Menjadi Moderator Seminar Bersama Bpk Dr Purwanto ,Kabid Pencitraan Publik Kemendiknas RI.
Tingkat kesejahteraan guru yang sudah mendapat sertifikasi tunjangan profesi onal semestinya sudah harus mengadakan perubahan secara radikal pada paradigma berpikirnya. Yaitu bagaimana cara mereka memandang dunia pendidikan yang menuntut menghasilkan out come yang kompeten dan kompeisi SDM yang makin ketat di masa depan.
Dengan demikian guru
memiliki kesadaran akan peran status yang disandangnya terutama yang sudah
sertifikasi bahwa mereka menyandang amanat yang besar dari Negara dan
Masyarakat.
Gaya mengajar yang sekedar menjalankan kurikulum.mengajar
tanpa memperhatikan ragam siswa,hanya memberi tugas siswa tanpa mengkoreksi dan
mengevaluasi semestinya cara seperti ini tidak ada dalam kamus kinerja seorang guru
professional.
Selanjutnya mindset guru professional tadi harus diwujudkan
dalam rencana tindakan sebagai berikut.
Pertama Guru professional menekankan pada keterikatan
psikologis dengan siswanya.
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat
ihsan,pemberian kepada kaum kerabat dan Dia melarang perbuatan keji
,kemungkaran dan penganiayaan. Dia member pengajaran kepada kamu agar kamu
dapat selalu ingat QS Nahl :90
Sehingga menjadi guru yang dirindukan siswa merupakan hal
mutlak yang harus dikuasai sebelum memberi ragam soal .Dengan menjadi guru yang
dinantikan kehadirannya ,siswa akan memiliki harapan belajar lebih banyak dari
gurunya.Jika menjadi pribadi yang diterima oleh siswa guru lebih muda
berkomunikasi dengan siswanya.
Komunikasi dengan siswa merupakan bagian yang sangat vital
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).Karena kita lihat siswa masa kini
merupakan anak anak yang reseptif.Artinya mereka reseptif (mudah menerima )apa
yang mereka lihat ,mereka dengar dan mereka perhatikan dari televisi maupun internet.Itulah sebabnya keterikatan
emosi dengan siswa akan membuat komunikasi menjadi lebih efektif dalam KBM maupun proses pembentukan karakternya.
Maka dari itu guru professional semestinya harus berpikir
bagaimana menciptkan KBM yang efektif . jangan sampai merekatidak memahami pola
perkembangan berpikir siswa saat ini.jangan sampai mereka tidak menggunakan
alat peraga atau media belajar lainnya sehingga siswa menjadi bosan belajar
dalam kelas.Guru harus benar benar memusatkan perhatian dalam hal komunikasi
pembelajaran.Karena itu elemen komptensi kepribadian bagi guru amat penting
terutama dalam memebngun ‘keterdekaatan “ komunikasi dengan siswanya.
Kedua ,Siswa melihat Guru Professional sebagai sosok yang
Ahli
“Sesungguhnya orang orang mukmin adalah yang mereka percaya
kepada Allah dan rosulNya kemudian mereka tidak ragu ragu dan mereka berjuang
dengan harta dan diri mereka dari jalan Allah ,mereka itulah yang benar benar
orang beriman, al Hujurat:15
Siswa mengasosiakan guru professional adalahyang mampu
memberikan solusi atas kebutuhan belajarnya. Bukan sosok yang memberikan
ancaman verbal ,psikis maupun fisik melainkan yang dapat mendatangkan
kebahagiaan saat belajar.Mereka dapat membantu siswa dimana pun dan kapanpun
dibutuhkan ,mereka tidak terpaku pada jam kerja resmi.Hasrat terbesar mereka
adalah memberikan yang terbaik dari yang dia bisa untuk kepentingan terbaik
siswanya.
Rasa optimis para guru professional terwujud dari sosok
energik,tidak gampang mengeluh dan betul betul mencintai profesinya Sehingga
dalam pertemuan kelas siswa memperoleh kepuasan belajar bersama gurunya.Terutama
menghadapi siswa di era digital native ,mereka terbiasa memeutuskan pilihan
terhadap apapun yang mereka inginkan. Termasuk memutuskan untuk tidak tertarik belajar kepada gurunya
yang dianggap tidak ahli di bidangnya.Karena itu kompetensi akademik dan
pedagogis mutlak dimiliki guru professional.
Ketiga ,Berani Introspeksi Diri
“ dan sempurnakanlah takaran apabilaa kamu menakar dan
timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utma bagimu dan lebih
bagus akibatnya. QS Al Isra’ :35
Seorang guru professional memiliki mental juara yang selalu
akan siap introspkesi diri maupun di evaluasi didalam setiap perubahan target
yang ingin dicapai.Maka tujuan dari menjalankan tugasnya adalah menghayati dan
mengamalkan filosofi pendidikan,memberdayakan siswa sampai pada kompetensi
optimalnya.
Dalam situasi kompetitif yang dihadapi siswa,seorang guru
memiliki kemampuan berinisiatif untuk menemukan ide ide besar serta inovasi
pembelajaran Para guru ini tidak hanya bergantung pada pola aturan yang hanya
patuh pada atasan. Melainkan memiliki prinsip bahwa kesuksesan anak didik
sangat bergantung pada semangat
belajarnya.Sebagai guru berkewajiban mewujudkan itu.
Para guru ini memiliki integritas dan dedikasi yang unggul
sehingga mereka menjalankan tugas dengan etos kerja yang optimal.Etos kerja ini
diwujudkan dengan kemampuan menyusun RPP ,sehingga setiap pertemuan kelas
selalu diawali dengan rencana yang matang ,persiapan yang matang dan data serta
informasi yang lengkap.
Karena berbagai factor menjadikan anak sebagai objek gengsi
dan satus social mereka.Prestasi akademik anak sering menjadi taruhan orang tua
masa kini.Para orang tua melihat pentingnya berinvestasi untuk masa depan anak.Orang
tua mau mengeluarkan uang banyak untuk pendidikan mereka yakin suatu hari nanti akan ada pengembalian.Perkembangan
ICT ,globalisasi ,kebijakan pemerintah,peningkatan mutu SDM memaksa guru harus professional
dengan bermacam standar yang harus dipenuhi .
0 komentar:
Posting Komentar