Selasa, 07 Mei 2013

MENGUKUR KINERJA APARATUR ,BUKAN ABSENSI KEHADIRAN ...!



Mengukur kinerja aparatur apalagi yang berkaitan dengan  pelayanan publik bukan soal telah terselesaikannya proyek yang dijalankan,apalagi hanya persoalan absensi kehadiran pada jam kerja. Yang paling susah adalah menentukan indeks kinerja pegawai selama bekerja kurang lebih 7 jam dalam satu hari   kecuali Sabtu Minggu libur itu. Padahal ukuran kinerja pelayanan pegawai aparatur itu dapat sebagai tolok ukur dari  tujuan pelayanan bermutu dari program pemerintah.


Kalau absensi kehadiran dan terserapnya dana proyek  mudah diukur ,namun bagaimana  dengan kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan ,tingkat apresiasi terhadap  mutu layanan,ekuitas layanan ,citra aparatur dalam pelayanan dsb ..?. 

Indikator ini  semestinya dapat disusun guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat ,mengingat aparatur sejarah hakiki adalah pelayanan masyarakat. Sudahkah kabid/kasie terkait juga memikirkan ini ...atau ...?

2 komentar:

  1. ada sejumlah pertanyaan nichh
    1. Bagamana jika absen koco / tidak tertib?apakah bisa dikatakan memenuhi target.
    2.saat ini pengertian masuk bekerja adalah tidak absen sehingga sehingga kinerja sulit terkontrol atara yang absen atau tidak bagaimana mengubah paradigma ini?
    3.Penanggungjawab dalam hal ini pimpinan sering kali dijadikan contoh oleh bawahan pada hal pimpinan juga manusia, anehnya banyak pimpinan gak bertanggungjawab , bagaimana menyikapi maslah pimpinan spt ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Bob Saridin.Kalimat bukan absensi kehadiran bukan berarti tidak adanya absen ,melainkan banyak orang beranggapan dan "menilai "orang bekerja itu hanya sebatas absen kehadiaran walaupun tidak jelas apa yang dihasilkan ,hadir setelah absen cangkruk ,main game ,ngobrol tidak jelas sebenarnya menipu sistem informasi penggajian. Berarti jika aparatur adalah bekerja dikantor maka kehadirannya dikantor itu menghasilkan apa
      2. Absen ,beban kerja dan ketepatan dalam penyelesaian tugas serta hasil kinerjanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dalam penilian kinerja.
      3.pemimpin yang salah wajib di"ingatkan" dengan cara yang baik.Tugas kita sebagai manusia mengingatkan...jika tidak bisa diingatkan biarkan saja mungkin hanya waktu yang akan membuktikkan tidak bertanggung jawab itu akan ada pertanggungan jawabnya...terima kasih.

      Hapus