“saya ,berupaya untuk menyukai
pekerjaan saya karena itulah yang paling
penting .Dengan passion akan muncul totalitas dalam bekerja ,ketika
ada tantangan dan kesulitan mantapkan diri dan dorong diri sendiri untuk bisa
menemukan solusinya ,karena Allah tidak akan membebani umatnya melebihi batas
kemampuannya”. Begitulah kata salah seorang staf yang baru saja lolos dalam
promosi jabatan menjadi kasie disebuah lembaga negara..
“ dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. QS Al –An kabut;69
Suka tidak suka staf atau pegawai harus menyessaikan diri dengan kondisi /kebijakan baru yang mungkin saja akan
mengganggu zona nyamannya,seperti atasan baru yang menuntut efisiensi,penugasan
atasan ,krisis keuangan atau citra lembaga yang mulai turun.
Seorang pegawai harus dapat meregulasi diri untuk memanajemen waktu ,perasaan ,pola pikir dan sikap mental
seperti kecakapan beradaptasi,konsisten dengan nilai dan prinsip hidup yang
diyakini ,manajemen emosi dan kecakapan mengelola konflik.Sehingga seorang staf
atau pegawai memiliki komitmen yang kuat untuk konsisten menjalankan beban
tugas yang diembannya.
Kemampuan mengelola diri ini harus merupakan bentuk kesadaran dan hasrat
yang kuat dari dalam diri sendiri atau sering disebut sebagai intrapersonal skill.Kecakapan
intrapersonal ini penting agar pegawai memiliki
semangat kerja yang tinggi ,sedangkan upaya yang bisa dilakukan agar memiliki
motivasi dalam bekerja adalah menghayati arti ibadah dalam bekerja .Sehingga
selama menjalankan tugas hanya mempersembahkan yang terbaik dari yang di bisa
,menyadari baha bekerja itu dapat meningkatkan mutu pikiran,perasaan dan
harkatnya sebagai manusia.
Sehingga ,meskipun
kondisi lingkungan tidak mendukung tetap mengarahkan dirinya untuk terus membangun kompetensi hard skill maupun soft skill seperti pengetahuan,ketrampilan dan sikap mental yang
positif..
Coba kita renungkan :
Suatu saat seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW: "Ya Roasulullah!,Siapakah manusia yang baik?". Nabi Menjawab setiap mukmin yanghatinya makmun ?.Kemudian orang itu menjawab lagi :apakah yang hatinya makmun itu ,Nabi menjawab ;Yaitu orang yang taqwa ,bersih hatinya,tak ada padanya penipuan ,kedurhakaan ,pengkhianatan ,kedengkian dan hasut .HR Ibnu Majah dari Ibnu Umar.
Bagaimana pendapat anda..?
0 komentar:
Posting Komentar