Senin, 29 April 2013

Lebih Baik Malas Daripada Kerja Keras



Mungkin rangkaian kalimat diatas membuat kita berpikir sejenak  bahwa kalimat tersebut kalimat provokatif yang tidak membangkitkan spirit produktivitas. Tapi jika anda sudah membaca alasan mengapa kalimat itu
saya tulis mungkin anda akan mengerti ... ?

Dari sejumlah pegawai  staf beberapa instansi sudah terbiasa  mengucapkan kalimat “ lebih baik malas daripada kerja keras”,awalnya saya terkejut seperti anda ,namun lama kelamaan saya bisa “menyetuju..!"
.
Inilah beberapa penuturan beberapa pegawai  jika para atasan berkotbah tentang pentingnya kerja keras  bagi pegawai ,namun setelah saya sadari itu hanya untuk kepentingan kenaikan pangkat atau jabatannya saja ,bahkan  tidak jarang tuntutan kerja keras kepada pegawai itu tidak diimbangi dengan sistem reward yang berazaskan:  fair,akuntabel ,berbasis kinerja dan bisa dijelaskan .Akibatnya kami merasa percuma bekerja keras kalau upaya kami  untuk bekerja berbasis kinerja tidak dihargai. Apalagi ukuran hasil kerja kami tidak terukur ,orang yang bekerja dengan orang yang hanya absen lalu duduk dengan tidak jelas apa yang dikerjakannya  dibayar sama...!

Jadi sepertinya  anda dan saya sepakat sepertinya “Lebih baik malas daripada kerja keras” itu memiliki alasan kuat.

0 komentar:

Posting Komentar