“Since the
value of the intellect increase
markedly as one moves up
intellectual scale from cognitive knowledge
through advanced skills and system thinking to self motivated creativity ‘ enhancing
intellectual capital within the firm assures the sustainable competitive
advantage of the firm”. Meso and Smith . A resource based view of
organizational knowledge management
system . Journal of Knowledge Management,
Kompleksitas dan tingginya tuntutan serta tantangan
bagi aparatur untuk memberikan
pelayanan terbaiknya kepada masyarakat dan pelayanannya dinamakan pelayanan
public . Pelayanan terbaik SKPD dapat dilihat dari indeks kepuasan masyarakat
yang tinggi. Sebaliknya yang tidak baik
sering mendapat kritik , complain , protes dan berbagai keluhan dari
masyarakat. Semuanya dapat diukur melalui indeks kepuasan masyarakat (IKM).
Seperti diketahui bahwa setiap pejabat aparatur Negara memiliki SKP (sasaran
kinerja pegawai), namun ada baiknya SKP juga dilengkapi Profesional Value yang
semestinya menjadi ruh dan dijiwai setiap pejabat aparatur Negara,dalam hal ini
setiap pimpinan SKPD harus sudah menetapkan Value sebagai basis pelayanan pada unit kerjanya. Inilah beberapa value yang
bisa dikembangkan pada SKPD pelayanan public:
Berorientasi pada
kebutuhan masa depan.
Dalam penyusunan atau pengajuan anggaran kegiatan perlu mempergunakan trend analysis kebutuhan
pelayanan public dimasa depan,mempertimbangkan kegiatan atau program apa saja
yang dapat memberikan solusi atas
kebutuhan dan “ancaman “ dimasa depan minimal 3 tahun kedepan . Periksalah tingkat pertumbuhan kebutuhan
masyarakat atas program yang telah
dijalankan melalui kegiatan monev yang berkesinambungan, dampak langsung maupun
tidak langsung dari kegiatan yang sudah dijalankan dan
kemungkinan kemungkinan resiko yang bakal dihadapi. Proyeksikan kemungkinan
benefit yang didapat masyarakat ditahun tahun mendatang melalui analisa
yang sudah diperhitungkan sebelumnya.
Statman pada tulisannya : Behavior Finance : past Battles and future engagements. Financial
Analysts Journal : “ Standard finance proponents regard market efficiency
as fact and challenge anomalies which are inconsistent with it”.
Buatlah skala
prioritas
Mulailah membuat skala prioritas dalam penyusunan
keberlanjutan kegiatan /program
berdasarkan alokasi kegiatan yang bermutu dan bermakna serta yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat, menghilangkan ragam kegiatan yang sudah “ketingglan
zaman dan tidak dibutuhkan masyarakat untuk saat ini dan masa depan. Kemudian
susunlah dari berbagai pertimbangan tadi ke dalam strategi kinerja bagi SKPD di
unit kerja masing masing termasuk dalam penggunaan anggaran (cost
effectiveness)
“The study of humans
interpret and act into information to make informed investment decisions”.
Lintner : Behavioral finance : Why investors make bad decisions ,The Planner.
Kelola SKPD Berbasis
Value
Dimasa depan kinerja keuangan padan anggaran tidak
hanya dinilai pada terserapnya anggaran
dalam satu tahun anggaran melainkan sudah berbasis kinerja efektivitas
pembiayaan sebagaimana ditulis oleh Recciadi and Simon dalam What
is Behavior Finance, Business ,Education
and technology Journal “ studies the psychological and sociological
factors that influence the financial decision making process of
individual,groups and entity, bahasa sederhanya kinerja keuangan itu perilaku
dan perilaku dasarnya pola pikir. .
Bangunlah pradigma pengelolaan unit kerja
berfokus pada kegiatan yang efektif ,bermutu serta dibutuhkan masyarakat,
sekaligus potensi yang dibutuhkan dalam jangka panjang.
Beberapa pertanyaan yang bisa dikembangkan untuk
pengembangan paradigm kinerja berbasis value adalah sebagai berikut;
1. Nilai
nilai efektifitas apa saja yang bisa dikembangkan pada SKPD yang anda kelola..?
2. Bagaimana
menterjemahkan kebutuhan pelayanan publik
berdasarkan trend atau kecenderungan
kebutuhan masyarakat di masa depan ..?
3. Bagaimana
prinsip pelayanan public yang anda kembangkan dapat memberikan kepuasaan kepada
pelanggan tanpa complain dalam waktu pelaksanaan kegiatan..?
4. Bagaimana
caranya agar pelayanan yang telah dilakukan,bisa mendaptkan pengakuan atau
achievement champion sebagai konsekuensi logis
efektifitas pelayanan..?
Sudah bukan zaman nya lagi aparatur pemerintah sebatas
pegawai tanpa ukuran kinerja ,seiring
dengan waktu, kinerjanya pun pasti dimintai pertanggungan jawab …
0 komentar:
Posting Komentar