“ Siapakah yang lebih
baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah ,mengerjakan amal
yang saleh dan berkata ; sesungguhnya aku ini termasuk orang orang yang
berserah diri “. QS Fushilat :33
“Kami ingin karyawan/staf dan pegawai disini memiliki etos
kerja yang lebih baik dari instansi lain"
disampaikan ,Bpk Kepala Dinas Badan
Narkotika Tingkat Propinsi ,saat saya akan menyampaikan materi “Pegawai
Yang Bahagia”.
Setiap pegawai semangat awalnya sebelum menjadi pegawai
adalah menjadi abdi masyarakat ,menjalankan tugas sebaik baiknya.mengingat
bahwa setiap individu memiliki potensi unggulnya masing masing,mereka kreatif
,berbakat ,punya banyak ide dan ingin menjadi yang terbaik .
Maka menumbuhkan dan melestarikan etos kerja pegawai tidak luput dari
pengembangan kebiasaan reaktualisasi
perilaku kreatif produktif yang menjadi corporate
culture instansi bersangkutan.
Melalui kepemimpinan
efektif , tujuan akhir dari
meningkatnya etos kerja adalah menciptakan nilai ,bagi organisasi ,termasuk
pengakuan ,efektivitas ,efesiensi dan inovasi.
Kepemimpin efektif
menurut HR Muslim sebagai berikut :” sebaik
baik para pemimpin kalian adalah yang
kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian ,yang kalian mendoakan
mereka dan mereka mendoakan kalian……”.
Dalam diri setiap pegawai terdapat potensi potensi berikut
ini:
Kebutuhan Diakui
Setiap orang pada dasarnya butuh pengakuan atas eksistensi
diri demikian juga pegawai mereka memiliki kehendak dan kompetensi sekaligus
bangga dengan instansinya. Ditunjukan dengan perilaku bekerja sehari hari berseragam rapi menggunakan ID card
dan dengan bangga menyebut nama Instansi ,ini menunjukkan setiap pegawai
memiliki kebutuhan untuk diakui.Lingkungan yang dapat mengakomodasi kebutuhan
karyawan ini dapat mendorong pegawai untuk peka terhadap pemenuhan ketuntasan
dalam bekerja dan menyenangkan orang lain. Sehingga memiliki rasa kooperatif
dengan sesama rekan kerja.
Menghormati Atasan
Struktural kepegawaian bukan hanya merupakan susunan anggota
organisasi melainkan didalamnya merupakan tatanan strategis kepemimpinan
berdasarkan knowledge pengalaman,senioritas
masing masing.Secara otomatis bawahan
terbentuk rasa hormatnya terhadap atasan.
Pembiasaan atau budaya kerja yang menumbuhkan seseorang
memiliki otoritas pribadi menuntaskan pekerjaannya akan membentuk pribadi yang
memiliki rasa percaya diri menghadapi berbagai “tekanan’ sampai akhirnya
mendorong karyawan memiliki keberanian bekerja sama dengan atasan guna
kesuskesan tugas bersama.
Kinerja Mengagumkan
Setiap pegawai memiliki kinerja mengagumkan , terbukti beban tugas yang diberikan kepadanya
dapat dilaksanakan dengan tuntas. Potensi ini harus di “maintenance” guna setiap pegawai dapat mengarahkan dirinya,menemukan
cara menyederhanakan pelayanannya,mengenali permasalahan sekaligus memberikan
solusi. Ini merupakan bentuk mencerdaskan karyawan guna meningkatkan kepantasan
menuju jenjang jabatan atau pangkat berikutnya.
“Pegawai yang bahagia
adalah yang dapat mensyukuri amanah sebagai pegawai yang diberikan kepadanya dengan bekerja
secara optimal”
0 komentar:
Posting Komentar