Dari Ibnu ‘Umar, Rosullullah
saw bersabda: bila seorang
mencelamu karena cacat yang dia ketahui
tentang dirimu, janganlah engkau
membalas mencela kelemahannya yang engkau ketahui (karena dengan tidak membalas
itu ) engkau akan mendapatkan pahala dan dia akan mendapatkan malapetaka”. (HR
Ibnu Mani’ )
“Persoalan di sini makin chaos kank, ada banyak persoalan konflik
internal,friksi,dan bermacam macam “company politic ‘yang membuat hampir semua
pegawai seperti anak ayam kehilangan induknya , lantas apa yang sebenarnya
diinginkan para pegawai.?”. Kata seorang pegawai senior saat menemui
saya untuk membicarakan materi motivasi yang pas untuk instansinnya
dalam acara peningkatan mutu SDM akhir tahun.
Menjawab apa yang diinginkan setiap pegawai secara specifik tentu sangat sulit dan
membutuhkan riset yang memakan waktu lama, namun dari beberapa kali saya
membantu perusahaan dan instansi sebagai
konsultan rata rata pegawai menginginkan hal sebagai berikut:
1. “Kami
ini ingin jelas aturan mainnya jangan diputuskan sepihak”.
Kompleksitas akan terjadi dimana saja baik corporate maupun governance dan
pribadi pribadi yang dinamis tentu membutuhkan komplesitas untuk meningkatkan
mutu kinerjanya. Namun jika kompleksitas tanpa ada kejelasan arah dam aturan
main hanya akan mendatangkan demotivasi dan frustrasi bagi pegawai.
Kata kunci nya adalah tentukan rule
of the game nya selanjutnya maju bersama team.
2.
“ Kami tidak mau disebut malas,
Karena semua proyek ditangani sendiri dengan kroninya, lantas apa
fungsi kami”.
Distribusi pekerjaan dan delegasi kewenangan merupakan upaya menyelesaikan
beban kerja yang bisa saja menumpuk , oleh karena itu harus dibuat sistem yang
jelas untuk mengukur kinerja masing masing staf dan hasilnya secara fair dan
akuntabel, sehingga setiap pegawai merasakan diperlakukan adil dan
diberdayakan.
Kata kunci : seorang atasan harus dapat membangkitkan potensi kreatif yang
dimiliki teamnya.
3.
“Atasan sendiri sepertinya tidak
kompeten lantas bagaimana memimpin kami”.
Persepsi negatif pegawai boleh saja terjadi lantaran mendapatkan atasan
yang baru menjabatnya kurang mendapatkan kepercayaan. Namun seorang atasan
semestinya tidak boleh hanya berhenti pada sakit hati saja melainkan justru
sebaliknya harus me”recovery” image tentang dirinya. Melalui pengenalan pada
keunggulan potensi yang dimiliki
selanjutnya memiliki kesedian untuk ‘bersilaturahmi” melakukan personal
approach kepada seluruh pegawai nya untuk menggali harapan dan kecemasan mereka
selajutnya melakukan arahan dan bimbingan selayaknya seorang mentor
Kata kunci: kenali harapan dan kecemasan pegawai selanjutnya berikan
bimbingan dan arahan kepada nya .
Kelanjutannya materi ini saya presentasikan pada acara “Motivasi
Peningkatan SDM
SKPD”
Setiap corporate pasti ada politik perkantoran dan komplesitasnya sendiri,
namun Rosulullah saw memberikan pesan guna menghadapinya
0 komentar:
Posting Komentar