Senin, 05 September 2011

Kompetensi Kepribadian: Daya Pikat Seorang Guru,

 “Dan sesungguhnya mereka itu pada sisi Kami benar benar termasuk orang pilihan yang paling baik “.QS .Shad :47.



“Students need to be taught that they can take action-legitimate action –to alter the way a teacher treats them” . journal of applied behavior analysis .

Alvan ,siswi kelas VII.”Sekalipun penampilannya “serem” dan tegas ,namun pak Adi sangat  saya sukai gaya mengajarnya.Karena bisa membuat saya lebih mudah mengerti pelajaran  fisika yang diberikan”.

“ Beliau jika ngajar  Sejarah suka menggunakan ekspresi wajah untuk menggambarkan tokoh sejarah yang diceritakan dan anekdot lucu yang membuat kami suka pada pelajaran sejarah “. Desi kelas IX.


Lain lagi sama Bu Syifa,beliau  bisa  tahu perasaan dan pikiran masing masing siswa,lewat mengenali dan ekspresi kami. Padahal beliau  bukan guru BP tapi guru Bahasa Inggris”. Kata Selvi  kelas X.


Masih banyak kalimat kalimat siswa yang kesengsem (tertarik ) dengan penampilan gurunya sehingga membangkitkan gairah belajarnya.Daya pikat guru biasanya dinilai dari kepribadian guru yang positif ,mempesona ,disukai dan mendapatkan respek dari siswanya.Daya pikat pribadi bukan  hanya “Given” namun sebuah ketrampilan yang bisa dipelajari ,sekolah kepribadian contohnya.


Seorang guru memang tidak harus kursus di sekolah kepribadian namun kompetensi  kepribadian yang berdasar dari  dedikasi ,pengetahuan dan hasrat melayani. Harus  terus dikembangkan melalui proses belajar berkesinambungan sesuai dengan cara yang pas dirasakan masing masing guru bersangkutan. Menjadi diri sendiri yang disukai siswa.

Inilah beberapa cara pengembangan daya pikat pribadi guru:

Pertama : Kesan

Sebuah kondisi mendapatkan kesan yang dapat dilihat secara kasat mata dari sebuah penampilan yang dapat menarik hati atau membuat siswa kagum.Ketrampilan ber komunikasi yang mempesona siswa,kecakapan presentasi menggunakan ICT,alat peraga yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan kepiawaian menjelaskan pertanyaan siswa dengan gamblang . Hal ini merupakan daya pikat yang dapat menawan hati siswa. Termasuk diantaranya ekspresi wajah pilihan kata dan tatanan suara serta sikap yang dapat mempengaruhi emosi siswa.


Kedua ;Ketulusan

Perilaku yang  dibuat buat hanya akan menimbulkan "kelelahan ruhani "bagi pelakunya maupun yang melihatnya.Seorang guru harus  tulus dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada siswa . Pribadi yang memikat tahu cara mengelola ekspresi emosi dalam sikap dan ucapan.Agar bisa spontan  dan tidak kaku ,semestinya anda memulai untuk menata hati berbuat ketulusan.

Hindari kemarhan yang tidak perlu apalagi letupan emosi lantaran tekanan persoalan diluar profesi.Pribadi yang memikat tidak mencampur adukan emosi pribadi dan tugas,mereka adalah orang yang tangguh  ,memiliki Inteligensia Emosi walau dalam situasi yang sulit.Jika seorang guru dapat mengelolah  emosinya (EQ) akan menghasilkan kepuasaan siswa,Student Satisfactions . Sekaligus meningkatkan semangat belajar siswa.

    Ketiga : Leadership


Guru pada hakekatnya adalah pemimpin yang membawa perubahan sikap ,pengetahuan dan ketrampilan seorang siswa . Mualai Uncredible source  - credible –inspiration source ,artinya memepnagruhi siswa dari tidak kompeten sampai menjadi siswa yang bisa menginspirasi lingkungan sekitarnya.

Seorang guru yang memiliki leadership skill akan dapat menginspirasi siswa menjadi seorang anak yang memiliki jiwa kepemimpinan.Guru tersebut mampu memberi motivasi,wawasan ilham dan mempengaruhi siswa secara efektif.Misalnya saat menghadapi siswa yang suka membolos ,guru tersebut mampu melakukan personal approach guna berkomunikasi  sekaligus memprovokasi sehingga siswa tersebut menjadi berbalik berprestasi mengagumkan ..

Bagaimana pun guru harus memiliki kompetensi kepribadian,agar siswa dapat meniru menteladani perilaku gurunya ,bukankah guru patut digugu dan ditiru..!.


0 komentar:

Posting Komentar