Mengukur kinerja aparatur apalagi yang berkaitan dengan pelayanan publik bukan soal telah terselesaikannya
proyek yang dijalankan,apalagi hanya persoalan absensi kehadiran pada jam
kerja. Yang paling susah adalah menentukan indeks kinerja pegawai selama
bekerja kurang lebih 7 jam dalam satu hari kecuali Sabtu Minggu libur itu. Padahal ukuran
kinerja pelayanan pegawai aparatur itu dapat sebagai tolok ukur dari tujuan pelayanan bermutu dari program
pemerintah.
Kalau absensi kehadiran dan terserapnya dana proyek mudah diukur ,namun bagaimana dengan kepuasan masyarakat atas layanan yang
diberikan ,tingkat apresiasi terhadap mutu layanan,ekuitas layanan ,citra aparatur
dalam pelayanan dsb ..?.
Indikator ini semestinya dapat disusun guna memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat ,mengingat aparatur sejarah hakiki adalah
pelayanan masyarakat. Sudahkah kabid/kasie terkait juga memikirkan ini ...atau
...?
ada sejumlah pertanyaan nichh
BalasHapus1. Bagamana jika absen koco / tidak tertib?apakah bisa dikatakan memenuhi target.
2.saat ini pengertian masuk bekerja adalah tidak absen sehingga sehingga kinerja sulit terkontrol atara yang absen atau tidak bagaimana mengubah paradigma ini?
3.Penanggungjawab dalam hal ini pimpinan sering kali dijadikan contoh oleh bawahan pada hal pimpinan juga manusia, anehnya banyak pimpinan gak bertanggungjawab , bagaimana menyikapi maslah pimpinan spt ini?
Terima kasih pak Bob Saridin.Kalimat bukan absensi kehadiran bukan berarti tidak adanya absen ,melainkan banyak orang beranggapan dan "menilai "orang bekerja itu hanya sebatas absen kehadiaran walaupun tidak jelas apa yang dihasilkan ,hadir setelah absen cangkruk ,main game ,ngobrol tidak jelas sebenarnya menipu sistem informasi penggajian. Berarti jika aparatur adalah bekerja dikantor maka kehadirannya dikantor itu menghasilkan apa
Hapus2. Absen ,beban kerja dan ketepatan dalam penyelesaian tugas serta hasil kinerjanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dalam penilian kinerja.
3.pemimpin yang salah wajib di"ingatkan" dengan cara yang baik.Tugas kita sebagai manusia mengingatkan...jika tidak bisa diingatkan biarkan saja mungkin hanya waktu yang akan membuktikkan tidak bertanggung jawab itu akan ada pertanggungan jawabnya...terima kasih.