Rabu, 08 September 2010

Ulet ,datangkan Sukses !


Ulet ,datangkan Sukses !

“Alhamdulillah,saya merasa bersyukur karena setiap tahun mampu menembus target yang ditetapkan perusahaan”,kata Jesica,Agen sebuah perusahaan asuransi di kota Surabaya.Disela sela rehat kopi acara ‘pengajian tashauf” ,dimana saya menjadi moderator acara itu.

Jesica ,tujuh tahun yang lalu adalah karyawati sebuah bank swasta nasional yang bersinergi dengan perbankan di luar negeri.Sebelumnya sarjana hukum,yang mahasiswi pasca sarjana ini bekerja sebagai staf personalia perusahaan sepatu dikawasan industri ,Sidoarjo Jawa Timur.

Jesica menceritakan ,awal ketertarikannya menjadi agen asuransi karena ditawari oleh seorang sales yang belakangan diketahui dari alumni perguruan tinggi yang sama,hanya beda fakultas.Awalnya dia menolak,karena menawarkan assuransi bukan pekerjaan mudah dan masayarakat belum” assurance minded”. Disamping alasan yang lainnya adalah belum siap dan pada posisi sebagai teller ,cukup nyaman dan tak terlalu beresikoSekalipun demikian tawaran itupun tetap mengganggu pikirannya.Sampai akhirnya setelah lebih tiga bulan berpikir,jesica memutuskan untuk menerima tantangan yang menarik untuk ditakhlukkan. Dengan resiko dia harus hengkang dari posisi yang favorit dikalangan pelamar pada perusahaan perbankan.Motivasinya “Saat itu,saya berfikir kalau cuma mengandalkan gaji kapan saya bisa ,’merdeka” secara finance,saya harus bisa meraih sukses dan menikmati hidup di usia muda ,paling tidak 27 tahun”.


Dari pengalaman saya sebagai salesman beberapa tahun lalu tiga bulan pertama adalah “kawah candra dimuka” untuk “survive”. Jika dimasa itu tidak berhasil dapat dipastikan resign karena diteruskan akan menimbulkan frustasi berkepanjangan.Demikian juga Jesica ,baru mendapatkan pelanggan pertama nya justru saat memasuki awal triwulan kedua ,alias setelah empat bulan menjalani profesi sales Assuransi, berkat keuletan dan “keimanan”nya.

Dalam menjalankan tugas pada hari hari berikutnya keyakinannya bertambah kuat bahwa “ dibalik kesulitan dijamin pasti ada kemudahan “.Selanjutnya belajar berkesinambungan adalah “fardu ‘ain” yang dilaksnakan dengan ikhkas sebagaimana menjalankan peritah sholat,puasa dan zakat.Sambil berbicara agak pelan Jesica mengatakan “kalau berjilbab kayaknya saya belum bisa,gak apa apa kan ,Kank?” Saya hanya tersenyum.

Belajar berkesinambungan yang dimaksud adalah ,silaturrahmi ,mempelajari personal approach kepada calon kien.Beruntunglah nasabah baru yang diraihnya sebagaian besar dari kota Surabaya dan Sidoarjo.Setelah itu jumlah kliennya terus meningkat hingga mencapai 750 nasabah. Mereka umumnya para pengusaha yang berlokasi,Surabaya ,Gresik,Sidoarjo ,Mojekerto dan Jombang selebihnya mereka tersebar di sebagian Indonesia Timur.

Kemahiran kian diperoleh diakibatkan dari kegiatan nya melakukan akitivitas penjualan,intuisinya pun kian terasah dalam menentukan pelanggan potensial,bahkan saat pertemuan pertamanya dengan pelanggan.

Gadis muda kandidat Magister Manejemen ini benar benar nyaris mewujudkan mimpinya ber penghasilan sangat besar saat berusai 26 tahun .Citra positip yang melekat pada Jesica bukan terletak pada “good looking” ,tetapi karena peformancenya dalam melayani klien dapat mendatangkan” TRUST,sehingga klien bersedia menyerahkan “amanah” kepadanya.

Saya tanya “Apa kiatmu ?”

“Profesionnal , jujur dan tulus, dalam menyampaikan produk yang ditawarkan. Termasuk,menjelaskan system dan mekanisme proses klaim yang diajukan nasabah,nasabahnya puas . Apalagi perusahaan kami tidak pernah main main kalau sudah urusan klaim !“

Tanpa terasa obralan saya dan Jesica sudah mendekati waktu rehat selasai,ituartinya saya harus kembali naik mimbar.Sebelum kami mengakhiri pembicaraan. Jesica berkata,” Tapi Kank ,sampai usia saya nyaris 27 tahun ini belum ada yang naksir ,soalnya ibu sama bapak dikampung udah tanya,siapa calon pendamping…! “pernyataan yang satu ini,ditelinga saya terasa begitu lugu dan polos. Setengah berlari dia kembali ketempat duduk semula.

Belajar dari Keuletan Jesica mencapai Sukses ,dapat saya “summary “ sebagai berikut

1. Keuletan tidak cukup ,tangguh dan sabar tapi harus memiliki spirit keyakinan. Yakin bahwa pekerjaan yang kita tekuni dapat mengantarkan pada harapan dan impian.
2. Iman bahwa dibalik kalimat “sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan”QS Al Insyirah 5-6.akan diwjudkan dalam semangat mengatasi kesulitan harus didahulukan daripada menghindari ataupun menyerah.

3. Belajar berkesinambungan tidak boleh berhenti ,inilah alsan mengapa” belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim”.

4. Bersilaturahmi ,interpersonal skiil adalah kecakapan mutlak yang harus dimiliki siapapun terlebih para entrepreneur .Karena” bersilaturrahmi dapat mendatangkan rezeki dan panjang umur”.

5. Jujur,professional dan tulus adalah bukti keimanan seseorang . Karena dengan 'iman orang lain akan memiliki trust yang dapat mendatangkan amanah bagi seseorang.

6. Berusaha adalah kewajiban,karena” Tuhan tidak merubah nasib seseorang sebelum orang itu pun merubahnya sendiri”.

Jika falsafah jawa mengatakan” sopo temen tinemu”,Jesica adalah salah satu contohnya. Bagiamana dengan keuletan (iman ) anda ?

0 komentar:

Posting Komentar