Kamis, 22 Maret 2012

, Being Super Ordinary Officer , Jadilah,Bukan Pegawai (PNS ) Biasa ..!


Case Study

 Salah satu Contoh  adalah Konsep Good Corporate Governance  yang diterapkan di kota Tangerang ,oleh Bupati Kota Tanggerang H Wahidin  beserta jajaran staff nya . Langkah pertama yang dilakukan adalah memulai dengan mengubah mindset timnya,seluruh pegawai pemerintah Kota Tangerang  ,untuk menjadi pelayan dan abdi masyarakat yang baik. Yang terpenting   seluruh pegawai /aparatur pemerintah   harus mampu menjadi agen perubahan (agent Of change )




“mereka harus jujur ,bertanggung jawab ,membangun hubungan baik dengan warga ,jangan bersifat koruptif dan jangan menjadikan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan kelompok.” Ungkap Wahidin.



Langkah kedua  adalah mengukur kinerja seluruh personil secara periodik satu bulan sekali. ,tidak hanya outpu dan benefit pun menjadi parameter kinerja pegawai . .”reward kami berikan kepada mereka yang berkinerja bagus ,dengan menaikan tunjangan daerah dan insentif . Jika tidak mampu  melayani warga dengan baik ,maka mereka akan kami kenakan punishment berupa non job atau diberhentikan. Seperti penjelasannya.

Sementara itu ,hubungan komunikatif dengan warga dilakukan melalui program Dialog Warga yang digelar bergilir di setiap kelurahan setiap minggunya . menurut Wahidin website :www.tangerangkota.go.id  dan sms belumlah cukup menampung aspirasi sekaligus insight warga: “kami harus bersentuhan langsung lewat program Dialog Warga ,”tidak boleh ada hambatan psikologis antara kami maupun dengan warga. Tambah Wahidin

Hasilnya sederet prestasi sanngup dipetik . Diantaranya . BPK menilai kinerja keuangan  Kota Tangerang terbaik ,Tingkat kelulusan  juga terbaik,bahakan dalam tempo singkat kota Tangerang mampu memperoleh penghargaan bidang lingkungan Adipura dan Langit biru.
 
Prestasi yang tak kalah membanggakan adalah indeks kepuasan masyarakat  Kota Tangerang tergolong Tinggi . Wawan,pegawai swasta  yang juga  warga kota Tangerang ,mengamini hal itu.Selain  dialog warga  setelah sholat Subuh hingga pukul tujuh Wahidin selaku walikota  selalu menggelar open House dirumahnya . “ketika  open house  dirumahnya. RW kami meminta bantuan untuk pembangunan kantor RW . Dan Bapak walikota membantu kami .ini menunjukan tidak sekedar janji cerita Wawan .   (Swa : no 25 /XXVI? 25 –Nov-8 desember 2010.)

Framework Service Conceptual

Dynamic Competition  in value delivery

In the digital technology environment which creates borderless economy and free market ,value will be the most important core concept . Since  competitors and  costumer are operating globally ,companies ,individual and institutions (profit   -non profit ) have to delivering better value  to their costumer (prospect ). Why ?. because se are entering the era of choices is one that delivers  the best value.. they must also be cognizant of unexpected changes in the business environment that may create the need for value change s in the business  environment that may create the need for value change . From the costumer’s point of view ,value must consider both “get” and” give” factor. Point of paper Hermawan K presented in World Marketing Conference in Taiwan April 1998.







 Implementation Strategic

Pada saat ini  pengertian berprofesi bukan sekedar bekerja ,atau berstatus sebagai pegawai pada suatu instansi.Pegawai pada saat ini  diartikan seorang professional yang mewakili jenis pelayanan instansinya.Pegawai yang dapat memberikan solusi atas harapan “konsumen’/pihak yang dilayaninya sekaligus yang betul betul memberikan kepuasan atas mutu kinerjanya.

