Jumat, 17 September 2010

Sekretaris Profesiku sebagai Istri Kedua Bukan Impianku.


Sekretaris Profesiku sebagai Istri Kedua Bukan Impianku.


Sisca ,mengawali profesinya sebagai costumer service sebuah perusaahaan telepon seluler. Seusia lulus S1 komunikasi ,ia mengadu nasib dengan melamar di berbagai perusahaan. Namun sampai sekian banyak lamaran tak satupun perusahaan menerimanya sebagai karyawan.

Sampai suatu saat Sisca ditawari oleh seorang direktur sekaligus owner dari perusahaan supplier untuk mengisi lowongan sekretaris yang baru saja kosong karena alasan menikah.

Sebagai sekretaris baru tentu Sisca sangat hati hati hati dalam membina hubungan dengan bosnya.Apalagi bosnya memang banyak dikagumi setiap karyawati yang ada disana meskipun usianya 45 tahun,namun berwibawa dan sangat tampan.Pria yang sudah beristri cantik ini mempunyai dua orang anak.


Menjalankan tugasnya sebagai sekretaris Sisca tidak hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari bangku kuliahnya saja . Melainkan melahap berbagi buku dan informasi tentang profesinya.Berbagai seminar tentang bisnis pun dia ikuti bersama bos ataupun inisiatif sendiri pada malam hari selesai bertugas. Intellectual curiosity ,sangat bagus.!


Dalam waktu satu setengah tahun Sisca memiliki ketrampilan yang luar biasa dalam kesekretariatan,manjemen strategis termasuk rahasia perusahaan yang tidak semua orang boleh mengetahuinya. Dia berada digarda terdepan bagi siapa pun yang ingin bertemu bosnya,termasuk karyawan /karyawati diperusahaan itu,sehingga tidak jarang membuat karyawan banyak yang iri dengan posisinya..

Fungsi sekretaris bukan saja membuat perencanaan bagi agenda kegiatan bos,namun juga diharapakan mampu memberikan enlighten bagi bos disaat pikiran suntuk karena mengahadapi beban kerja.membantu mengatasi kesulitan kesibukan ,memberi semangat, menyederhanakan cara dan membuat pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan target yang ditentukan , adalah tugas keseharian Sisca. Sehingga secara tidak langsung SIsca mengenali “luar dalam “pribadi bosnya demikian juga sebaliknya.



“Entah mengapa menginjak usia 25 tahun ,saya masih belum tertarik mencari pacar…” begitu dia menuturkan kepada saya.

Kemudian dia melanjutkan kalimatnya:” Belakangan ini Saya sering berdebar debar bila berdekatan dengan bos , padahal saya sudah menganggapnya seperti ayah sendiri…”

“Apa yang yang menyebabkan kamu berdebar debar?”coba saya tanya balik.

Dia terdiam sejenak dan menjawab “perhatian ,kepedulian dan tentu saja pesona penampilannya…’. Saya pun cuma terdiam.

Baru ,Satu Setengah Tahun saya tidak bertemu dengan Sisca ,namun saya dikejutkan deringan HP di sore hari oleh nomor yang dimiliki Sisca.

“Kank Hari, saya tidak bisa mengambil keputusan , bos mengajak menikah dibawah tangan,karena alasan ketidak cocokan dengan istrinya dan dengan dalih bahwa poligami itu halal…”setengah menagis.” saya sih memang memimpikan bos adalah suami idola bagi saya tapi tentu tidak begini jadinya…apalagi saya dan Ibu (istri )bos sudah sangat baik dan akrab. Saya tidak mau menjadi pagar makan tanaman ….tapi kenapa saya jadi bingung mengambil keputusan…?”Sambil saya masih mendengar isakan tangisnya tiba tiba telepon ditutup dari ujung sana.

Sayapun hanya mengucap “innalilahi wainnailaihi rojiun…!”

0 komentar:

Posting Komentar