Rabu, 31 Agustus 2011

Chaos Management By Qur’anic Thinking



“ Wahai orang orang beriman,bila orang fasik datang kepadamu membawa berita,periksalah dengan seksama agar kamu tidak merugikan kaum karena kebodohan. Sehingga kamu menjadi menyesal atas apa yang kamu lakukan. QS Hujuraat :6.

“ In a work situation where heated words and flaming temper are often ,the participants are not likely to make their usual productive effort”. Business Communication .




Ketika isu situasi keuangan perusahaan krisis yang berkembang makin simpang siur,maka Abdilah Rohman selaku Manajer SDM sengaja tidak mengambil tindakan apa apa. Karyawan resah mendengar gonjang ganjing akan ada PHK besar-besaran.Sulit ditebak keadaan bakal menjadi membaik atau memburuk..


Sebagai manajer yang beriman,ia sanggup menghadapi keadaan yang sangat kritis. Memilih tidak melakukan tindakan dan komentar apa apa adalah pilihan yang tepat.Meskipun pertanyaan dari bawahan terus menggempunya “….sampai saat ini saya memang belum dipanggil untuk membicarakan apa yang kalian khawatirkan “.itu adalah jawabannya . Mengingat bahwa memang Abdilah bukan pihak yang memiliki kewenangan tunggal mengambil keputusan.

Kesadaran bahwa sesuatu ada waktunya akan memperkuat seseorang tidak memastikan keadaan di masa depan yang belum tentu terjadi.Karena hanya akan menimbulkan kecemasan dan “kesimpang –siuran” perasaan.

Waktu adalah resiko ,membiarkan kecemasan melanda kehidupan hanya akan menggerogoti produktifitas dan semangat kerja. Adapun langkah yang diambil Abdillah dalam kasus ini:

1. Ingin mendewasakan karyawannya dalam mengelola hati di tengah ketidak pastian.

2. Mengajarkan kepada bawahan tidak ada pikiran atasan yang lebih hebat dari bawahan. Karena sebagai manajer HRD pun harus menunggu kepastian Penalty dari Top Manajemen.

3. Mendidik karyawan untuk memiliki ketelitian atas perkiraan,mengevaulasi kepercayaan terhadap informasi,arah dari peristiwa itu dan prinsip bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktunya.


Ketidak siapan yang sering terjadi adalah ketidak sabaran mendapatkan kepastian.Namun apabila perusahaan memang dalam kondisi uncontrollable variable artinya ganjang ganjing disebabkan oleh pihak lain seperti kebijakan pemerintah
,krisis ekonomi regional ,global dsb.Tentu tidak akan segera bisa memberikan kepastian informasi.

“Personal communication also can help to from attitudes and beliefs which are stronger and have more lasting effect on the mind than opinion”.

“Sekiranya anda tidak dapat memberi kelapangan kepada orang lain baik dengan harta maupun jiwamu,maka berilah dia dengan kelapangan dengan wajah yang berseri dan ahlak yang baik”. Sahabat Anas berkata : Adalah Nabi SAW tidak menghadapkan mukanya kepada seseorang dengan sesuatu yang tidak disukainya”.


Pribadi yang bersikap ragu ragu ,pencemas dalam menghadapi masa depan cenderung impulsive (mengambil tindakan tanpa pertimbangan )melakukan apa saja disaat genting. Namun bagi orang beriman memiliki kepercayaan diri yang besar terhadap apa yang terjadi di masa depan.Dan umumnya kompetensi seorang manajer lebih suka memiliki informasi yang lebih baik sebelum mengambil keputusan.Sehingga jelaslah apa yang harus dilakukan .

0 komentar:

Posting Komentar