Minggu, 20 Januari 2013

Etos Kerja Prestasi bagi Aparatur Pemerintahan



Kank ,Saya baru saja menerima sebuah tugas untuk sebuah kegiatan dari instansi  kami .Namun sebagai  pegawai “yunior”  saya sering tidak percaya diri. Namun saya ingin memiliki prestasi dalam menjalankan tugas ini ,bagaimana caranya..?

 



Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS Ali Imran 180

Peranan Kompetensi Sumber Daya Manusia dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat agar tujuan kebijakan  daerah tercapai didefinisikan sebagai berikut :

“Kemampuan seorang individu  sebuah organisasi  atau sebuah sistem melaksanakan fungsi –fungsi dan mencapai tujuan tujuan secara efektif dan efisien......”GTZ ,Depertemen Dalam Negeri,Direktorat Jenderal Otonomi Daerah,Pedoman Pengembangan Kapasitas di Daerah ,2005    
 .
Artinya bahwa semangat berprestasi anda memang sangat dibutuhkan dalam instansi terkait karena memang ketentuan peraturannya memang berbunyi demikian. Agar supaya harapan anda terwujud inilah beberapa kiat praktis mewujudkan etos kerja prestasi:

Pertama : Setiap amanah harus ditunaikan secara optimal .

Dalam menunaikan amanah dibutuhkan kuatnya niat dan impian untuk mewujudkannya,karena itu segera tetapkan tujuan pencapaiannya ,buatlah perencanaan berbasis kinerja ,tetapkan langkah langkah yang semestinya anda lakukan selanjutnya bertindaklah jadikan tindakan anda sesuai rencana menjadi kebiasaan sehingga mendekatkan pada prestasi yang anda maksud. Berikan yang terbaik dari yang anda bisa...!

Kedua : Penolakan dari rekan bukan kebencian

Jika selama ini  pegawai aparatur pemerintah sering mendapat sorotan atas perilaku kinerjanya,sebagai  pegawai  yang tidak terlalu prima dan prestasi dalam menjalankan tugas. Maka perubahan iklim kerja yang anda lakukan biasanya juga mendapatkan penolakan .  Jika ada seorang atau beberapa rekan tidak setuju terhadap ide perubahan dan perbaikan yang bakal anda lakukan . Jangan tergesa -gesa menyela atau ingin segera menyampaikan ide yang anda “anggap benar” sendiri itu. Mulai  dengan sabar mendengarkan mereka secermat mungkin,anda tidak dapat meyakinkan orang lain tanpa memahami terlebih dulu alasan keberatan mereka.

Ketiga : Fokus pada Tanggung Jawab



Yakinlah pada kemampuan diri sendiri dalam melaksanakan tugas ,fokus bahwa tugas yang anda emban adalah bagian dari kemampuan mengembangkan kompetensi  dalam menghadapi tantangan .Mulailah dengan membuat komitmen untuk memberikan kinerja terbaik anda ,semakin anda fokus pada komitmen tersebut rasa percaya diri anda semakin kuat,mulai menerima dan memikul tanggung jawab dengan mengganti kecemasan menjadi perasaan nyaman dan bahagia. Dengan demikian anda dapat meraih prestasi dengan tanpa beban.

Keempat : Kesulitan Bukan Bencana  

Besarnya tingkat resiko yang dihadapi biasanya terkait dengan besarnya”keuntungan “ yang diraih. Dalam merespon kesulitan orang bisa menjadi pemenang atau pecundang ,karena persoalan besar yang dihadapi seseorang untuk menjadi pemenang bukan terletak pada besar/ kecil,sifat  dari situasi yang dihadapi namun dari kecakapan seseorang beraksi terhadap persoalan itu. 

Kesulitan merupakan stimulus bagi seseorang untuk meningkat kualitas perilakunya,kesulitan membantu anda membangun karakter orang tangguh sekaligus menjadi orang yang lebih cerdas .Anda penentu pola pikir anda dalam merespon kesulitan yang didatangkan untuk membuat anda menjadi manusia yang lebih baik.

Buatlah kerangka kerja mewujudkan etos kerja berprestasi tanpa mengeluh dan  membuat alasan ,mulailah dengan bertekad memikul tanggung jawab atas  amanah yang diberikan kepada anda ,niscaya akan sukses .  

0 komentar:

Posting Komentar