Rabu, 29 Mei 2013

Regulasi Diri



saya ,berupaya untuk menyukai pekerjaan  saya karena itulah yang paling penting .Dengan passion akan muncul totalitas dalam  bekerja   ,ketika ada tantangan dan kesulitan mantapkan diri dan dorong diri sendiri untuk bisa menemukan solusinya ,karena Allah tidak akan membebani umatnya melebihi batas kemampuannya”. Begitulah kata salah seorang staf yang baru saja lolos dalam promosi jabatan menjadi kasie disebuah lembaga negara.. 



 


“ dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. QS Al –An kabut;69



Suka tidak suka staf atau pegawai harus menyessaikan diri dengan  kondisi /kebijakan baru yang mungkin saja akan mengganggu zona nyamannya,seperti atasan baru yang menuntut efisiensi,penugasan atasan ,krisis keuangan atau citra lembaga yang mulai  turun.

Seorang pegawai harus dapat meregulasi diri untuk memanajemen  waktu ,perasaan ,pola pikir dan sikap mental seperti kecakapan beradaptasi,konsisten dengan nilai dan prinsip hidup yang diyakini ,manajemen emosi dan kecakapan mengelola konflik.Sehingga seorang staf atau pegawai memiliki komitmen yang kuat untuk konsisten menjalankan beban tugas yang diembannya.

Kemampuan mengelola diri ini harus merupakan bentuk kesadaran dan hasrat yang kuat dari dalam diri sendiri atau sering disebut sebagai intrapersonal skill.Kecakapan intrapersonal ini penting  agar pegawai memiliki semangat kerja yang tinggi ,sedangkan upaya yang bisa dilakukan agar memiliki motivasi dalam bekerja adalah menghayati arti ibadah dalam bekerja .Sehingga selama menjalankan tugas hanya mempersembahkan yang terbaik dari yang di bisa ,menyadari baha bekerja itu dapat meningkatkan mutu pikiran,perasaan dan harkatnya sebagai manusia. 

  Sehingga ,meskipun kondisi lingkungan tidak mendukung tetap mengarahkan dirinya  untuk terus membangun kompetensi hard skill maupun soft skill seperti pengetahuan,ketrampilan dan sikap mental yang positif..

Coba kita renungkan :

Suatu saat seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW: "Ya Roasulullah!,Siapakah manusia yang baik?". Nabi Menjawab setiap mukmin yanghatinya makmun ?.Kemudian orang itu menjawab lagi  :apakah yang hatinya makmun itu ,Nabi menjawab ;Yaitu orang yang taqwa ,bersih hatinya,tak ada padanya penipuan ,kedurhakaan ,pengkhianatan ,kedengkian dan hasut .HR Ibnu Majah dari Ibnu Umar.

Bagaimana pendapat anda..?
 

0 komentar:

Posting Komentar