Kank ,
bagaimana caranya membuat sebuah kegiatan yang bisa menghadirkan SKPD didaerah
Unit kerja ,ditempat yang tidak mewah seperti biasanya (hotel ) apalagi jika
tidak ada bantras alias bantuan transport,tentu bukan hal yang mudah ...?
Sebenarnya
bukan tempat penyelenggaraan dan bantuan transportnya yang menjadi motivasi
seeorang mengikuti sebuah kegiatan” pengembangan diri” namun trust peserta
diklat terhadap hasil dari kompetensi yang didapatkan dapat meningkatkan mutu performance nya atau tidak, dikarenakan
setiap pegawai aparatur sipil negara sekarang sudah dipastikan mendapatkan
target nya masing masing untuk setiap beban kerja yang ditunggungnya.
Dengan
demikian peserta yang datang mewakili daerahnya dipastikan sudah “berhitung”
impact yang didapatnya dari mengikuti kegiatan yang anda maksudkan oleh karena
itu,jangan buat program yang pakem nya sudah umum rutin dan ter”paten”kan dari
tahun ketahun anda harus berani membuat program inovatif ,out of the box.
Mulailah
dengan mengeksplorasi ide ide program yang berorientasi kemanfaatan kepada para
peserta ,faktor yang terpenting dari ide tersebut adalah fresh tentunya yang berkaitan dengan tercapainya target kinerja
masing masing peserta, orisiinil bisa
berarti ide tersebut merupakan pengembangan metode atau teknologi yang
mempermudah peserta dalam menjalankan tugasnya
yang terakhir inovatif ,materi
materi yang relevan dan dapat diimplementasikan oleh peserta dalam
menjalankan tugas dan fungsinya di SKPD
masing masing ehingga dapat meningkatkan
efektifitas dan efesiensi dalam menjalankan tugas.
Selanjutnya
lakukan need analysis sebuah workshop
,melalui usulan dari beberapa pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya melalui data yang disebarkan melalui angket Indeks kepuasaan
masyarakat (IKM) pada setiap pelatihan
, data tersebut merupakan “participant insight” yang berisi ide
atau saran dan harapan dari para peserta untuk kebutuhan pelatihan
berikutnya dan termasuk bagaimana
“perilaku” peserta saat mengikuti kegiatan pelatihan yang anda (instansi )
lakukan.
Data yang
telah terkumpul dari setiap kegiatan baik berupa angket saat kegiatan
berlangsung sebagai IKM amaupun hasil monitoring dan evaluasi (Evaluasi ) tentu
bukan sekedar data dokumentasi dari SPJ. Melainkan harus diobservasi dan diolah
untuk kepentingan program/proyek berikutnya.
Koordinasi,sikronisasi
dan komitmen dengan SKPD /Bakorwil diberbagai daerah dalam satuan unit kerja
merupakan “touch point” yang memegang
peranan penting dalam upaya “ pengerahan “ massa. Oleh karena itu jika anda
/instansi anda ingin mendapatkan dukungan dari lembaga daerah terkait maka
relasi harmonis sebagai bentuk koordinasi
adalah kata kuncinya. Agar setiap program yang anda selenggarakan mendapatkan advocacy guna menghadirkan ‘anggota’nya
untuk mengikuti kegiatan yang anda selenggarakan ,selamat berkreasi...
0 komentar:
Posting Komentar