Jumat, 02 Januari 2015

MSDM ASN: Kiat Atasi Kesulitan Koordinasi Antar Bagian

Kesulitan  pelayanan pada unit kerja kami ,sering merasa “tak berdaya”  jika sudah berhubungan  pada bagian lain dengan tupoksinya, padahal ketuntasan pelayanan berada pada bidang tersebut,lantas bagaimana kami bisa memberikan kepuasaan pada pelayanan publik..?

Kesulitan yang saudara alami, tidak hanya terjadi pada unit kerja /SKPD  saudara saja,dari pengalaman saya sebagai konsultan organisasi pemerintahan dan perusahaan selama ini selalu saja ada kerajaan dalam kerajaan ,atau ada banyak raja raja kecil dalam satu kerajaan dalam suatu organisasi.

  Penyebabnya adalah lemahnya sistem dan struktur serta ketidak pedulian top manajemen atas “kelancaran” kinerja pegawai sesuai dengan tupoksinya masing masing. Atasan biasanya enggan melakukan perubahan “radikal” guna terciptanya sebuah sistem pelayanan yang optimal,meskipun tidak jarang persoalan yang melanda adalah persoalan yang fundamental apalagi jika atasan atau top manajemen adalah rekan kerja yang mendapat promosi jabatan.


Oleh karena itu , dalam rapat kerja tahunan saudara  harus berani memberikan usulan tentang pentingnya komitmen,sinkronisasi dan integrasi dalam  memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.  Artinya meskipun setiap bagian memiliki Tupoksi nya  berdasarkan aktifitas kinerjanya masing masing namun karena ketuntasan pelayanan merupakan keutuhan dari setiap eleman bagian yang harus bersatu padu maka komitmen untuk menyelesaikan pelayanan sesuai waktu yang telah ditentukan harus dipegang teguh agar dapat meningkatkan trust dan citra lembaga.

Sinkronisasi bukan hanya pada kesesuaian program kerja ,sistem atau aturan main namun juga pemenuhan janji kepada masyarakat,agar tidak hanya memberikan “pepesan kosong” sehingga menimbulkan ketidak puasaan dan kekecewaan yang berakibat pada turunnya kepercayaan, menimbulkan komplain dan citra buruk lembaga.

 Sedangkan integrasi adalah sistem yang mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan prima baik melalui “conversation,interactive ataupun pasive information” melalui lembaga kehumasan  PPID, publikasi  pada lembaga atau  unit kerja saudara.

Selanjutnya pada penilaian (performance result ) SKP  atasan bersangkutan kinerja koordinasi dan kolaborasi dapat  dijadikan ukuran pada  penilaian mutu kinerja. Sehingga  tidak adalagi   bagian yang merasa lebih suprior dari bagian yang lainnya demikian pula individunya. Selamat mencoba!

     

0 komentar:

Posting Komentar