Selasa, 02 Desember 2014

ASN : Saatnya Merancang Workshop “Murah” Berdampak Tinggi

Kank , bagaimana caranya membuat sebuah kegiatan yang bisa menghadirkan SKPD didaerah Unit kerja ,ditempat yang tidak mewah seperti biasanya (hotel ) apalagi jika tidak ada bantras alias bantuan transport,tentu bukan hal yang mudah ...?

Sebenarnya bukan tempat penyelenggaraan dan bantuan transportnya yang menjadi motivasi seeorang mengikuti sebuah kegiatan” pengembangan diri” namun trust peserta diklat terhadap hasil dari kompetensi yang didapatkan dapat meningkatkan mutu performance nya atau tidak, dikarenakan setiap pegawai aparatur sipil negara sekarang sudah dipastikan mendapatkan target nya masing masing untuk setiap beban kerja yang ditunggungnya. 

Dengan demikian peserta yang datang mewakili daerahnya dipastikan sudah “berhitung” impact yang didapatnya dari mengikuti kegiatan yang anda maksudkan oleh karena itu,jangan buat program yang pakem nya sudah umum rutin dan ter”paten”kan dari tahun ketahun anda harus berani membuat program inovatif ,out of the box.


Mulailah dengan mengeksplorasi ide ide program yang berorientasi kemanfaatan kepada para peserta ,faktor yang terpenting dari ide tersebut adalah fresh tentunya yang berkaitan dengan tercapainya target kinerja masing masing peserta, orisiinil bisa berarti ide tersebut merupakan pengembangan metode atau teknologi yang mempermudah peserta dalam menjalankan tugasnya  yang terakhir inovatif ,materi materi yang relevan dan dapat diimplementasikan oleh peserta dalam menjalankan  tugas dan fungsinya di SKPD masing masing  ehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam menjalankan tugas. 

Selanjutnya lakukan need analysis  sebuah workshop ,melalui usulan dari beberapa pelatihan yang telah dilakukan  sebelumnya melalui data yang  disebarkan melalui angket Indeks kepuasaan masyarakat (IKM)   pada setiap pelatihan , data tersebut merupakan  “participant insight” yang berisi ide atau saran dan harapan dari para peserta untuk kebutuhan pelatihan berikutnya  dan termasuk bagaimana “perilaku” peserta saat mengikuti kegiatan pelatihan yang anda (instansi ) lakukan.
Data yang telah terkumpul dari setiap kegiatan baik berupa angket saat kegiatan berlangsung sebagai IKM amaupun hasil monitoring dan evaluasi (Evaluasi ) tentu bukan sekedar data dokumentasi dari SPJ. Melainkan harus diobservasi dan diolah untuk kepentingan program/proyek berikutnya.

Koordinasi,sikronisasi dan komitmen dengan SKPD  /Bakorwil  diberbagai daerah dalam satuan unit kerja merupakan “touch point” yang memegang peranan penting dalam upaya “ pengerahan “ massa. Oleh karena itu jika anda /instansi anda ingin mendapatkan dukungan dari lembaga daerah terkait maka relasi harmonis sebagai bentuk  koordinasi adalah kata kuncinya. Agar setiap program yang anda selenggarakan mendapatkan advocacy guna menghadirkan ‘anggota’nya untuk mengikuti kegiatan yang anda selenggarakan ,selamat berkreasi...


0 komentar:

Posting Komentar