Jumat, 04 Desember 2015

Motivasi Peningkatan SDM SKPD: Harapan Pegawai di Era Kompleksitas dan Solusinya


Dari Ibnu ‘Umar,  Rosullullah  saw bersabda: bila seorang  mencelamu karena cacat yang dia ketahui  tentang dirimu, janganlah  engkau membalas mencela kelemahannya yang engkau ketahui (karena dengan tidak membalas itu ) engkau akan mendapatkan pahala dan dia akan mendapatkan malapetaka”. (HR Ibnu Mani’ )

Persoalan di sini makin chaos kank, ada banyak persoalan konflik internal,friksi,dan bermacam macam “company politic ‘yang membuat hampir semua pegawai seperti anak ayam kehilangan induknya , lantas apa yang sebenarnya diinginkan para pegawai.?”. Kata seorang pegawai senior saat  menemui  saya untuk membicarakan materi motivasi yang pas untuk instansinnya dalam acara peningkatan mutu SDM akhir tahun.


Menjawab  apa yang diinginkan setiap  pegawai secara specifik tentu sangat sulit dan membutuhkan riset yang memakan waktu lama, namun dari beberapa kali saya membantu  perusahaan dan instansi sebagai konsultan rata rata pegawai menginginkan hal sebagai berikut:
1.    Kami ini ingin jelas aturan mainnya jangan diputuskan sepihak”.

Kompleksitas akan terjadi dimana saja baik corporate maupun governance dan pribadi pribadi yang dinamis tentu membutuhkan komplesitas untuk meningkatkan mutu kinerjanya. Namun jika kompleksitas tanpa ada kejelasan arah dam aturan main hanya akan mendatangkan demotivasi dan frustrasi bagi pegawai.

 Kata kunci nya adalah tentukan rule of the game nya selanjutnya maju bersama team.

2.    “ Kami tidak mau disebut malas, Karena  semua proyek  ditangani sendiri dengan kroninya, lantas apa fungsi kami”.

Distribusi pekerjaan dan delegasi kewenangan merupakan upaya menyelesaikan beban kerja yang bisa saja menumpuk , oleh karena itu harus dibuat sistem yang jelas untuk mengukur kinerja masing masing staf dan hasilnya secara fair dan akuntabel, sehingga setiap pegawai merasakan diperlakukan adil dan diberdayakan.

Kata kunci : seorang atasan harus dapat membangkitkan potensi kreatif yang dimiliki teamnya. 

3.    “Atasan sendiri sepertinya tidak kompeten lantas bagaimana memimpin kami”.

Persepsi negatif pegawai boleh saja terjadi lantaran mendapatkan atasan yang baru menjabatnya kurang mendapatkan kepercayaan. Namun seorang atasan semestinya tidak boleh hanya berhenti pada sakit hati saja melainkan justru sebaliknya harus me”recovery” image tentang dirinya. Melalui pengenalan pada keunggulan potensi yang dimiliki   selanjutnya memiliki kesedian untuk ‘bersilaturahmi” melakukan personal approach kepada seluruh pegawai nya untuk menggali harapan dan kecemasan mereka selajutnya melakukan arahan dan bimbingan selayaknya seorang mentor

Kata kunci: kenali harapan dan kecemasan pegawai selanjutnya berikan bimbingan dan arahan kepada nya .

Kelanjutannya materi ini saya presentasikan pada acara “Motivasi Peningkatan SDM
SKPD”


Setiap corporate pasti ada politik perkantoran dan komplesitasnya sendiri, namun  Rosulullah saw  memberikan pesan  guna menghadapinya

0 komentar:

Posting Komentar