Kamis, 16 Juli 2009

Dampratlah !,Kau kuraih ?



Dua puluh tahun yang lalu aku bekerja di devisi penjulan di sebuah perusahaan media. Pada saat aku stand by di call center ,tiba tiba telephon bordering.Dari pembicaraan petugas call senter wajahnya merah padam. “Gawat aku diamuk pelanggan !” Katanya,’ Mas hari bisa bantu handle petugasnya keluar semua’.petugas tersebut meminta tolong . tanpa pikir panjang ku jawab” OK”

Sesampainya aku dirumahnya,belum sempat aku dipersilahkan duduk sudah dikomplain pelanggan nyerocospanjang denagn caci maki yang bila ditanggapi bisa , perang barata yudha.

Aku biarkan dia terus berbicara , karena jika akupun berdebat pasti tak ada gunanya .Sampai kemudian dia menyadari bahwa aku memilih diam dan pasrah . Setelah reda, aku diberikan kesempatan duduk dan bicara.

“Begini, bu , saya tahu ibu sangat kecewa dengan pelayanan kami. Jadi wajar jika ibu sedemikian marahnya. Kami atas nama perusahaan mohon maaf. Ini ganti dari produk kami yang tidak sesuai harapan ibu . terima Kasih ibu sudah hubugi kami sehingga kami bisa koreksi diri.Saya hanya menggantikan tugas mitra devisi distribusi kami yang hari ini sedang tidak bertugas. Ini kartu nama saya dari devisi penjualan” . Begitu penjelasan saya .

Oh kalo begitu saya salah marahin orang dong”. Kelihatan bahwa ibu ini menyesal.
Nggak apa apa bu ini sudah biasa,jangan lupa jika ibu ingin menyampaikan sesuatu ,saya pun bersedia membantu!”. Itu jawab saya.

Sejak saat itu setiap pemasanan barang dia selalu menghubungi aku dan tidak mau dilayani orang lain.Orderku kian besar.

0 komentar:

Posting Komentar