Seorang pemimpin sejati adalah sosok yang dapat
mengenali segala kebutuhan, harapan, kecemasan
Dalam kacamata saya beliau seorang
yang memiliki pribadi sederhana , rendah hati cerdas dan solutif. Tidak salah jika beliau dikenal sebagai sosok
yang memegang teguh tiga nilai prinsip kepemipinan aparatur oleh anak buahnya
saat berdinas di Dinas Kelautan dan Perikanan yakni; Ora ngrusuhi duwit kantor, ganjaran lan ukuman sing rata, wani thodun,
torog lan thekor.( Buku : INDARTATO,
Sang Pengabdi)
Saya jadi teringat sabda
Rosulullah, SAW. Tentang clean good government, “ Sebaik baik pejabat pemerintah kamu adalah
mereka yang mencintai kamu dan kamu pun mencintai mereka , kamu menyambung tali
silaturahmi kepada mereka dan merekapun menyambung tali silaturahmi kepada
kamu.....” ( HR Muslim).
Jika diuraikan dalam perspective
manajemen pelayanan prima aparatur
pemerintah hadis terebut tercermin dalam kepemimpinan Bapak Indartarto dalam menjalankan
tugas sebagai Bupati Pacitan sebagai berikut:
To synchronize leadership program with any people problem on downward
looking
Program kepemimpinan Beliau
selaku Bupati Pacitan adalah sinkronasi program kerja dengan aneka persoalan yang
dihadapi masyarakat Pacitan dengan
topografi perbukitan dan pegunungan dengan gerakan tilik warga yang saat ini populer
dengan blusukan, melihat kondisi masyarakat secara
langsung .
To find potential solution and classify lead to problem solve
Dengan mengklasifikasi aneka
persoalan yang dihadapi warganya, beliau memberikan instruksi kepada SKPD bersangkutan untuk dapat memberikan pelayanan
terbaiknya. Meningkatkan mutu kualitas kehidupan warga secara lebih baik dari
sisi ekonomi, pendidikan maupun sisi kehidupan lainnya.
To develop leadership charm and good personality
Seperti tertuang dalam Buku : INDARTATO, Sang
Pengabdi, Filosofi bekerja seperti semut dan lebah , menunjukkan bahwa Bapak
Indartato dalam membangun kepemimpinan menganut prinsip teamwork yang menjunjung tinggi nilai nilai saling peduli, kerja
keras , pantang menyerah dan optimis memandang masa depan sebagai simbol “kepribadian “ semut. Dan
lebah yang diwujudkan dalam perilaku kepemimpinan yang disiplin, jelas dalam pembagian
kewenangan tugas sesuai tupoksi, menyingkirkan hal hal yang tidak berguna,
memilih hal hal yang baik dan banar untuk dilaksanakan, dan menghasilkan madu. Sarang
lebah sangat steril dari kuman sehingga terhindar dari kebusukan , lebah tidak
menyerang jika tidak mengganggu dan madu merupakan obat mujarab.
Semoga Indonesia memiliki para
pemimpin seperti Bapak Indartato
0 komentar:
Posting Komentar