Terlepas dari sistem yang
dibuat untuk membangun kinerja atau motivasi seorang pegawai bekerja.Pada dasarnya
memang sulit menggerakkan pegawai melakukan sesuatu yang dianggapnya tidak
menguntungkan bagi diri sendiri.Tidak jarang meraka berhitung untuk alasan tertentu penting tidaknya
menjalankan perintah atau bekerja secara
bersungguh sungguh.oleh karena itu anda sebagai atasan,
harus mampu menciptakan
visualisasi agar mereka mau menjalankan perintah .Walaupun tidak jarang
pendekatan ancaman dilakukan karena sudah kehilangan akal secara persuasi.
Kesanggupan anda sebagai
atasan dalam memvisualisasi perilaku yang harus dilakukan saat ini agar masa
depan lebih baik dan kedaan akan merusak
diri yang bersangkutan jika ditunda akan
membuat motivasi persuasi anda kepada
bawahan akan efektif.
Jika sebuah urusan ditunda
maka akan berakibat perlunya mengganti bawahan bersangkutan dengan pegawai lain
yang sanggup mengerjakan tugas serupa lantaran tuntutan klien/masyarakat yang dilayani
bisa menjadi konflik yang merusak citra
instansi jika pelayanan yang diberikan tidak sesuai janji, atau pegawai bersangkutan menerima tugas dan memiliki kesanggupan untuk menjalankan tugas
yang dipercayakan kepadanya.
Ambil contoh : profesi
konsultan pemasaran atau pengacara yang memberikan visualisasi kepada kliennya
bahwa mereka dapat meraup keuntungan
yang lebih besar dimasa depan dengan
konsep yang ditawarkan ,walaupun untuk
masa depan yang lebih berharga itu para
klien bersedia membayar mahal kepada
konsultan pemasaran /pengacara ... sehingga mereka bersedia berkorban besar
saat ini demi kejayaan dimasa depan.
Demikian juga pegawai jika merasa apa yang harus dilakukan
membawanya gambaran /visualisasi pada
kebaikan dan kemajuan masa depannya ,dapat dipastikan mereka akan bersungguh
sungguh menjalani profesinya secara
bersungguh sungguh.
0 komentar:
Posting Komentar