Senin, 29 Maret 2010

Presentation Nervous


Kank Hari Insight Management Series

Presentation Nervous

Selesai On Air saya ingin segera bergegas pulang,Begitu keluar dari studio saya bertemu seorang gadis yang baru saja di Wisuda dan diterima kerja pada sebuah perusahaan media bagian marketing communication.Sebut saya namanya Diana. Meminta waktu kepada saya untuk “curhat “.

Ditempat nya bekerja, seluruh seniornya sudah kebagian tugas,dan suka tidak suka ,Diana harus bertugas..

“kank ,kok saya jadi grogi ya,padahal sudah ditraining. Untuk presentasi lusa ,please.. beri tip singkat agar presentasi saya berhasil ..?

“Diana ,kan tidak punya persoalan dalam presentasi,(saya tahu sering dia saya daulat untuk menjadi moderator seminar remaja).

“itu kan beda…teman sendiri..,Ini persoalan masa depan ,saya nggak ingin tugas pertama ini akhirnya gagal’.

“kalau gagal ya coba lagi…”sengaja saya goda

‘ah ,ini pekerjaan yang saya sukai ..katanya.

“Ok,sekarang yang paling penting atasi grogimu dulu. Makin dipikirin makin grogi,catat itu tip pertama…!”cepat cepat dia ambil bollpoint.

‘Ya tapii…caranya ?

“Diana ditugaskan ini apa sudah paham product knowledge ?

“Insya Allah ,80 % ,kank.”

“Bagus lantas apa yang ditakutkan?.”

“Takut mereka nggak ngerti dan akhirnya ditolak .!

“Mengapa kamu merasa begitu.?.”

“Saya sering ditawari oleh para sales yang menerangkan produknya . sering saya tolak”

“Nah ketahuan sekarang ,takut Hukum Karma”.

“Nggak kank ,ini serius!”.

“Ok,mengapa kamu menolak.”.

“Yah habis mereka tamu nggak diundang sih..”

“Sekarang pada hari itu kamu sudah janji ,dan menyampaikan kepentingan kedatanganmu”.

“Ya sudah ,malah disiapkan sarana presentasinya.”.

“Bagus, berarti kemungkinan kamu diusir tidak bakalan terjadi.Artinya kamu memang requested oleh mereka.mengapa mesti masih grogi..!Apa memang kamu ingin mereka menjadi tak simpati gara gara kamu grogi dan dianggap tak serius, meraka sudah korban waktu. Waktu kan penting bagi mereka .Jadi camkan dalam hatimu, kamu sedang ditunggu… ! Daripada cemas, kan lebih baik membayangkan bagaimana menampilkan diri yang pas pada komunitas mereka’.

“Saya paham tehnik persentasi apa harus saya menerangkan product knowledge,seluruhnya ?


‘Yang dibutuhkan mereka bukan produkmu,tapi manfaat apa yang bisa mereka dapat bila menggunakan produk yang kamu tawarkan.Karena mereka orang mahir berhitung cost effectiveness.Jadi perhatikan tingkat relevant antara produk yang kamu tawarkan dengan keuntungan yang didapat. Sudahkah ,Diana memiliki bukti dan data tentang keefektifan produk anda ?”

“Ya kank saya sudah siapkan ,data dan “testimoni’ para konsumen yang telah puas dengan produk kami.”.

“Ok..apalagi…”


“Anu kank ,apa yang membuat mereka nanti mau order untuk produk kami.?.”

“Sebenarnya idenya sama apa yang membuat kamu membeli produk yang ditawarkan sales saat selesai presentasi ?’

“Membuat manfaat bagi saya.”.


“Sebenarnya logika nya sama, miliki emphatic agar dalam presentasi Diana dapat memberikan kesan yang dapat membuat mereka respectful kepada mu dan janji produk .Karena itu berbicara solusi kepada mereka menggunakan produk yang ditawarkan dapat membawa kemajuan dan perbaikan dari upaya nya selama ini sudah dilakukan. Jangan takut gagal …!Kalau tahapan yang saya sampaikan ini kamu lakukan dengan baik, Insya Allah kegagalan itu bukan urusanmu.”.

“OK,sudah lega rasanya,doain ya kank..”

“Baik ,kabarin saya ya jika sudah selesai presentasi…”

‘Oke kank.”

Diana seperti berlari cepat diapun menuruni anak tangga.