Mungkin rangkaian kalimat diatas membuat kita berpikir sejenak
bahwa kalimat tersebut kalimat
provokatif yang tidak membangkitkan spirit produktivitas. Tapi jika anda sudah
membaca alasan mengapa kalimat itu
saya tulis mungkin anda akan mengerti ... ?
Dari sejumlah pegawai staf beberapa instansi sudah terbiasa mengucapkan kalimat “ lebih baik malas daripada kerja keras”,awalnya saya terkejut
seperti anda ,namun lama kelamaan saya bisa “menyetuju..!"
.
Inilah beberapa penuturan beberapa pegawai jika para atasan berkotbah tentang pentingnya
kerja keras bagi pegawai ,namun setelah
saya sadari itu hanya untuk kepentingan kenaikan pangkat atau jabatannya saja
,bahkan tidak jarang tuntutan kerja keras
kepada pegawai itu tidak diimbangi dengan sistem reward yang berazaskan: fair,akuntabel ,berbasis kinerja dan bisa
dijelaskan .Akibatnya kami merasa percuma bekerja keras kalau upaya kami untuk bekerja berbasis kinerja tidak
dihargai. Apalagi ukuran hasil kerja kami tidak terukur ,orang yang bekerja
dengan orang yang hanya absen lalu duduk dengan tidak jelas apa yang
dikerjakannya dibayar sama...!
Jadi sepertinya anda
dan saya sepakat sepertinya “Lebih baik
malas daripada kerja keras” itu memiliki alasan kuat.
0 komentar:
Posting Komentar