Persaingan dalam dunia kerja berbasis kepuasan harapan stake holder ini ,memaksa para pegawai untuk mulai berpikirn,beradaptasi dan melakukan perubahan untuk berperilaku professional untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang bisa menyelesaikan persoalan dan memberikan solusi kapada stake holder nya. . Pendekatan Asal Bapak Senang (ABS) tanpa mutu hasil kerja yang memadai saat ini sudah tidak ampuh lagi. Pegawai perlu mengubah paradigma dari  sekedar bekerja menjadi memberikan pelayanan terbaiknya.

Berikut ini adalah prinsip agar anda menjadi “bukan pegawai biasa.”:

  1. Tugas  baru yang  bakal dikembangkan pada instansi anda  tak lagi hanya bersifat statis ,dimana masyarakat atau atasan menunggu sleeainya pekerjaan yang anda kerjagakan tanpa deadline waktu,alias pasrah terhadap apapun yang anda hasilkan..Saat ini setiap pegawai harus siap  melaksanakan tugas sesuai permintaan masayarakt atasan seseuai waktu yang disepakati sesaui standart  opperasional procedure   (SOP)
  2. Proses penilaian kelayakan pelayanan tidak bisa lagi dinilai secara internal oleh pejabat dan staff  apapratur bersangkutan namun sudah menngunakan berbagai standar yang diakui /legitimasi nasional &dunia internosional seperti ISO dsb. Namun yang paling penting pengakuan kepuasan dari masyarakat yang dilayani itu sendiri menjadi tolok ukur keberhasilan pelayanan instansi terkait.
  3. Mutu pelayanan tidak bisa hanya  mengandalkan  satu bidang saja,melainkan koordinasi dan kerja sama dengan bidang bidang terkait. Sehingga keterandalan,kecepat tanggapan dan jaminan kepasatian atas suatu layanan dapat berjalan optimal.


Setelah mental set pegwai terbangun bahawa budaya pelayanan prima adalah  ruh kehidupan dalam berprofesi maka,selanjutnya perlu memperhatikan layanan  pribadi kepada setiap kasus /tindakan yang dilakukan kepada setiap masyarakat yang dilayani secara individu.. Seorang pegawai harus memutuskan dengan cermat dan cepat ,bagaimana tindakan yang harus dilakukan  untuk memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat yang berhubungan dengan tugas yang harus dilakukannya sesuai SOP. Sehingga masyarakat atau atasan yang dilayani  dapat terpuaskan , selalu mengingat  dan berkesan atas pelayanan prima yang diberikan. Bagaimana pun stake holder memlliki peran dominan  terutama masyarakat dalam menilai kinerja pegawai,sekalipun tidak secra langsung berhubungan dengan kenaikan pangkat pegawai bersangkutan..!.Atasan memberikan dampak pada penilaian loyalitas dan kinerja , masyarakat memberikan impact pada kepuasaan atas  standar layanan instansi bersangkutan dan citra instansi.


Menjadi Bukan pegawai biasa adalah pelayanan yang bukan saja berdasarkan Juklak/juknis/Sop yang lebih mencerminkan standar kelayakan yang dibuat dari kacamata  instansi.Untuk  bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,pegawai harus  dapat memberikan pengalaman menyenangkan ,memberikan kemudahan tidak mempersulit problem ,dan memberikan solusi yang dihadapi masyarakat ynag dilayanainya  tanpa melanggar aturan.  Idealnya SOP /standar pelayanan/juknis /juklak  harus didesain sesuai pengalaman yang diharapkan masyarakat  selanjutnya diterapkan sebagai standar tindakan pegawai sehingga bukan saja bekerja sesuai procedural tetapi benar benar pelayanan prima.  Jika jargon instansi setia melayani masyarakat menjadi peduli pelayanan masyarakat. .


Kompetisi di masa depan setiap pegawai terutama  PNS harus memiliki Fondasi karakter yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat .Paradigma pegawai / PNS sebagai profesi harus diubah sebagai abdi masyarakat…!

0 komentar:

Posting Komentar