Sabtu, 05 Februari 2011

Personal Value,Logika Iman dalam Profesionalitas PNS. (antara niat ucapan dan tindakan)




Personal Value,Logika Iman dalam Profesionalitas PNS.
(antara niat ucapan dan tindakan)

Seri:Karakter Profesional


“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang orang yang di muka bumi ini ,niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya” Qs. Al An ‘aam :216.


Pada saat saya diminta memberikan pelatihan “Logika Iman Dalam Profesionalitas” di salah satu instansi pemerintah . Sebelum memulai pelatihan,Saya bertemu pak Heru KaSie Administrasi di instansi tersebut.

Beliau mengatakan risih sebagai PNS karena PNS dikenal(kebanyakan ) ,hanya mau bekerja jika tersedia Vitamin D ,Vit D yang dimasud adalah Vitamin Duit,meskipun sudah digaji…!

Saya pun menjawab : “Tidak semua pak …!” mengingat saya sudah sering memberikan pelatihan dan evaluasi SDM untuk instansi pemerintah.Para PNS sebenarnya menyadari citra negatif itu dan berusaha membangun citra yang lebih positip.

Implementasi iman dalam kehidupan dimulai dari keyakinan dalam hati,diikrarkan oleh lesan dan dijalankan dalam perilaku.Di era saat ini PNS tidak boleh manja,baik niat ,ucapan dan tindakan dalam berkarya, tepatnya bekerja secara professional,harus bisa mempengaruhi perasaan,logika dan spiritual masyarakat yang dilayani.

Mempengaruhi logika artinya pelayanan PNS harus dapat memiliki manfaat konkrit yang dapat dirasakan secara logis,”loginya karena digaji pemerintah pelayanannya mesti bagus”.

Mempengaruhi perasaan artinya bersifat kepuasaan psikis (menyenangkan,keramahan dan ada solusi )mengingat keluhan beberapa pasiens yang dibiayai asuransi kesehatan yang ditunjuk pemerintah selalu mendapatkan perlakuan kurang manusiawai saat berobat.

Mempengaruhi secara spiritualitas artinya masyarakat merasakan ketulusan yang dilkukan PNS dalam pelayanan public,dapat merasakan persoalan nya terselesaikan tanpa harus mengeluarkan beaya diluar ketetapan tarif resmi ,tak ada KKN…!

Sesunggunya Allah menyukai jika salah seorang kamu mengerjakan suatu pekerjaan denagn professional”. (HR Baihaqi )

Jika niat anda melayani masyarakat sebatas menjalankan kewajiban anda ,anda hanya sebatas menyentuk ranah logikanya,”logis PNS dibayar untuk melayani”.Tetapi kalau ucapan anda dapat dipercaya dan memberikan jaminan solusi atas persoalaan nya dengan tulus anda akan menyentuh hatinya.”meskipun prosesnya lama tapi ucapan dan janji petugas itu membuat kami lebih tenang “. Namun jika perilaku anda membantu masyarakat sampai pada penjelasan secara terbuka dan dapat diakses tentang proses solusi atas masalahnya dengan gamblang dan dilakukan secara ikhlas anda sudah menyentuh aspek spiritualitasnya;” Tidaklah beriman seseorang diantara kamu sehingga mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri”.(HR Mutafaq ‘Alaih )


Jika pemaknaan bekerja “job meaning “ anda niatkan sebatas tercukupinya gaji dan tunjungan anda hanya sebatas memenuhi kebutuhan logis atas motivasi bekerja.Motivasi selanjutnya jika ikrar anda dalam bekerja menjadi PNS ingin memberikan pelayanan terbaik maka anda dapat memiliki kepuasaan dan perasaan tenang dalam bekerja.Namun jika anda bekerja dengan perilaku yang “istiqomah “ dalam mewujudkan dan mendatangkan kebaikan bagi masyarakat dan rekan kerja anda sudah berada pada level spirit.



Iman semestinya melekat dalam kepribadian setiap pekerja terutama PNS karena didalamnya melekat julukan sebagai abdi masyarakat dan instansi sebagai pelayan masyarakat.. Karena itu penghayatan iman dalam profesionalitas PNS harus mendorongnya “fastabikhul khairat” ,be better. Mengembangkan kompetensi dan tentu saja kesejahteraan.Pada level ucapan seorang PNS tidak boleh mengeluh atau sebatas bangga dengan kedudukannya namun harus merasa bangga dan bermakna dapat melayani masyarakat dengan baik.Selanjutnya para PNS pada level spirit memaknai pelayanan kepada masyarakt sebagai ibadah yaitu amanat mulia dari Tuhannya yang diyakini keridhoan Tuhan menjadi motivasi utama dan pertama dalam bekerja…’


Tugas kita semua untuk menghayati tugas karir yang dijalani dengan “Logika Iman dalam Profesioanalitas “

0 komentar:

Posting Komentar