Senin, 29 April 2013

Kalau Sudah Ngomong Duit Lain Ceritanya



Setali tiga uang dengan pepatah “peraslah keringatnya sebanyak mungkin sebelum sadar bahwa ia telah
dieksploitasi..”. Perilaku ini biasanya jarang dilakukan top manajemen karena mereka punya perhitungan matang untuk kepentingan pencitraan ataupun efektivitas pengembangan SDM.


Yang sering terjadi dilakukan para penyelia atau staf senior atau  staf pegawai tetap.   Dikarenakan mereka tidak memiliki kewenangan membayar ,memanfaatkan tenaga orang potensial secara Cuma cuma,cari muka dengan mengakui sabotase hasil karya orang lain dan  menggunakan tenaga orang lain untuk memperbesar perut sendiri.

Celakanya orang orang  yang jadi korban eksploitasi itu adalah orang orang tulus jujur dan pekerja keras. Walaupun mungkin  dalam status kepegawaian  bukan termasuk pegawai tetap atau senior yang berpengalaman ,tetapi dalam pola pikir,mereka tahu benar bahwa memberikan yang terbaik dari yang dia bisa itu adalah kepuasan tersendiri. Tercermin  dari ritme bekerja yang tanpa kenal batas waktu ,mereka hanya berpikir bagaimana bisa mengembangkan  diri dan instansi di mana dia bekerja tanpa berhitung berapa harga “kreativitasnya” ,pay for performance....

Pola berpikir positif dan tulus  inilah  yang membuat orang lain suka akan semangat dan hasil kerjanya... namun giliran mereka harus memberikan reward dalam bentuk rupiah /dolar    .Orang orang potensial ini sering tidak diperhitungkan  untuk mendapatkan haknya. Mereka berpikir dengan dibayar segini saja sudah cukup jadi mengapa ditambah atau lebih parahnya hak yang semestinya diterimakan kepada orang bersangkutan “ ditilepuntuk kepentingan pribadi. Dengan cara memarkup  jumlah yang diterima melalui tanda tangan kwitansi kosong ,atau berkas  ganda berbasis SPJ,bukan rahasia umum  ..

”Sayangnya sang Gorila cukup hanya makan kacang”

0 komentar:

Posting Komentar