yang mengakomodasi dimensi solidaritas antar karyawan, keterikatan emosi dan keterlibatan karyawan dalam organiasasi secara keseluruhan.Setiap orang memilik imakna kerja yang membuat setiap karyawan terhubungkan dengan value perusahaan.

Selanjutnya apresiasai kemampuan mereka denagan system reward yang memadai seperti;besar gaji dengan harapan karyawan,training dan bea siswa, relahsi harmonis dengan atasan bahkan antar bagian. Menghargai prestasi kerja dengan key performance indicator yang transparan , fairness dan akuntabilitas.

Jika perlu bentuklah departemen yang mampu mengindentifikasi problem karyawan “bermasalah”, seperti motivasi berprestasinya rendah, tidak bersemangat dalam bekerja dan performanya kurang bagus. !

Tidak ada yang sulit ,semua ada penyelesaiannya.

Tugas anda menemukannya selamat mencoba !

Sabtu, 07 November 2009

Anda sering menjadi pelimpahan kesalahan orang lain ?


Anda sering menjadi pelimpahan kesalahan orang lain ?


Nina, karyawati Bumn;”kank, saya sebagai junior seringkali menjadi pelimpahan kesalahan dan kekesalan mereka ?(Teman sekerja senior )

Kank hari; Pastikan anda tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas kewajiban anda.Dan bukan sumber dari kekesalan mereka karena kelakuan anda.

Selanjutnya jangan bereaksi berlebihan , karena mereka yang bermasalah sedang tidak damai hatinya . sehingga menyerang orang lain yang dianggap dapat ditekan.Tujuannya adalah menyiasati kemarahannya agar anda tidak terpancing marah pula.Ini mungkin sulit anda lakukan, namun kompetensi dan integritas untuk bereaksi berlebihan diawal dapat menciptakan solusi yang baik.

Selanjutnya, lakukan validasi persoalan sehingga mengarah pada solusi konflik yang sehat. Anda pasti akan mendapat dukungan dari rekan kerja lain .karena pada prinsipnya manusia tidak menyukai ketidak- adilan.

Percaya lah !

Bagaimana me’Manage” wartawan ?


Bagaimana me’Manage” wartawan ?

Bpk Budianto, pegawai bag. Humas dari suatu Instansi. “ Pemberitaan sering tak berimbang, lantas bagaimana kami bisa membangun citra positif PNS dimata masyarakat ?

Kank Hari :Ketidak jelasan informasi dari sumber yang berkaitan dapat menyebabkan pemberitaan menjadi bias.Hubungan yang baik harus dibina dengan memberikan kemudahan informasi kepada wartawan.Tugas humas adalah harus dapat melayani kebutuhan tersebut.Meski kadang tidak dalam jam kerja.

Jangan pernah pilih kasih dalam membina partnership dengan wartawan.Semua wartawan dari berbagai media masa memiliki hak yang sama mendapatkan kejelasan informasi.Jika perlu ada jamuan khusus untuk mereka sekaligus menciptakan relationship bonding.Sampai wartawan menyadari bahwa humas adalah mitra kerja .

Jika ada pemberitaan yang tidak tepat , jangan emosi !. Gunakan hak jawab atas pemberitaan yang keliru, lakukan secara etis jangan menyinggung secara pribadi dan instansi…! Agar kekeliruan dapat menjadi solusi memperbaiki keadaan.

Kuncinya ;peran humas bukan sekedar penyampai pesan instansi melainkan meyakinkan media bahwa program yang dijalankan merupakan kesungguhan menegakan profesionalitas dalam melayani masyarakat.

Ingat citra instansi itu reputasi kualitas layanan bukan iklan….!