Tak dapat dipungkiri televisi sebagai media informasi
memiliki dampak yang dahsyat untuk melejitkan program atau pribadi dalam suatu
acara yang membutuhkan tampilan audio
visual. Cukup banyak artis menjadi beken karena dukungan penayangan media
telivisi. Demikian juga program program
informasi komunikasi program pemerintah bukan mustahil akan berdampak
sama jika memanfaatkan Televisi sebagai sarana Publikasi program.
Oleh karena itu tugas
HUmas Aparatur atau bidang komunikasi public
tidak hanya dituntut mengetahui pengetahuan tentang media dan budgetnya
saja ,lebih dari itu harus memahami tentang efektiftas pemanfaatan media .
Mengingat jumlah televisi nasional,regional maupun lokal bertebaran di saluran “frekuensi udara” kita sehingga susah mendeteksi bagaimana membidik
target yang tepat dalam mengkomunikasi program atau kebijakan yang akan disampaikan. Kalau dulu cukup memasang program siaran
langsung sudah dapat disaksikan seluruh masyarakat (sekaligus tvnya dimatikan
karena acaranya dianggap tidak menarik ) karena tidak ada pilihan alternative TV lain saat
ini perilaku masyarakat sudah berubah dalam kebutuhan menonton TV.
Oleh karena pemilihan Televisi sebagai sarana
mempubilkasikan sebuah program atau acara kegiatan instansi harus dimulai dari riset tentang posisi dan segmentasi audience yang menjadi sasaran
dari informasi yang ingin disampaikan secara lebih bersungguh-sunguguh ,bukan
sekedar “memenuhi” kewajiban tayangan media,mengisi slot yang disediakan dan
sekedar peningkatan daya serap anggaran
yang semestinya setiap Televisi memiliki data data akurat tentang
perialu audiencenya sehingga memudahkan Departemen kehumasan Aparatur untuk
menentukan pemilihan media publikasinya. Namun saya yakin tidak semua telivisi
memiliki data akurat yang akuntabel.
Pada dasarnya sebelum mengkemas program atau produk tayangan
,pemilihan Media komunikasi melalui Station
Televisi meliputi :
1.
Menentukan Siapa Sasaran Pemirsanya sebagai segmentasi dari target yang ingin dicapai dari program
komunikasi massa. Sekaligus menghitung jumlah orang yang diperkirakan
menyaksikan tayangan program tersebut (jika memungkinkan).
2.
Penetapan
secara geografis ,sebagai area diameter coverage, jangkauan siaran telivisi
dari letak geografis pemirsa yang ingin dicapai. Tentunya dengan mutu
dan kualitas gambar/suara yang sama
disetiap daerah.
3.
Kapan penayangan,disesuaikan dengan perilaku
target sasaran perilaku pemirsa sasaran,dikarenan jika waktunya tidak tepat
dapat dipastikan program itu tidak dapat disaksikan audiens sasaran.
Sedangkan manfaat yang bisa didapat dengan memilih media Station TV
sebagai berikut;
·
Efektifitas biaya karena pemilihan media yang tepat sasaran
·
Dapat memberikan informasi yang mudah dijangkau
oleh sasaran yang ingin dicapai.
·
Dapat memperkuat Identitas SKPD Atau depertemen
Bersangkutan .
·
Komunikasi Massa dapat berjalan efektif membuat
audiens sasaran mengerti berbagai informasi yang ditayangkan.
“Salah dalam media pubilkasi
bukan hanya menghamburkan biaya dan pikiran-tenaga tapi tidak berdampak apapun pada sementasi
audience yang dimaksud”. Kank Hari
0 komentar:
Posting Komentar